De Atjehers, Kopinologi dan Kebahagiaan Buku Pertama Saya

in #book6 years ago (edited)

image

Hari ini menjadi salah satu hari yang cukup membahagiakan bagi saya. Penantian panjang untuk menulis buku akhirnya terwujud jua. Buku pertama saya tidak tunggal, buku yang berjudul "De Atjehers: Dari Serambi Mekkah Ke Serambi Kopi" merupakan karya bersama dengan beberapa penulis lainnya, antologi. Sekalipun begitu, buku ini memiliki isi yang cukup komprehensif dengan pendekatan berbeda yang kaya dengan style masing-masing.

Buku ini berjumlah 275 halaman, 3 bab dan tulisan berjumlah 24 judul. Secara keseluruhan merangkum fenomenologi kopi di Aceh.

Menikmati kopi di Aceh merupakan ritual yang sudah mendarah-daging. Dalam realitas yang ada, warung kopi atau dalam bahasa Aceh disebut dengan keudee kupi adalah entitas yang unik, sekaligus menarik. Eksistensinya melegenda, dari dulu hingga sekarang. Dari zaman endatu sampai eranya generasi baru, dari kopi hitam tok hingga berinovasi dengan kopi sangernya, yang aduhai lemak mabok rasanya.

Nyatanya, warung kopi di Aceh tetap survive di tengah derasnya arus globalisasi dengan tsunami modernitasnya yang siap menggerus apapun, bilamana tak kuat untuk bertahan. Jika ada satu hal yang paling berharga dari ragam kebudayaan di tanah serambi mekkah, maka budaya minum kopi merupakan kekayaan budaya yang memiliki esensi tinggi. Kopi dengan segala yang berkenaan dengannya sudah menjadi identitas ke-Aceh-an yang paling khas.

image

Masyarakat Aceh dan warung kopi, laksana dua sisi mata uang yang saling melengkapi. Kultur kebudayaan Aceh banyak sekali yang terkontruksikan melalui peranan warung kopi. Sifat dan karakter orang Aceh yang ramah, mudah bergaul, suka berkumpul, juga gampang menjalin silaturahmi, membutuhkan sebuah ruang untuk bereksprekspresi.

Sehingga, tak heran bilamana warung kopi dijadikan sebagai media untuk ragam aktifitas. Wajar bila muncul adagium; setelah rumah, mesjid atau meunasah, warung kopi adalah rumah ketiga bagi orang Aceh. Dari sisi sosio kultural, keude kupi tak ubahnya laboratorium masyarakat Aceh. Keberedaan warung kopi sebagai ruang publik mampu merekam atau menggambarkan bagaimana karakter masyarakat Aceh itu sendiri.

Warung kopi sebagai ruang publik, minum kopi dengan interaksi yang ada menjadi laboratorium sosial adalah dua hal utama yang kemudian menjadi lembaran pengetahuan untuk dipelajari. Hal tersebut menjadi bangunan utuh terhadap sosial-ekonomi-kultural- politik atas nama kopi di Aceh. Maka, menulis tentang kopi di Aceh adalah ikhtiar dari pada cita rasa (Na Rasa (ada rasa); Narasa) dengan narasi; bentuk literasi dari secangkir kopi.

Segala hal berkenaan dengan kopi telah terangkum dalam buku berjudul "Dengan Atjehers: Dari Serambi Mekkah Ke Serambi Kopi". Pemberian judul tersebut memiliki alasan tersendiri, sebagaimana catatan Saiful Akmal dalam pengantarnya. Menurutnya kata Dr Atjehers itu historikal, sebutan yang digunakan Snouck Hurgronje dalam bukunya yang mencoba memahami sekaligus menjelaskan habitus orang Aceh. Namun, De Atjehers masa kini sudah jauh berubah. Yang paling terasa khususnya pasca tsunami; warung kopi menjadi solusi atau masalah. Di Aceh, semua bisa selesai di warung kopi.

image

Sesungguhnya buku ini merupakan kumpulan tulisan atau antologi dari para penulis tentang segala fenomena kosmologi kopi di Aceh. Dalam susunannya, buku ini terbagi ke dalam tiga bagian. Pertama, Kuphi Itam and Identity: Dimana banyak tulisan berkutat pada tema kopi sebagai alat perubahan sosial. Kedua, A Cup of Sanger: Kopi dan Budaya di Zaman Baru. Terakhir, di bagian ketiga, Espresso-Yourself: Kopinologi - studi tentang kopi di masa depan.

Kehadiran buku ini diapresiasi sekaligus mendapatkan banyak masukan, terutama untuk dilanjutkan pada jilid selanjutnya. Hal ini disampaikan saat diskusi dan bedah buku ini dilakukan, bersama dengan agenda intelektual Ar-International Conference on Islamic Studies (ARICIS) yang berkerjasama dengan International Centre for Aceh and Indian Ocean Studies (ICAIOS) serta pihak lainnya. Dengan mengambil tempat di aula Fakultas Usuluddin, UIN Ar-Raniry, Rabu (8/8).

Syarifuddin, MA, Ph.d dan Danil Akbar Taqwaddin, M.Sc menjadi pembedah buku tersebut. Dalam paparan pertama, Syarifuddin berpendapat bahwa menulis tentang fenomenologi kopi Aceh adalah bentuk kerja nyata daripada merawat kebudayaan dan identitas Aceh. Budaya minum kopi dengan segala hal yang bersinggungan yang dinarasikan dalam buku merupakan sumbangsih yang dapat dijadikan referensi oleh banyak orang. Jelas Cek Din yang juga pemilik jaringan Solong Kupi.

Sedangkan bagi Danil, yang menarik dari sisi positif budaya minum kopi dengan ruang sosial menjadi medium perdamaian. Warung kopi di Aceh juga bagian dari modal sosial. Banyak persoalan selesai di warung kopi. Bahkan, jangan-jangan perdamaian di Aceh langgeng karena kopi. Biasanya, negara-negara atau daerah yang pernah terjadi konflik rentan kembali kepada konflik dengan durasi 5 atau 8 tahun. Tapi Aceh tidak. Namun, pandangan ini (menurutnya sendiri) perlu dibuktikan dan diteliti lebih lanjut.

image

Kehadiran buku De Atjehers: Dari Serambi Mekkah Ke Serambi Kopi diharapkan mampu memberikan sumbangsih dalam Khanzanah intelektual Aceh, sekaligus menambah pembendaharaan pembukuan terhadap dunia kepenulisan Aceh.

Rencananya, dalam waktu yang tak begitu lama, akan dituliskan kembali jilid II yang notabene adalah lanjutan dari buku ini. Hal tersebut diupayakan untuk membukukan lebih banyak segala hal yang berkenaan dengan kopi. Dengan demikian, kebudayaan ngopi di Aceh tidak hanya dilestarikan lewat ritual minum kopi semata, namun jua lewat narasi yang dibukukan.

Terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung, yang telah berhadir pada acara peluncuran dan bedah buku kami. Istimewa @rahmanovic, @ihansunrise dan @adzilikram.

Sort:  

Kreuh aneuk muda

Haha. Kupi yang kreuh.

Sihhiiiyyy keren liii

Haha. Leh ugak.

Congrat Ichsan, kamu kreatif sekali...

Thank udah datang ya kak.

Bereh, meukeutam...

Meuhamboe. Kloh klo kloh 😂

Mantap.. selamat ya dek @lontuanisme, ini patut dirayakan dengan beberapa cawan kupi, dari kupi itam, sanger hingga espresso

Harus. Biar greget!

Makasih dokter.

Ngeriii...
Selamat, Chan.
Salut!

Makasih bang.

Coin Marketplace

STEEM 0.31
TRX 0.11
JST 0.034
BTC 66765.98
ETH 3234.00
USDT 1.00
SBD 4.23