[BookReview] Kura-Kura Berjanggut, 100 Halaman Pertama

in #bookreview6 years ago (edited)

WhatsApp Image 2018-06-12 at 17.46.26 (1).jpeg

Setelah menunggu hampir putih janggut –lebay-, akhirnya saya mendapatkan buku novel Kura-kura Berjanggut, sukses dikirimkan oleh Kanda Muhadzier Maop, yang merupakan kaki tangan Azhari Aiyub dalam mengurus penjualan novel fenomenal Aceh ini. Setelah sampai ditangan saya dengan selamat, saya menyampulnya dan menaruhnya di lemari, untuk koleksi.

DQmSYSaM6RGDNtrTes3btHqGUHYt45baPnMSyedVjUxkfxN.png

Setelah berhari-hari saya pandangi, saya ukur ketebalan dan berat bersihnya saya tergoda untuk membaca, tapi ini sangat merusak jadwal tadarus saya, karena bulan ini lebih baik membaca Alquran daripada buku ini. Tapi saya sudah membuka lembaran-lembarannya sekarang.

2018-05-29-PHOTO-00000001.jpg

Bersama Penulisnya Azhari Aiyub, di Aula Arpus dalam rangka buka puasa bersama dan Tadarus Literasi

Pada awal mula lembaran-lembarannya. kita akan diajak berkeliling teritori kerajaan Lamuri. Ada beberapa tokoh yang memandu kita ke sana. Seperti double agen (mata-mata ganda) Si Ujud. Kamaria, Ramla, Sultan Nurruddin, Maliksyah dan Mir Hasan. Kadang-kadang kita diendapkan di Menara kabut/mercusuar? tempat si Ujud menyamar sebagai pekerja di sana padahal dia komplotan pembunuh Kura-kura Berjanggut (KKB)? Kadang kita berada dalam kamar Kamaria di dalam istana Darud Dunya, istana kerajaan Lamuri.

DQmSYSaM6RGDNtrTes3btHqGUHYt45baPnMSyedVjUxkfxN.png

Ada dua penggalan masa diceritakan di 100 halaman pertama KKB ini, pertama di masa dimana sultan Nurruddin berkuasa sampai pembicaraannya dengan Si Ujud di dalam bidak perahu dan pada masa Maliksyah, saat sultan Nurrudin masih belasan tahun.

20180225_085421.jpg

Orang-orang pada masa itu masih mengidolakan merica sebagai komoditi dagang rempah dunia, kongsi dagang Ikan Pari Hitam berkuasa dalam perdagangan merica dan ketuanya adalah Mir Hasan, yang sebernarnya dia bisa menjadi raja, tapi dia maunya jadi kepala serikat dagang saja, karena dengan perdagangan dia bisa menguasai banyak negeri, tapi kalau jadi raja, kekuasaannya akan terbatas.

DQmSYSaM6RGDNtrTes3btHqGUHYt45baPnMSyedVjUxkfxN.png

Kita juga kadang dibawa Azhari Aiyub terombang-ambing di kapal-kapal di Bandar Lamuri yang megah. Lamuri Kota Pelabuhan dan banyak kapal singgah dari seluruh dunia untuk membeli rempah. Di 100 halaman pertama baru nampak kapal Prancis dan kapal Usmani.

WhatsApp Image 2018-06-12 at 17.46.26.jpeg

Aku masih tertukar yang mana Kamaria dan yang mana Ramla. Pokoknya mereka berdua ditemukan sultan Maliksyah di perut kapal. Mereka dijual sebagai budak, tapi terpesona dengan kecantikan, sultan Maliksyah membawa mereka ke Istana dan saat ingin berhubungan badan, Ramla rupanya sedang mengandung.

DQmSYSaM6RGDNtrTes3btHqGUHYt45baPnMSyedVjUxkfxN.png

Masa itu adalah masa paceklik kepemimpinan karena raja belum dikaruniai anak laki-laki, bayi dalam kandungan Ramla lahir laki-laki dan diberi nama Nuruddin dan menjadi raja berikutnya, tapi si Ujud dan beberapa orang dikalangan kerajaan menyebutnya anak haram.

DQmSYSaM6RGDNtrTes3btHqGUHYt45baPnMSyedVjUxkfxN.png

Di 100 halaman pertama juga diceritakan tentang sirkus Rama Sami? Ada juga pasar minum Ibn Batuta, orang-orang Lembah dan kerajaan Pedir yang mencoba menyerang Lamuri. Secara umum buku novel tebal ini menarik sekali untuk dibaca, kita bisa membayangkan kerajaan Aceh dulu dalam ranah fiksi walaupun kadang-kadang miris dengan tingkah para pangerannya.

20180225_084750.jpg

Paling tidak dengan adanya novel ini, kita punya sedikit imajinasi bagaimana keadaan bangsa ini di jaman kerajaan dulu. Di masa kejayaan Aceh yang rempahnya diburu oleh seluruh dunia. Sedikit saran, novel ini untuk orang dewasa, jangan dikasihkan untuk anak-anak. Bahayya!

DQmSYSaM6RGDNtrTes3btHqGUHYt45baPnMSyedVjUxkfxN.png

Kehebatan Azhari disini adalah dalam pemilihan nama tokoh –selain deskripsi yang di puji sama Fardelyn Hacky yang menyerupai novelis India, Jhumpa Lahiri- yang seakan akan dekat dengan kita. Kalau orang Aceh yang baca, Maliksyah kita –orang Aceh- akan teringat pada Malikussaleh, atau Merah Silu dan Nurrudin kita teringat pada nama seorang ulama besar Aceh yang nama-namanya diabadikan menjadi nama universitas Islam Negeri Di Aceh. Butuh waktu berbulan-bulan untuk saya yang awam ini menghabiskan Novel ini, mungkin nanti kalau sudah lewat 100 halaman lagi, saya akan cerita lagi.
Cukup disini dulu hari ini, sampai jumpa setelah lebaran.

IMG-20180302-WA0008.jpg
aci.jpg
DQmPA1qCNDbUw86sYARp4RNKrvGXMqXnwYCQrFodA5dxkXH.jpg

Sort:  

Aku belum baca...ntarlah abis-abis lebaran...

Siap dek.. kapan2 baca.. haha

Wah, saya masih dalam proses PO kalian lebih beruntung

Tenang.. Ramadan fokus dulu pada Alquran..hehe

Bolehkah saya pinjam buku bapak😂

Pinjam.. beli.. z😁😁

Hahaha.. betol..Bantu syara dengan membeli

Ada dua hal Yang tak boleh dipinjamkan. Istri Dan buku

Makanya saya ngga pernah minta pinjam, selalunya minta aja, atau tukaran. Buku, maksudku, Bang.

Ya. Barter boleh lah..haha

Buku ini hanya boleh di barter dengan buka Kura Kura berkumis

Haha.. payah karang aju beubagah buku nyan

Semakin penasaran saja dengan buku KKB ini. Ntar waktu balik ke Banda langsung jumpai penulisnya sajalah.😁

Ya.. recommended sangat untuk dibaca

Saya ketularan penasarannya kawan. Betapa @acehpungo berkisah bahwa @marabunta (Azhary Aiyub) sampai sampai ia terjebak dalam alam novel tersebut. Bahkan ia sangat amat memperhitungkan kata dan kalimat yang dirangkai. Setiap akan lahir kalimat maka ia selalu merapalkannya dahulu sehingga oleh sebagian warga kedai kopi yang menyaksikan moment ini, terpeleset dalam dugaan masing-masing.
Bahkan @marabunta hampir tak tau kapan novel ini selesai. Satu hal lagi ia adalah penggemar Pramudya Ananta Toer, ia rela bersusah payah ke pulau Jawa menjumpai sendiri sang pujaannya.

wow, sampai sebegitunya?? makanya sebabnya mungkin buku ini setebal buku-buku Pram!

Coin Marketplace

STEEM 0.29
TRX 0.12
JST 0.033
BTC 63457.41
ETH 3119.12
USDT 1.00
SBD 3.94