Tradisi Potong Rambut Jelang Lebaran, Darimana?

in #esteem6 years ago

Ini seperti tradisi yang berlaku jelang lebaran, memangkas rambut untuk diri. Aku tak tahu darimana muasalnya.

image

Siang tadi, istri meminta untuk membawa anak bungsu kami ke tukang pangkas. "Lebaran (Idul Fitri) mau dekat, bawa Arkan pangkas rambut," katanya seperti perintah.

Usai salat zuhur, aku bergegas mengajaknya ke Athena Pangkas, kawasan Ulee Kareng, Banda Aceh tempat langganan. Rambutku masih pendek, jadi hanya Arkan yang dipotong rambutnya.

Duduk di kursi, tukang pangkas langsung bertanya modelnya. Kali ini kuberi kebebasan kepada anakku untuk memilih seleranya, kuyakin apapun pilihannya tak akan mengganggu. Sekolah sedang libur, biasanya lembaga pendidikan melarang gaya rambut anak-anak terlalu mencolok seperti rambut beberapa pemain bola.

image

Lalu Arkan menunjuk sebuah gambar di atas cermin, dengan model tipis samping dan di tengahnya sedikit panjang belah samping dengan tanda garis yang dibuat memakai cukuran. Aku mengangguk setuju.

Mulailah tukang pangkas bekerja. Beberapa kali aku memintanya tak bergerak, ketika Arkan tak tahan menggaruk gatal karena rambut yang mengenai mukanya.

image

Lebih lima belas menit, proses pangkas selesai, jadilah rambutnya persis seperti yang disukainya. "Keren ayah," katanya bangga.

image

Pikiranku melenting pada masa kecil, saat memangkas rambut jelang lebaran. Ayahku selalu membawa ke tempat pangkas tak perduli masih pendek. "Harus pangkas, mau lebaran," tergiang kata ayah kala suatu ketika aku protes.

Aku tak menemukan alasan kenapa, sampai saat ini. Kebiasaan itu berlaku untuk anak-anak, bahkan sebagian pemuda dan orangtua umumnya di gampong-gampong seluruh Aceh.

Beberapa pemerhati budaya sempat kutanya dan menggeleng. Kuyakini tradisi itu muncul belakangan, bukan warisan masa lalu. Karena tak kutemukan satu pun referensi tentangnya, bahkan pria Aceh dulu lebih senang membiarkan rambutnya tergerai sebahu, terkecuali yang berambut keriting.

image

Ketua Majelis Adat Aceh, Badruzzaman pernah menyampaikan kepadaku tentang kebiasaan warga Aceh untuk berbenah menyambut lebaran. Misalnya merapikan rumah-rumah untuk menyambut tamu, membersikan fasilitas umum dengan bergotong royong. Juga merapikan diri termasuk membeli baju baru untuk keluarga. Mungkin memangkas rambut termasuk bagian merapikan diri.

Begitulah kisah memangkas rambut jelang lebaran. Setiap generasi dapat menciptakan sejarahnya sendiri. []

@abuarkan

Sort:  

Kita lebih fokus mempersiapkan diri menyambut lebaran dari pada menyambut Ramadhan, hal demikian berlaku secara umum dan termasuk saya di dalamnya, sementara salafus shalih lebih fokus menyambut Ramadhan dan bersedih bila Ramadhan akan meninggalkan mereka

Rambut baru😃

@abuarkan, kami tunggu cerita sang abu memotong rambut. Kalo perlu tali, bilang.

Hahaha... han luet sang, ka keubai rambut.

Jeh kok pendek kali storynya,

Waaahhhh lebaran emg kudu cakep ya @abuarkan. Anaknya sudah pangkas bgmn dg ayahnya?hehehe

YOU JUST GOT UPVOTED

Congratulations,
you just received a 36.08% upvote from @steemhq - Community Bot!

Wanna join and receive free upvotes yourself?
Vote for steemhq.witness on Steemit or directly on SteemConnect and join the Community Witness.

This service was brought to you by SteemHQ.com

Congratulations @abuarkan! You have completed some achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :

You published a post every day of the week

Click on the badge to view your Board of Honor.
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word STOP

To support your work, I also upvoted your post!

Do you like SteemitBoard's project? Then Vote for its witness and get one more award!

Coin Marketplace

STEEM 0.35
TRX 0.12
JST 0.040
BTC 70733.96
ETH 3563.16
USDT 1.00
SBD 4.76