#Bookreview: Anak Aceh di Panggung Nasional Berbicara Tentang Energi

in #book6 years ago

image

Mungkin banyak tokoh Aceh di level nasional, utamanya di ranah politik. Tapi, rasa-rasanya jarang kita tahu, ada anak Aceh yang tokoh di bidang energi. Adalah Ibrahim Hasyim, seorang putra daerah Aceh Timur kelahiran Idi Rayeuk, yang cakap dan memiliki segudang pengalaman untuk urusan energi, khususnya BBM.

Buku yang berjudul "Siklus Krisis di Sekitar Energi" ini merupakan salah satu karyanya yang membahas kompleksitas seluk beluk perminyakan sebagai salah satu sumber energi utama. Mulai dari tingkat nasional hingga global. Meskipun, sebahagian besar naskah isi dari buku ini berumur 25 tahun yang lampau, yang terbaru (naskah dalam bukunya) ia tulis pada tahun 2005. Pun begitu, gagasan yang ia sampaikan masih terbilang segar dan masih menemukan aktualisasinya.

Indra J. Piliang, seorang pengamat politik dan Direktur Proklamasi Publishing House memuji gagasan Ibrahim Hasyim. Menurutnya, kelebihan dari buku ini terletak pada prediksi-prediksi seorang Ibrahim Hasyim yang terbukti hingga hari ini. Dedikasinya dalam dunia energi yang dituangkan ke dalam bentuk buku layak mendapatkan apresiasi.

image

image

Secara keseluruhan buku ini berisi tentang kegalauan seorang Putra Aceh Timur perihal harga BBM. Tampaknya ia geram, kenapa semakin hari persoalan energi, terutama BBM makin pelik saja. Kompleksitas kepelikan ini hampir selalu menjadi perdebatan para pakar atau analis di berbagai media massa, baik cetak maupun online. Kehadiran buku ini disambut baik oleh sejumlah kalangan, tanpa terkecuali (mantan) Menteri Negara Energi dan SDA, Purnomo Yusgiantoro.

Kelebihan dan Kekurangan Buku

Paparan dalam buku ini seperti reportoar sekaligus reportase dalam sebuah panggung sejarah yang diputar berulang-ulang. Persoalan yang paling klasik dalam perminyakan terletak pada; dilupakan saat harga meningkat, lantas menjadi bencana dan kegaduhan saat harganya naik. Jika pun ada hal-hal yang masih kurang, belum banyaknya dibahas aspek sosial, budaya dan pertahanan dari sumber energi ini.

Sosok Ibrahim Hasyim

Ia lahir hampir (lebih) setengah abad lalu, di sebuah pusat kota nelayan Aceh Timur. Masa kanak-kanaknya kental dengan kultur keagamaan. Kemudian, di tahun 1966-1968 Ibrahim melanjutkan pendidikan SMA-nya di Banda Aceh. Di Banda Aceh lah segalanya bermula, rupanya Ibrahim remaja memiliki talenta luar biasa dalam mengolah si kulit bundar. Kepiawaianya dalam bermain bola, menempatkannya sebagai gelandang Persiraja Banda Aceh.

image

Lepas masa putih abu-abu, nasib mujur mendatanginnya, ia diterima sebagai pegawai eksplorasi produksi Pertamina, Pangkalan Brandan, Sumatera Utara. Hanya butuh waktu setahun, ia disekolahkan ke Akademi Minyak dan Gas Bumi, Cepu, Jawa Tengah.

Setelah pendidikan akademinya selesai, Ibrahim diangkat sebagai staf pemasaran dalam negeri Pertamina, Jakarta. Seolah tak ingin menyia-nyiakan kesempatan, ia paham filosofi "sambil menyelam minum susu", Ibrahim pun melanjutkan kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, dan ia tamat pada tahun 1979.

Tentu masih panjang lagi biografi Ibrahim Hasyim yang tidak mungkin ditulis utuh di ruang Steemit. Ia pun malang melintang di Pertamina, banyak posisi strategis yang ia jabat, belum lagi harus berpindah-pindah tempat. Pengalaman itulah yang telah menempa seorang Ibrahim tumbuh dengan pengalaman yang kaya, yang ilmunya tidak habis untuk ditimba.

Epilog

image

Dedikasi dan loyalitas tanpa henti telah membawanya meraih banyak penghargaan. Dua diantaranya ialah; tahun 2000 meraih Karya Patra Utama dari Pertamina dan tanda kehormatan Satya Lencana Wira Karya dari Presiden RI pada tahun 2001.

Buku "Siklus Krisis di Sekitar Energi" bukan satu-satunya karya yang ia lahirkan. Ibrahim juga menulis beberapa buku lainnya seperti; "BBM Kapan Selesai?", "Toekang Migas Menembus Batas" dan "Idi Lon Sayang". Kita berharap, akan lahir lebih banyak lagi putra-putri Aceh yang cakap di bidang energi di tingkat nasional bahkan global. Dengan begitu, diaspora Aceh lebih kuat nan berwarna, yang sumbangsihnya bisa berupa pekerja profesional, intelektual, bahkan katalisator antar daerah dan pusat. Semoga!

Sort:  

waaaahhhhhh orang kampungku ternyata.....

Kenalanlah, bilang; Lon saboh gampong droe neuh pak wkwk

aku kenalan dengan bukunya saja hahahhaha.....

"Leh ugak" :D

Coin Marketplace

STEEM 0.25
TRX 0.11
JST 0.033
BTC 63006.70
ETH 3075.91
USDT 1.00
SBD 3.82