Debat dengan Wahabi - Benarkah Allah di Langit?steemCreated with Sketch.

in #aceh6 years ago

Assalamu'alaikum steemin,malam ini saya akan memposting diskusi saya dengan beberapa wahabi mengenai Allah di langit.

Berawal dari postingan dari salah seorang teman fecebook yang tidak saya kenal,dalam postingannya dia mengunggah foto Khabib petarung UFC yang sedang viral sa'at ini,dalam setiap foto menuju laga pertandingan ia selalu menunjuk keatas.dan teman fb saya ini menulis caption sebuah ayat Al-quran.

الرحمن على العرش استوي


"Allah menetap tinggi diatas 'Arasy"


Melihat postingan ini,sontak saya terpancing karena aqidah saya Allah tidak bertempat dan tidak membutuhkan kepada tempat dan langsung saya layangkan komentar:

Tgk Ibnu Djamil (fb saya) : Sebelum ada tempat,Allah dimana?

Hijrah Sunnah : apakah Allah butuh tempat kok pertanyaannya kayak Allah butuh tempat?

Tgk Ibnu Djamil : ya kalo dikatakan Allah diarasy ya berarti sudah menetapkan Allah bertempat,padahal Allah tidak butuh tempat.

Abu : Sebelum ada ibu tgk m nur .. tgk m nur ada dimana ? (Disini dia melampirkan foto ibu saya diambilnya dari foto profil saya.)

Tgk Ibnu Djamil : Saya makhluk,jangan samakan saya dg Tuhan.Saya ini hadist (baru kemudian adanya) jangan samakan dg qadim.

Hijrah Sunnah : Berarti tanya dimana Allah sebelum ada tempat berarti Tgk Ibnu Djamil pikiran Allah butuh tempat?

Tgk Ibnu Djamil : Hijrah Sunnah berarti Allah berpindah-pindah? Afwan,saya hanya mau belajar

Hijrah Sunnah : Mana dalilnya? Udah baca Alqur'an sampe khatam?

Tgk Ibnu Djamil : Hijrah Sunnah saya belum khatam ustad,ma'af saya baru belajar,sebenarnya saya masih netral,siapa yang dinamakan wahabi saya masih menganggap mereka saudara.

Jadi,mungkin ustad sudah khatam saya harap ustad dapat menjelaskan pertanyaan saya.

Saya ini hadist,berarti saya boleh berpindah2,dari tidak ada menjadi ada,kemudian saya berada didalam rahim ibu saya tercinta,kemudian saya berpindah kedunia,dan saya juga berpindah2 tempat di dunia ini.ya karena saya hadist bukan qadim.

Dan sebelumnya kita sepakati dulu bahwa Allah itu qadim,jika setelah ada arasy Allah baru bertempat di arasy,maka sebelum arasy diciptakan Allah dimana?
Apakah Allah berpindah2?

Afwan ustad2 sekalian,semoga tidak ada syaitan diantara kita.

Hijrah Sunnah : Jadi siapa yg mikir Allah butuh arsy?

Tgk Ibnu Djamil : Hijrah Sunnah saya tidak mikir Allah butuh arasy ustad,tapi jika Allah di arasy,maka sebelum arasy ada pasti Allah berada ditempat lain.baru kemudian berpindah ke arasy.

Pertanyaan saya Apakah Allah berpindah?

Hijrah Sunnah : Di Alqur'an bertuliskan istiwa alal arsy apakah betul ?

Tgk Ibnu Djamil : Hijrah Sunnah jadi intinya,jawaban urtad Allah itu berpindah ya?

Hijrah Sunnah : Saya tidak tau yg saya tau di Alqur'an istiwa alal arsy apakah salah apa betul istiwa alal arsy?

Tgk Ibnu Djamil : Hijrah Sunnah saya mengimani ayat tersebut,selama ini saya tafwidh saja.saya serahkan maknanya kepada Allah.

karena menurut saya jika ayat tersebut diartikan Allah bertempat di arasy,berarti Allah berpindah,sehingga saya bingung apakah Allah berpindah?

Begitu ustad

Hijrah Sunnah : Allah tak butuh tempat tapi di atas boleh tgk?

Tgk Ibnu Djamil : Hijrah Sunnah menurut saya tidak boleh juga,karena kata2 DI hanya khusus kepada objek yang bertempat.

Hijrah Sunnah : Sumas Tawa Alal Arsy jadi eja nya gimana?

Tgk Ibnu Djamil : Nah,makanya ada ulama yang mentakwilkan

Hijrah Sunnah : Kenapa harus di takwil?

Tgk Ibnu Djamil : Karena kata2 على hanya kepada objek yang bertempat juga pada sifat.

Hijrah Sunnah : Berarti Allah dipikirkan seperti objek ya?

Tgk Ibnu Djamil : Hijrah Sunnah jika bertempat,jika bukan objek ya pasti sifat.bukan begitu?

Karena yang bertempat hanya objek dan sifat.

Makanya saya tidak menempatkan Allah diatas arasy.

(Kemudian masuk wahabi lain)

Abu :

Kalo tgku meyaqini Allah itu Laisa kamislihi Syaiun .. Lalu mengapa juga tgku bertanya: Sebelum ada tempat Allah dimana ? Dan berkata Berarti Allah berpindah pindah !?

Faham kah anda ?

Begini tgku, Kalo tgku meyaqini Allah adalah Tidak Serupa dg Apupun juwa .. Maka pertanyaan2 tgku tsb tdk perlu muncul dlm benak seseorang yg meyaqini dmkian !

Mengapa pertanyaan2 tsb smp muncul dlm pikiran tgk ? Karena tgk TANPA SADAR telah membayangkan Allah seperti makhluk. Oo kalau di atas Arsy/tempat berarti sebelum ada tempat berarti awalnya ditempat yg lain .. berarti berpindah pindah seperti makhluk .. Nah itu yg ada dlm benak tgku ! Benarlah ucapan ulama Salaf: Para ahli bid'ah pengingkar sifat2 Allah, sebelum mareka mengingkari sifat2 Allah terlebih dahulu mareka Mentasybih-k,

Butuh tempat itu khan sifat makhluk tgk, berpindah pindah itu khan sifat makhluk tgk .. Jadi kenapa anda tanyakan itu anda tujukan kpd Zat Allah wahai tgku ??

Bukankah bagi zat Allah tidak Patut ditanyakan ptyaan2 yg semestinya ditujukan kpd Makhluk !?

Kalo anda tdk menyamakan Allah dg makhluk GAK MUNGKIN lah timbul ptyaan spti itu.. krn tgk MEMBAYANGKAN Allah spt mskhluklah maka muncul ptyaan2 tsb !

Allah Laisa Kamislihi Syai'un wahuwa Sami'un Bashir .. Jadi bgmn Allah menetapkan bagi Diri-Nya .. Imani saja TITIK. Allah berfirman bhw Dia berada diatas Arsy Yaa diatas Arsy .. bgmn nya Hanya Allah yg tahu kita ga tahu krn ga diberi tahu. Allah berfirman bhw Allah punya Tangan .. Yaa kita imani, bgmn nya Hanya Allah yg tahu .. dan begitu seterusnya ... !

Jadi ga usah tanya sifat2 makhluk.. kpd Allah. Karena Allah LAISA KAMISLIHI SYAIUN WAHUWA SAMI'UN BASHIR ... TITIK.

Muda2han tgku sdh Faham.

Tgk Ibnu Djamil : Abu astagfirullah,mudah2 ustad tidak emosi.
Mohon ma'af sebelumnya,kita bersaudara seiman dan seagama,cuma saya belum paham betul tentang agama,kita disini berdiskusi agar tercerahkan. 😀

Abu : Tgk Ibnu Djamil saya bukan ustadz tgku .. Alhamdulillah saya gakan emosi. Iya saya lihat tgku santun berdiskusinya .. Barakallahufikum 😊

Tgk Ibnu Djamil : Abu jika Allah bertempat,berarti sama dg makhluk. (Disini saya mulai bosan menanggapi,makanya terlihat tidak ilmiah)

Abu : Lho ??? Anda koq belum faham ? Saya capek2 ketiknya ?

Bukankah anda sendiri tanpa sadar telah menyamakan Allah dg mskhluk ??

Coba antum bc dulu lagi .. dan komentarlah yg ilmiyah sedikit tgku !

Tgk Ibnu Djamil : mohon ma'af ustd merepotkan.Dari sisi mana saya menyamakan Allah dg makhluk,sementara saya hanya memberikan pertanyaan?

Abu : Tgk bertanya berarti Allah berpindah pindah ? Itu khan pertanyaan utk mskluk ! Bukankah tgk tahu Allah bersalahan dg sgl yg hsdits !?

Tgk Ibnu Djamil : pertanyaan itu muncul karena sebelumnya ustad menetapkan Allah bertempat di atas Arasy.

Bukankah kata2 bertempat itu untuk makhluk?

Abu : koq saya yg tetapkan ? Khan Allah sendiri yg menetapkan ! 😲

Tgk Ibnu Djamil : Allah tidak secara gamblang menetapkannya, malah kalimah استوى dalam bahasa arab memiliki makna yang banyak. Ustad yang memilih makna استوى dg makna bertempat.

Abu : baiklah .. yg tgku pilih apa ?

Tgk Ibnu Djamil : saya beriman kepada ayat tersebut,sedangkan maknanya saya tafwidh. (Menyerahkan kepada Allah)

Abu : bukan begitu, anda wajib beriman dg ayat tsb dan wajib memaknai sbgmn zahirnya tanpa tasybih tanpa takwil tanpa ta'thil tanpa tamsil tanpa tahrif.. Hakikatnya bgmn baru anda Tafwidh !

TAFWIDH ..

Makna yang benar, yaitu menetapkan lafaz dan makna yang terkandung di dalamnya, kemudian menyerahkan ilmu tentang tata caranya kepada Allah Ta'ala. Kita menetapkan nama-nama yang mulia bagi Allah Ta'ala serta sifat-sifat-Nya yang agung dan kita mengetahui maknanya serta mengimaninya. Hanya saja kita tidak mengetahui tata caranya.

Kita beriman bahwa Allah Ta'ala bersemayam 'استوى' di Arasy, yaitu bersemayam secara hakiki yang sesuai dengan kebesaran dan kemuliaan-Nya yang maha suci, bukan seperti 'bersemayam'nya manusia. Akan tetapi bagaimana Dia bersemayam, adalah perkara yang tidak kita ketahui. Karenanya, maknanya (terkait tentang tata caranya) kita serahkan kepada Allah. Sebagaimana ucapan Imam Malik dan selainnya ketika ditanya tentang istiwa, "Istiwa (bersemayam) itu telah diketahui (maknanya secara bahasa) sedangkan tata caranya tidak diketahui." (Lihat Majmu Fatawa Syekh Islam Ibnu Taimiah, 3/25)

Inilah mazhab Ahlussunah wal Jamaah; Menetapkan sifat-sifat Allah Ta'ala. Yaitu penetapan yang tanpa menyerupai (dengan makhluk) dan menetapkan tata caranya. Allah Ta'ala berfirman,

لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ البَصِيرُ (سورة الشورى: 11)

"Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha mendengar dan melihat." (QS. Asy-Syura: 11)

Ibnu Abdul Barr rahimahullah berkata, "Ahlussunnah sepakat untuk menetapkan sifat-sifat yang tertera daam Al-Quran dan Sunah serta memahaminya secara hakikat, bukan secara kiasan. Hanya saja mereka sedikitpun tidak menetapkan cara dan bentuknya bagaimana dari sifat-sifat tersebut." (Al-Uluw Lil Aliyyil Ghaffar, hal. 250)

Makna Kedua:

Makna yang batil, Yg difahami Tgk M Nur yaitu menetapkan lafaz tanpa mengetahui maknanya. Mereka hanya menetapkan lafaznya saja, (الرَّحْمَنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَى) setelah itu mereka berkata, "Kami tidak mengetahui maknanya dan tidak mengetahui apa yang Allah maksud dari kalimat ini."

Disini dia mulai mengemukakan metode tafwidh yang menurutnya benar,padahal menyelisihi salaf.Menurutnya tafwidh makna merupakan bathil,karena menurutnya yang benar adalah tafwidh hakikat.padahal ada banyak ulama yang melakukan tafwidh pada makna dan hakikat (kaifiah).berikut lanjutan diskusi kami.
Tgk Ibnu Djamil : Berikut ini beberapa nuqilan pendapat para ulama yang mentawfidh makna dan kaifiyah ayat2 sifat Allah.

نقل الخلال عن أحمد بن حنبل: (نؤمن بها ونصدق بها ولا كيف ولا معنى، ولا نرد منها شيئا، ونعلم أن ما جاء به الرسول -صلى الله عليه وسلم- حق إذا كان بأسانيد صحاح) وهذا (تفويض بالكيف والمعنى).

Alkhallal menuqilkan dari Ahmad bin Hanbal "kami beriman kepada ayat2 sifat Allah,dan kami juga membenarkannya,tanpa kaifiah dan makna,kami tidak menolaknya sedikitpun.dan kami tau bahwa apa yang sampaikan oleh Rasulullah shallallahu'alaihi wassalam adalah Haq jika sanadnya shahih." (ini tafwidh kepada kaifiah dan makna)

جاء عن ابن رجب الحنبلي في فضل علم السلف على الخلف: والصواب ما عليه السلف الصالح من إمرار آيات الصفات وأحاديثها كما جاءت من غير تفسير لها. . ولا يصح منهم خلاف ذلك البتة خصوصا الإمام أحمد ولا خوض في معانيها وهذا (تفويض في المعنى).

Ibnu Rajab Al-hambaliy pada masalah kelebihan ilmu Salaf ketimbang khalaf ia mengemukakan : "yang benar pendapat salafusshalih adalah membiarkan ayat-ayat sifat dan hadis-hadis sifat seperti adanya dengan tanpa ditafsirkan.dan tidak terdapat perselihan diantara ulama tentang masalah ini,khususnya Imam Ahmad.dan para salaf tidak berlebihan pada8 makna ayat2 sifat" (ini merupakan tafwidh pada makna)

قال أبو العباس بن سريج: ذكره صاحب معارج القبول من طبقه أبى جعفر الطبري إمام المفسرين وإسحاق بن خزيمة فقال:

(قد صح عن جميع أهل الديانة والسنة إلى زماننا أن جميع الآي والأخبار الصادقة عن رسول الله صلى الله عليه وسلم يجب على المسلمين الإيمان بكل واحد منها كما ورد، وأن السؤال عن معانيها بدعة. والجواب كفر وزندقة) وهذا (تفويض في المعنى).

Sungguh telah benar dari sekalian ahli agama dan sunnah hingga zaman kita ini bahwa semua ayat-ayat sifat dan hadis2 yang benar dari Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam adalah merupakan kewajiban terhadap orang islam agar beriman kepada setiap ayat atau hadis tersebut sebagaimana adanya,bertanya tentang maknanya adalah BID'AH menjawabnya adalah kekufuran dan zindiq. (Ini merupakan tafwidh pada makna)

قول الإمام الشافعي: (آمنا بالله وبما جاء عن الله على مراد الله وأمنا برسول الله وبما جاء عن رسول الله على مراد رسول الله) وهذا (تفويض كامل في الكيف المعنى).

Pendapat Al-imam As-syafi'i "kami beriman kepada Allah dan kepada apa saja yang datang dari Allah berdasarkan maksud Allah,dan kami beriman kepada Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam dan kepada apa saja yang datang dari Rasulullah." (ini tafwidh yang sempurna yaitu pama kaifiah dan makna)

Dan lain2,bca aja sendiri disini ,terlalu lama jika saya trjemahkan semua,karna keterbatasan saya dalam bhasa Arab.Pendapat Ibnu taimiyah juga ada.

Saya hanya menemukan pendapat Al-bani saja yang mengatakan tidak benar tafwidh makna,namun hanya tafwidh hakikat.mungkin ada ulama muktabarah lain yang sepakat dg Al-bani,saya persilahkan Abu untuk menuqilnya kesini.


Sampai postingan ini saya terbitkan di steemit,belum ada tanggapan selanjutnya.

Wallahu'aklam bisshawab,semoga Allah memberikan kita petunjuk dan memberikan kita iman yang benar tentang-Nya.amin ya Rabbal 'alamin.


Posted from my blog with SteemPress : https://rhampagoe.000webhostapp.com/2018/10/debat-dengan-wahabi-benarkah-allah-di-langit

Coin Marketplace

STEEM 0.29
TRX 0.11
JST 0.033
BTC 63901.15
ETH 3133.40
USDT 1.00
SBD 4.05