Tradisi meugang di Aceh

Selamat siang sahabat steemians...

Bagi masyarakat Aceh pada umumnya dalam menyambut bulan suci Ramadhan ada suatu sebuah tradisi khusus yaitu meugang atau makmeugang yang sudah berlangsung sejak 400 tahun yang lalu. Biasanya dua hari sebelum puasa, masyarakat Serambi Mekkah Aceh membeli daging lembu atau daging kerbau untuk dimasak kemudian disantap bersama keluarga. Meskipun pada saat meugang harga daging tergolong mahal, namun hal tersebut tidak menjadi persoalan bagi masyarakat Tanah Rencong karena jauh-jauh hari masyarakat sudah mempersiapkan diri untuk dapat membeli daging pada hari meugang tersebut sesuai kebutuhan.

Unik nya pada hari meugang semua orang statusnya tidak ada yang beda antara yang miskin dan kaya, semua berkumpul ditempat penjualan daging meugang. Tradisi meugang ini sudah ada sejak masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda. Pada saat itu sebulan sebelum meugang seluruh kepala desa sudah menerima surat dari Sultan untuk mendata warga di desa masing-masing yang tergolong miskin. Setelah data terkumpul menjelang hari meugang Sultan Iskandar Muda mengirim uang untuk membeli hewan ternak kepada semua warga. Lambat laun hari meugang ini menjadi tradisi bagi masyarakat Aceh yang mayoritas Islam. Tentu saja bentuknya sudah berbeda dengan zaman Sultan Iskandar Muda, namun makna yang terkandung didalamnya tentu sama. Tradisi ini bagi masyarakat Aceh menjadi bagian dari kegembiraan dalam menyambut bulan suci Ramadhan, karena bulan suci ini bagi masyarakat Aceh mempunyai makna yang istimewa.