Suka Crypto Tapi Bukan Volatilitasnya? Temui Stablecoin

Halo Steemian's !

Salah satu rintangan terbesar yang dihadapi mata uang digital adalah volatilitas ekstremnya. Bitcoin diperdagangkan mendekati $ 20.000 pada bulan Desember 2017 hanya untuk anjlok menjadi sekitar $ 6.000 dua bulan kemudian - serangkaian perubahan harga yang membuat Bitcoin hampir tidak dapat digunakan oleh pemilik bisnis atau konsumen. Bagi sebagian orang, jawabannya adalah mata uang digital stabil, atau stablecoin. Meskipun idenya tidak sepenuhnya baru dan contoh paling terkenal, Tether, telah diperdagangkan sejak 2015, sejumlah stablecoin baru masuk ke pasar tahun lalu.

Link: http://fortune.com/2019/01/30/stablecoins-bitcoin-cryptocurrency/

• Apa itu stablecoin?

Aset digital terkadang disebut sebagai koin, terkadang sebagai token, yang dirancang untuk mempertahankan nilainya. Artinya, untuk mengalami hanya jenis volatilitas yang lebih ringan terlihat dalam mata uang tradisional. Tether, misalnya, selalu berdagang sekitar $ 1.

• Bagaimanaana mereka melakukan itu?

Dalam satu dari dua cara. Stablecoin yang dijaminkan dipatok pada aset lain, seperti dolar AS, sekeranjang mata uang atau komoditas nasional, dan penerbitnya mendukung nilai koin mereka dengan berpegang pada aset itu. Stablecoin lain dipatok dengan harga cryptoasset seperti Ether atau sekelompok mata uang digital. Stablecoin semacam ini biasanya menggunakan algoritma untuk mengelola persediaan dan permintaan koin sehingga apa yang beredar sesuai dengan apa yang disimpan dalam cadangan.

• Ada berapa stablecoin?

Pada September 2018, ada 57, 23 di antaranya telah dirilis dan 34 berada dalam tahap perencanaan, menurut penelitian oleh Blockchain.com. Nilai pasar stablecoin pada saat itu mencapai $ 3 miliar, menurut laporan penelitian.

• Mengapa koin itu populer?

Stablecoin dapat menjadi jembatan yang berguna antara dua dunia yang tidak dirancang dengan pencampuran pikiran - cryptocurrency dan keuangan tradisional. Itu membuat mereka berguna sebagai cara untuk mengunci keuntungan dari perdagangan crypto atau sebagai pelabuhan yang aman jika investor berpikir penurunan akan datang. Mereka juga memudahkan untuk mentransfer dana antar cryptoexchanges, banyak di antaranya tidak memiliki hubungan dengan bank yang diperlukan untuk menawarkan setoran atau penarikan uang kertas. Namun, pertukaran dapat dan memang menerima tablet seperti Tether.

• Seperti apa stablecoin berbeda?
Berikut ini beberapa contohnya:

Sejauh ini, stablecoin paling populer adalah Tether, dengan penilaian $ 2,6 miliar pada saat laporan penelitian Blockchain. Tether mengatakan bahwa tokennya didukung 1: 1 oleh dolar AS. Keraguan tentang hal itu telah mengganggunya selama bertahun-tahun, dan perusahaan belum secara terbuka memberikan bukti konklusif tentang kepemilikannya. Tetapi laporan bank dari akhir 2017 hingga awal 2018 yang dilihat oleh Bloomberg News tampaknya menunjukkan kecocokan 1 banding 1 antara dolar pada deposito dan jumlah token yang diterbitkan. True USD adalah stablecoin lain yang dijamin yang menyimpan greenback. Ketika pengguna menyerahkan USD Sejati mereka untuk dolar, yang disimpan dalam akun escrow, stablecoin dihancurkan, yang membantu menjaga rasio 1-ke-1 dengan cadangan fiat. Tidak seperti Tether, True USD merilis laporan bulanan tentang cadangannya. Namun pada bulan Mei 2018 harganya kehilangan pasak 1 banding 1 dan mencapai $ 1,39 pada perdagangan sekunder setelah diumumkan bahwa mata uang tersebut akan terdaftar pada cryptoexchange Binance, menurut penelitian Blockchain. Dai adalah stablecoin yang dipatok dengan nilai dolar tetapi didukung oleh Ether, salah satu cryptocurrency paling berharga - namun juga sangat volatile seperti Bitcoin. Dai mengatakan bahwa ini over-collateralizes, yaitu, ia memiliki lebih banyak Ether daripada cadangan 1-ke-1 yang dibutuhkan, untuk menyediakan bantal untuk perubahan harga Ether. Itu memberikannya salah satu mekanisme stabilitas harga yang lebih rumit di pasar, seperti dicatat dalam laporan Blockchain. Dolar Gemini dikeluarkan oleh bursa aset digital Gemini, yang didirikan oleh Cameron dan Tyler Winklevoss. Token juga didukung oleh dolar AS, yang dipegang oleh http://fortune.com/fortune500/state-street-corp/. Cadangan dolar AS diperiksa setiap bulan oleh BPM yang berbasis di San Francisco untuk memastikan kecocokannya, menurut Tyler Winklevoss.

• Bagaimana perusahaan stablecoin menghasilkan uang?

Bunga dan biaya. Pernyataan bank untuk Tether yang ditinjau oleh Bloomberg News menunjukkan berapa banyak uang yang dihasilkan dari tumpukan uang tunai. Ini telah memperoleh bunga $ 6,6 juta sejak awal tahun, menurut dokumen Juli. Ini juga membebankan biaya untuk setoran dan penarikan uang fiat.

• Apa selanjutnya?

Stablecoin dapat menjadi produk yang meyakinkan pengguna sehari-hari bahwa cryptocurrency layak mendapat tempat di sebelah kartu ATM mereka. Dalam jangka panjang, jika pemerintah nasional memutuskan untuk mengeluarkan fiat dalam bentuk digital yang akan menjadi lompatan besar bagi pasar stablecoin, dengan asumsi negara tersebut memiliki catatan tepercaya untuk mempertahankan mata uang nasionalnya seperti dolar AS. Sementara AS tampaknya tidak akan segera melakukan itu, Federal Reserve didesak untuk mempertimbangkan opsi tersebut. Bank sentral di Swedia, salah satu masyarakat tanpa uang tunai terbesar di dunia, merencanakan proyek percontohan dengan "e-krona" tahun ini.

• Apa risikonya?

Itu tergantung pada stablecoin yang Anda bicarakan. Mereka yang terkait dengan aset digital seperti Ether bisa macet jika ya. Stablecoin yang dijamin memiliki risiko penipuan, bahwa cadangan yang mereka klaim mendukung aset adalah fiksi. Dan seperti halnya aset apa pun, digital atau berwujud, ada risiko manipulasi pasar sekunder yang dapat membelokkan nilai koin dan mengancam akan mematahkan setiap patok yang mendasarinya. Terakhir, regulator dapat memutuskan bahwa stablecoin adalah sekuritas dan harus didaftarkan di yurisdiksi seperti AS atau UE, atau dikeluarkan dari pasar tersebut. Pada bulan Desember, Basis, sebuah stablecoin yang mengumpulkan $ 133 juta dari investor, mengatakan pihaknya menutup proyek dan mengembalikan uang itu setelah panduan peraturan yang diterimanya menegaskan bahwa mereka harus mendaftarkan obligasi dan token saham sebagai sekuritas berdasarkan hukum A.S.

Salam ! Jangan Lupa Bahagia

Terimakasih Telah Membacanya

By:@alexanderishak