Peusijuek Tradisi Mubazir
Assalamu'alaikum rakan steemian yang meu bahagia.
Selama mendalami ilmu mengenai tentang sihir,jin dan syaitan saya jadi bingung kepada beberapa amalan yang kita lakukan selama ini.
Saya khawatir apa yang kita anggap baik yang padahal tidak disyari'atkan oleh Allah dan Rasul-Nya menjadi tipu daya syaitan dalam menyesatkan kita.
Karena diketika iblis tidak sanggup menjerumuskan kita kedalam kemaksiatan ia akan datang membisikkan cara melakukan ibadah yang keliru atau yang tidak dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam.
Diantara amalan atau kebiasaan kita yang saya mulai ragu kebenarannya adalah :
Peusijuek (tepung tawar)
Di Aceh khususnya,peusijuek masih kerap dilakukan pada beberapa acara seperti perkawinan,sunatan,kendaraan baru,dll.
Praktiknya pun dilakukan dengan menyediakan beberapa daun (saya tidak tau namanya) dan juga jeruk perut yang dibelah dua kemudian ditaruh ke dalam air dan air itu dipercikkan kepada pengantin jika pada acara perkawinan.
Sebelumnya juga melakukan ritual menabur beras dan padi diatas pengantin tersebut dan juga menyelipkan bulukat dan tumpoe (makanan khas Aceh) diatas telinganya.
Nah,pada poin ini saya merasa ada tipu daya syaitan,bagaimana tidak? Dengan menaburkan beras dan padi maka sudah pasti itu merupakan suatu kemubaziran karena sudah berhamburan dilantai dan tidak dipungut kembali seolah sudah menjadi sampah.
Sama-sama kita ketahui bahwa orang-orang yang melakukan kemubaziran merupakan teman syaitan seperti yang Allah firmankan didalam Al-quran :
إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ ۖ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِرَبِّهِ كَفُورًا
"Sesungguhnya orang yang melakukan kemubaziran adalah mereka merupakan teman-teman syaitan,dan Syaitan itu kufur terhadap Rab-nya." (Qs Al-isra : 27)
Terlebih dari itu,ritual peusijuek memang tidak di contohkan oleh Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam melalui hadist shahihnya.
Maka bisa jadi,apa yang kita lakukan dalam ritual peusijuek merupakan sesajian kepada syaitan yang kita tidak menyadarinya.
Yang lebih aneh,jika ada kendaraan baru namun tidak melakukan ritual peusijuek kemudian terjadi kecelakan,mereka mengaitkan sebab terjadi kecelakaan tersebut karena tidak melakukan ritual peusijuek itu.
Ini pemahaman yang sangat keliru,karena secara tidak langsung kita sudah meletakkan posisi peusijuek lebih diatas wajib.padahal ada banyak orang yang tidak melakukan kewajiban tapi tidak terjadi kecelakaan.
Saya rasa,peusijuek merupakan adat budaya warisan nenek moyang yang patut untuk di bongkar atau ditinggalkan karena menimbang suatu kemubaziran dan juga bukan contoh yang datang dari Rasulullah.
والله اعلم بالصواب
Posted from my blog with SteemPress : https://rhampagoe.000webhostapp.com/2018/10/peusijuek-tradisi-mubazir