Mengapa Orientalis Christian Snouck Hurgronje Bisa Masuk ke Mekkah?

in #story5 years ago (edited)

Pertanyaan mengapa orientalis Belanda Christian Snouck Hurgronje bisa masuk ke Mekkah, Arab Saudi dan bermukim di sana, menghiasi berbagai literatur tentang penyemaran Snouck Hurgronje dalam meneliti Islam. Tulisan ini mencoba menelusuri sedikit jawaban atas pertanyaan tersebut.

Adalah E Gobee dan C Adriaanse dua dari sekian banyak penulis yang membedah dan meneliti karya-karya Snouck Hurgronje, seperi pada buku Ambtelijke Adviezen van C Snouck Hurgronje yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan judul Nasihat-Nasihat Cristian Snouck Hurgrobje Semasa Kepegawaiannya Kepada Pemerintah Hidia Belanda 1889-1936 seri khusus jilid pertama.

1936_HRH_Prince_Saud_being_received_by_Snouck_Hurgronje__right__at_Leiden_University_0_cn57dm.jpg
Christian Snouck Hurgronje menerima kunjungan Pangeran Saud di Leiden, Belanda tahun 1936 Sumber

Buku yang diterbitkan oleh *Indonesian Netherlanda Cooperation in Islamic Studies (INIS) pada tahun 1990 ini pengantarnya ditulis oleh P SJ Van Koningsveld. Yang juga penulis yang banyak meneliti karya-karya Snouck Hurgronje.

E Gobee dan C Adriaanse mengungkapkan, sebelum dikirim ke Arab Saudi oleh Pemerintah Belanda, Snouck Hurgronje sudah terlebih dahulu belajar bahasa Arab dan memperlajai teologi Islam di Leiden, Belanda. Untuk memperlancar bahasa Arab ia juga tinggal selama tiga bulan dengan seorang Arab terpelajar di Belanda.

Setelah mahir berahasa Arab dan memiliki pengetahuan tentang teologi Islam, Snouck Hurgronje baru dikirim ke Arab. Untuk memuluskan penyamarannya dalam mempelajari Islam di sana namanya diganti menjadi Abdul al Ghaffa. Snouck Hurgronje berganti nama dan memakai nama muslim karena ia ingin masuk ke Mekkah, tanah haram yang dilarang untuk dimasuki oleh non muslim.

Saat tiba di Arab, Snouck Hurgronje diterima oleh Konsul Belanda di Jeddah, H Spakler untuk menjalankan misinya tersebut. Dari sana Snouck Hurgronje kemudian mencari jalan masuk melalui penghubung-penghubung Konsul Belanda di Jeddah dengan para agen perkapalan Belanda dan pembimbim rombogan jamaah haji.

snouck-hurgronje_.jpg
Christian Snouck Hurgronje Sumber

Setelah menemukan jalan masuk, Snouck Hurgronje kemudian mengupayakan jalan untuk bisa berhubungan dengan beberapa orang ulama. Hal itu difasilitasi oleh Konsul Belanda di Jeddah yang mempekenalkan Snouck Hurgronje sebagi Abdul al Ghaffar, sarjana Belanda yang sedang mendalami agama Islam.

Snouck Hurgronje memanfaatkan kesempatan pertemuan, diskusi-diskusi dan pengajaran tentang Islam. Berbekal pengetahuannya tentang teologi Islam, ia menunjukkan dirinya sebagai pemuda yang menonjol dalam pertemuan-pertemuan tersebut. Hal inilah yang kemudian membuat pintu bagi Snouck Hurgronje terbuka lebar.

Snouck Hurgronje bukan hanya diterima dalam berbagai kajian keislaman di sana. tapi juga sudah dianggap sebagai bagian dari umat Islam. Maka lancarlah segala upayanya untuk mempelajari Islam langsung dari Mekkah. E Gobee dan C Adriaanse menulis penerimaan Snouck Hurgronje sebagai bagian dari muslim tersebut dengan kalimat. “Kami merasa bahwa Anda seorang di antara kami.” Ia diterima bukan hanya karena fasil tentang Islam tapi juga ucapan-ucapannya yang diperhitungkan.

E Gobee dan C Adriaanse menambahkan, Snouck Hurgronje bagi orang-orang terpelajar di Mekkah saat itu, bukan hanya sebagai sembarangan orang asing, juga bukan orang asing bagi seorang dua bangsa Indonesia diantara mereka.

Snouck_hurgronje_en_medestudenten.jpg
Snouck Hurgronje ketika masih menjadi mahasiswa di Leiden Sumber

Namun bagi khalayak ramai, Snouck Hurgronje juga dipandang sebagai salah seorang diantara banyak orang asing yang menonjol, meskipun tampaknya seperti orang Eropa, sebab banyak orang Turki dan Suriah pun berambut pirang dan bermata biru. Sementara bagi para pejabat Konsul Belanda di Jeddah, Snouck Hurgronje dianggap sebagai seorang tamu terpandang.

Faktor-faktor itulah yang kemudian membuat Snouck Hurgronje dengan nama samara Abdul Al Gaffar bisa leluasa mempelajari Islam di Arab Saudi, sebelum kemudian penyamarannya terbongkar karena kesalahan-kesalahan ucapan dan pernyataannya tentang Islam, yang membuat ia secara mendadak diminta oleh Pemerintah Belanda untuk keluar dari Mekkah.

Tentang hal tersebut bisa dibaca dalam Vergeten Jubile’s (Hari-hari kenangan yang terlupakan) dalam buku Verspreide Geschriften IV, II halaman 417. Setelah keluar dari Arab Saudi Snouck Hurgronje sudah memiliki banyak pengetahuan tentang Islam, sehingga dengan bekal kemampuannya itu, ia kemudian menjalankan politik adu domba umat muslim di Indonesia untuk kepentingan Pemerintah Hindia Belanda.

Sort:  

waktu itu makkah sudah dibeli oleh inggris lewat otoritas palsu... dengan alasan kafir membayar pajak....

Saya belum sampai ke situ @muktaridha, referensi saya masih sangat minim tentang sejarah. Semoga kita bisa saling berbagi pengetahuan.

Coin Marketplace

STEEM 0.28
TRX 0.12
JST 0.033
BTC 71192.75
ETH 3667.67
USDT 1.00
SBD 3.75