[Book Review #6]: Cina Muslim di Indonesia

Review ala Steemit

Koleksi @tinmiswary

Tuan dan Puan Steemians...

Buku yang berjudul Cina Muslim di Indonesia ini ditulis oleh Dr. The Siaw Giap dan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Bachtiar Effendy. Dalam edisi aslinya, buku ini berjudul Religion Adaption: The Moslem Chinese in Indonesia.

Edisi terjemahan buku ini disunting Ridwan Saidi dan diterbitkan Yayasan Ukhuwah Islamiyah pada tahun 1986. Dalam edisi terjemahan ini juga memuat tulisan Junus Yahya yang sangat memahami seluk-beluk perkembangan Cina muslim di Indonesia.

Cover belakang

Seperti dijelaskan Ridwan Saidi dalam Kata Pengantar, buku ini awalnya adalah makalah The Siaw Giap dalam seminar di Australian National University Canberra pada 14-16 Juni 1985.

Buku tipis dengan 76 halaman ini terdiri dari tiga bagian: Cina Muslim di Indonesia, Dakwah di Kalangan Tionghoa dan Pengalaman Keagamaan.

Dalam buku ini, Siaw menjelaskan bahwa jumlah orang Cina di Indonesia terbilang kecil jika dibandingkan dengan Malaysia. Menurut Siaw, ada tiga kategori masyarakat Cina di Indonesia. Pertama, masyarakat Cina dengan status kewarganegaraan RRC. Kedua, keturunan Cina dengan status WNI; dan ketiga, masyarakat Cina yang tidak memiliki status kewarganegaraan yang jelas.

Seorang wanita Cina Lucy Thio mengucapkan dua kalimat syahadat di hadapan Ketua MUI, Hamka pada 5 Maret 1981

Di Indonesia sendiri pernah beberapa kali muncul gerakan anti Cina yang dimulai sejak zaman kolonial akibat adanya persaingan dagang dengan pribumi.

Pasca kemerdekaan, permusuhan terhadap Cina juga sempat meluas di Solo pada 1980. Diawali dengan ketegangan personal akhirnya terjadi kerusuhan anti Cina di beberapa daerah di Jawa Tengah.

Peristiwa yang terjadi di Solo tersebut telah mendorong Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan pernyataan kepada masyarakat bahwa tindakan penyerangan terhadap etnis Cina bertentangan dengan ajaran Islam. Pernyataan MUI ini ditandatangani oleh Hamka. Tapi, pernyataan ini tidak sepenuhnya dipatuhi oleh masyarakat yang masih saja larut dalam istilah pribumi dan non pribumi.

Namun demikian, etnis Tionghoa yang memilih memeluk Islam kian bertambah di Indonesia dari tahun ke tahun. Tidak hanya etnis Tionghoa dari ekonomi lemah, kalangan ekonomi menengah ke atas juga sudah semakin ramai yang memilih menjadi muslim.

Buku ini, meskipun tipis, tapi berhasil mencatat banyak hal terkait keberadaan Cina muslim di Indonesia. Saya merekomendasikan buku ini untuk dibaca oleh Tuan dan Puan.

Demikian dulu Tuan dan Puan Steemians, lain waktu disambung kembali...