Cuplikan Sejarah Kelam Aceh, 1990: Leher Digorok, lalu Rumahnya Dibakar

Kejadian sadis menimpa M. Jalil, 40. Warga Desa Maneh, Geumpang, Pidie. Aparat mencurigai M Jalil terlibat Gerakan Aceh Merdeka. Dia “dihabisi” di Alue Bayuen, Aceh Timur, sekitar 250 Km dari desanya, di suatu hari di tahun 1990.

Salah satu peristiwa pembantaian semasa Daerah Operasi Militer (DOM) di Aceh

Sebagaimana fakta yang dimuat dalam buku Aceh Bersimbah Darah menyebutkan pengakuan Saudah Aleh,41, ibu dari lima orang anak, yang merupakan istri korban. Saudah mengatakan bahwa suaminya waktu itu sedang mendulang emas di Alue Bayuen. Saat itulah petugas yang dikirim dari Jakarta membantainya di sana. Hanya kepala korban yang dibawa pulang oleh aparat ke kampung asalnya, Desa Maneh, Pidie. Sedangkan tubuh korban ditinggalkan di tempat kejadian.

Sejumlah aparat itu mendatangi rumah M Jalil dengan membawa kepalanya. Penduduk Kampung Maneh menyaksikan kepala sang korban, kemudian isstri korban dan anak-anaknya. Betapa ngeri dan terpukulnya Saudah, sang istri, dan juga anak-anak mereka menyaksikan kepala suaminya dan ayah anak-anaknya itu yang terpenggal di bagian leher.

Keterguncangan Saudah itu belum cukup juga bagi sang pembantai. Setelah mereka menyerahkan kepala itu kepada keluarga, selanjutnya mereka membakar rumah korban. Sehingga keluarga yang ditinggalkan sang korban tidak memiliki lagi tempat tinggal. Hal itu tidak juga membuat mereka puas, sampai kemudian mereka juga menganiaya Saudah dan keluarganya.

Sumber Foto: Detik Masa