Cryptocurrency: Idealisme Terhadap Karakteristik Perkembangan [Digital Money]

alfarisi (64)in #community • 6 years ago

Berbicara soal Cryptocurrency, tak lepas dari kelahiran Bitcoin yang telah merajai panggung mata uang digital didunia. Namun hadirnya Cryptocurrency tidak serta-merta muncul disaat kelahiran Bitcoin pada 2009 lalu. Bruce Schneier didalam bukunya (Applied Cryptography: [1996]) juga telah membahas tentang dasar-dasar teknologi digital cash ini. Pada awalnya bentuk teknologi yang dibahas oleh Bruce Schneier memiliki prinsip-prinsip dasar dari desain yang serupa dengan cryptocurrency mutakhir. Meskipun prinsipnya sangat detail, namun cara kerjanya sangatlah jauh berbeda.

Definisi singkat dari pengertian Cryptocurrency ini ialah dimana teknologi digital cash berusaha menirukan transaksi uang cash kedalam bentuk digital. Tentu kita tahu bahwa teknologi seperti ini terlalu rumit untuk dipahami, akan tetapi pada dasarnya semua transaksi itu ialah sama. Sama-sama menggunakan mata uang sebagai metode transaksi pembayaran. Perbedaannya adalah didalam teknologi crypto ini masih bermetodekan digital money.

Tanpa kita sadari bahwa silih berganti waktu teknologi terus bermunculan dengan kecanggihan-kecanggihan yang dapat diterapkan dalam kehidupan nyata. Namun apakah dengan kehadiran Cryptocurrency ini akan menurunkan pamor dalam metode sistem transaksi pembayaran cash?? Tak ada yang dapat mengetahui bagaimana perkembangan teknologi dimasa yang akan datang nanti. Dengan hadirnya Cryptocurrency di kancah dunia, mungkin akan sedikit menggoyahkan dunia perbankan yang selama ini telah menjadi media utama dalam pengelolaan keuangan dari tiap negara.

Melalui paper David Chaum yang merupakan seorang pengusung paling awal digital cash pada tahun 1982 berjudul (Blind Signatures for Untraceable Payments: [1982]) yang isinya bahwa beberapa teknologi informasi keamanan digital yakni encryption-key-public dan Pretty Good Privacy (PGP) diciptakan dengan tujuan sebagai pelindung aspek privasi dari para penguna internet. Maka dengan adanya teknologi ini dapat meminimalisir resiko terhadap adanya otoritas tertentu yang memiliki kendali cukup besar terhadap public melalui proses penguasaan informasi milik individu yang private.

bitconnectcampus.com

Maka oleh karena itu idealisme terhadap pijakan dari kemajuan teknologi Cryptocurrency mengakar kepada idealisme yang telah diterapkan didalam komunitas Cipherpunks yang digagas oleh Timothy May dan Eric Hughes di tahun 1992. Saat itu Eric Hughes menulis suatu pesan yang menyangkut terhadap privasi yang dimunculkan ketika para pengguna mencoba mengakses salah satu aplikasi dari ciptaannya:

"Cypherpunks assume privacy is a good thing and wish there were more of it. Cypherpunks acknowledge that those who want privacy must create it for themselves and not expect governments, corporations, or other large, faceless organizations to grant them privacy out of beneficence." [Cypherpunks]

Namun lambat laun inflansi terhadap pengembangan digital-cash seperti menemui jalan buntu. Hingga munculnya Satoshi Namakmoto yang mendadak dengan mengajukan skema protokol baru bernama Bitcoin yang ditahun berikutnya beriringan dengan Ethereum, Litecoin, Ripple dan Cryptocurrency lainnya. Sebagai sebuah sistem transaksi baru, cryptocurrency dengan menggunakan bitcoin menjadi teknologi terbaru dan relatif, masih perlu beberapa pengkajian lebih lanjut.

Nah, idealismenya bahwa dengan kecanggihan teknologi dimasa sekarang ini, tentunya orang-orang perlu lebih memperlajari serta mendalami terkait hadirnya cryptocurrency di Indonesia yang mana nantinya akan menjadi teknologi alternatif sebagai penyedia jasa transaksi secara tak langsung tanpa adanya pihak ketiga. Prospek seperti apa, dan layak atau tidaknya semua itu akan ditentukan seiring waktu berjalan. Karena pada dasarnya orang-orang di Indonesia lebih condong terhadap peran pengguna ketimbang mempelajari lebih dalam tentang kemajuan teknologi.