Perbedaan Security Token dan Utility Token

sumber

Informasi seputar ICO's selalu menarik perhatian para penggemar kripto terhadap potensi ke depan aset digital. Seperti, kita yang ecek ecek ini juga harus ikut ongkang guna lebih memahami lagi tentang kinerja kriptokurrensi. Apalagi berkenaan dengan token yang sedang gencar-gencarnya dipromosikan. Istilah token dalam perkembangan kripto juga sebagai wujud keseriusan para pelakunya untuk terus meningkatkan potensi kripto dari waktu ke waktu. Musabbab ini, barangkali membuat kita agak sedikit kelimpungan tentang token meski istilah ini kerap kita dengar. Mari kita membahas apa itu token dan apa saja klasifikasinya. Lalu apa itu token bukan ietoken ya pembaca yang budiman. Token adalah satu kesatuan nilai yang dikeluarkan oleh perusahaan technologi atau perusahaan kripto bertujuan menjadi suatu alat yang digunakan pada ekositem platform teknologi mereka atawa projek yang ingin dikembangkan. Nah! Token sendiri memiliki dua klasifikasi yakni token keamanan (security token) dan token utilitas (token penunjang), kedua token ini memiliki fungsi yang berbeda. Jom kita tengok...!

Token keamanan (Security Token)

Token klasifikasi ini telah dikenal akhir-akhir ini dan diperoleh melalui keikutsertaan ICO's. Artinya, token keamanan ini merupakan token crytographic yang membayar dividens, pembangian laba, pembayaran bunga atau investasi ke token lain atau aset untuk meningkatkan laba karena pemilik token ini biasanya memiliki nilai ekternal dan juga asetnya bisa dilacak. Security token sendiri berperan penting untuk memberikan kesempatan untuk memperoleh bagian dari laba yang menyediakan keuntungan dan kerugian berlipat (plethora of advantage) terhadap empunya token. Bukan hanya itu, token keamanan juga menyediakan akses global kepada pengguna internet, membuka ruang lingkup industri kripto yang memiliki potensial untuk menggantikan kebutuhan bantuan perkantoran dan keamanan pasar yang dengan mudah dikoper oleh token ini.

Token Utilitas (Utility Token)

Token jenis ini juga banyak disebut koin aplikasi atau token aplikasi karena token ini memiliki utilitas (penunjang) dalam aplikasi desentralisasi yang dibutuhkan oleh tim untuk membangun sebuah projek dan untuk meningkatkan fungsi ICO. Sebelum terlibat dalam token ini, para investor perlu tahu tentang beberapa projek karena token penunjang ini dibutuhkan dalam mengembangkan projek mereka. Karena hampir seluruh token penunjang ini memiliki persediaan yang terbatas, yang harus dipromosikan untuk menjadi pilihan investasi dikarenakan hukum permintaan dan persediaan harga token akan pasti meningkat jika aplikasi yang dikembangkan bisa maju. Beberapa contoh utilitas token, seperti Ether, Sia, dan Filecoin.

Setidaknya penjelasan singkat ini bisa memotivasi kita untuk terus menggali informasi tentang perkembangan token dan kripto itu sendiri. Terlepas fungsi dan klasifikasinya token tersebut. Namun alangkah baiknya, untuk para investor setidaknya harus mengerti betul token mana yang bisa lebih memberikan keuntungan. Bila melihat klasifikasi token di atas, maka kedua klasifikasi ini memberi keuntungan dan kerugian. Lah! namanya juga bisnis, ayo pilih mana?

Sumber Bacaan