BELAJAR memang tak hanya di ruang kelas. Kita bisa belajar banyak hal dari mana saja. Bahkan dari mendengar orang lain menceritakan pengalaman hidupnya. Apa yang ia alami bisa jadi pelajaran bagi kita untuk tidak berulang atau sebaliknya, untuk kita dapatkan. Begitulah hidup.

Life is a challenge. Hidup adalah sebuah tantangan. Kita harus mampu mengimbangi setiap apa yang kita hadapi. Tak hanya mampu lolos dan keluar sebagai juara. Karena faktanya kita akan kalah dan pernah jatuh atau tersungkur. Tapi ketika kita jatuh, kita tak boleh menyerah. Harus mampu untuk segera bangkit dan bersiap menyambut tantangan berikutnya.

Di sini kadang kita sering merasa lelah atau terluka. Namun mungkin kita lupa, bahwa kehdioupan di muka bumi sudah dimulai jutaan tahun yang silam. Apakah mungkin beban yang kita hadapi yang paling berat? Apakah mungkin rasa sakit yang kita alami yang paling dalam?

Pasti tidak. Jauh di luar sana, masih banyak orang lain yang memiliki hidup lebih buruk dari apa yang kita alami. Mungkin karena perang yang bekepanjangan, mungkin karena kekeringan yang berdampak kelaparan masal atau hal lain yang tak pernah kita rasakan.

---

Karena itu, sepatutnya kita tak terlalu banyak mengeluh. Hadapilah setiap persoalan dengan kepala tegak, dada yang lapang dan hati yang ikhlas. Sebab setiap cobaan yang ditimpakan, sudah sesuai dengan takaran dan kekuatan masing-masing.

Saya juga mendapatkan pelajaran yang luar biasa dari Seo Yea-ji yang berperan sebagai Lee La El dalam Film Korea; Eve. Wanita ini mengalami pengalaman sangat buruk dalam hidupnya. Di usia yang baru 13 tahun, dia menyaksikan sendiri bagaimana pesaing bisnis ayahnya bertindak sangat kejam. Menyiksa ayahnya hingga tewas di depan matanya. Ibunya yang kemudian menempati panti jompo karena semua aset dan rumah mereka juga diambil alih pelaku, hilang diculik.

Lee La El lari ke Amerika untuk keluar dari ancaman berikutnya. Lima belas tahun kemudian, dia pulang dengan perencanaan yang matang. Semua orang yang bertanggung jawab atas kematian ayahnya, atas kehilangan ibunya secara misterius dan atas hilangnya seluruh aset perusahaan penghasil semi konduktor milik ayahnya, harus berhadapan dengannya. Tak ada yang lolos.

Karena pelaku melakukan semua tindakan dengan kejam, Lee La El juga membalasnya demikian. Namun ia tak menggunakan tangannya sendiri. Dia membuat agar semua pelaku yang terlibat dalam kejahatan terhadap keluarganya, saling berhadapan. Saling menghancurkan.

Lee La El memberi pelajaran penting bahwa setiap tantangan hidup bisa diselesaikan, asalkan kita punya kesabaran yang tak terbatas dan selalu mengedepankan akal, bukan hati.

Zainal Bakri