Belanda telah menyelundupkan mata-mata gelap ke Aceh

in #esteem6 years ago (edited)

image
Sumber

Sekitar tiga bulan sebelum Belanda membawa kembali pasukannya dalam jumlah 3 kali lipat dari yang pertama, Belanda telah menyelundupkan mata-mata gelap ke Aceh. Sementara persiapan disusun, Belanda memerintahkan
seorang konsul di Penang, G. Lavino, untuk memperbanyak keaktifan di pos, terutama untuk mengacaukan organisasi Aceh di sana sebagai "voorpost". Lavino, seorang petualang, orang pintar yang memanfaatkan kesempatan itu
untuk mendapatkan untung. Dia tahu bahwa jika
Belanda memerangi Aceh, Belanda sangat membutuhkannya, terutama untuk persediaan, peralatan, reparasi, uang suap,
cermin biaya , dan sebagainya. Ini semua adalah sumber uang. Tidak heran jika
dia sangat aktif. Tugas pertama Lavino mengganggu Komite Delapan adalah dewan komisaris Aceh di Penang yang juga bekerja
sebagai aksi balasan untuk membunuh aktivitas Belanda. Selain mengirim pasokan dan kebutuhan perang Aceh dengan cara apa
juga yang bisa dianggap aman, bahkan Delapan Komite pun memiliki suara penasehat (saran) pula, yang mereka sampaikan ke Aceh.

image
Sumber

Sejauh angka-angka Delapan Komite yang diketahui
Penang antara lain: Teuku Paya (ketua), Said Ahmad,
Tuanku Hashim, Teuku Ibrahim, dan lain-lain. (
Pelaporan waktu Lavino , Tuanku Hasyim masih bertanggung jawab atas Penang).

Jaringan spionase Belanda layak dan harus diakui
cukup aktif, Lavino memiliki banyak pembantu, mereka bisa melarikan diri keluar masuk Aceh tanpa diketahui. Di antara nama-nama yang termasuk dalam jaringan spionase, kecuali untuk seorang Deen
bernama Swensen, juga seorang Arab (India?) Bernama Misor (Ab- du'r-Rahman Mysore), di belakang hidup di Jawa, Aceh. Sektor ini memang bidang spionase, karena bisa
didengar "tip" yang berasal dari membanggakan ketidaksadaran, dari keberuntungan, dari pembicaraan perdagangan dan sebagainya.
Seorang perwira Belanda lainnya diselundupkan di
Aceh, yaitu sersan Santri. Dia menyamar sebagai pedagang yang masuk dari Penang ke Lho 'Seumawe.

image
Sumber

Jaringan-jaringan spionase Belanda giat dan harus diaktifkan cukup aktif, Lavino memiliki banyak pembantu, mereka dapat saja lolos keluar masuk Aceh tanpa diketahui. Diantara nama-nama yang termasuk didalam jaringan spionase, kecuali seorang Deen bernama Swensen, juga seorang Arab (India?) Bernama Misor (Ab-du'r-Rahman Mysore), tinggal di dikampung Jawa, Aceh. Sektor ini memang lapangan spionase, karena bisa saja didengar "tip" yang berasal dari bual orang-orang yang tidak sadar, dari enak omong, dari sekitar dagang dan sebagainya. Lain-lain dinas rahasia Belanda yang diselundupkan masuk Aceh, yaitu sersan Santri. Dia menyamar sebagai pedagang yang masuk dari Penang ke Lho 'Seumawe. Dari sini dia berlayar dengan perahu ke Gigieng. Dari Gigieng dia jalan darat dua hari lamanya ke Pedir. Orang-orang yang bersusah payahnya mau membantu Belanda untuk meratakan jalan bagi agresi penjajahan atas satu bangsa yang sama sekali tidak berdosa kepada bangsa lain. Setelah mendapat bahan apa-apa di Pedir, sersan Santri rupanya 'tidak berani Perjalanan ke Aceh Besar. Dia balik lagi ke Gigieng sebagai pedagang, dan dari sini sebagai pedagang püla berlayar dengan perahunya Kirim ke Aceh Besar. Untuk masuk kemari dia menyusup dari barat ujung Batu Putih dan dengan melewati sungai Aceh masuk ke Kampung Jawa. Dalam 10 atau 12 hari mencari rahasia Ada, berhasil masuk ke istana dari sultan, hingga tiga kali. Dari sini pulang lagi ke Lho 'Seumawe untuk menyeberang ke Penang, ke Jakarta melapor pada perusahaannya hasil-hasil yang sudah diperolehnya. Lain lagi kaki tangan yaitu Raja Burhanuddin. Dia sebetulnya pegawai tetap Belanda, distrik serupa, berkedudukan di Jakarta. Dalam masalah yang khas tentang Sumatera Utara, baik militer maupun politik, dia butuh sebagai "Intellegence" (Atas jasa-jasanya pada Belanda, mendapat bintang Ridder Willemsorde). Masa persiapan agresi Belanda ke Aceh itu, Raja Burhanuddin lebih dulu datang ke Deli, melalui Penang. Disini dia menerangkan bahwa dia tidak mau menjadi pegawai Belanda lagi. Dia masuk dulu ke kampung di Serdang, sudah itu dia menyamar menjadi haji dan pedagang, masuk ke tanah Batak. Tugasnya adalah untuk men- "cek" bagaimana sebetulnya hubungan tanah Batak dengan Aceh. Di Jakarta suara kabar, bahwa si Singamangaraja sudah bersedia membantu Aceh untuk memukul Dia sebetulnya pegawai tetap Belanda, distrik serupa, berkedudukan di Jakarta. Dalam masalah yang khas tentang Sumatera Utara, baik militer maupun politik, dia butuh sebagai "Intellegence" (Atas jasa-jasanya pada Belanda, mendapat bintang Ridder Willemsorde). Masa persiapan agresi Belanda ke Aceh itu, Raja Burhanuddin lebih dulu datang ke Deli, melalui Penang. Disini dia menerangkan bahwa dia tidak mau menjadi pegawai Belanda lagi. Dia masuk dulu ke kampung di Serdang, sudah itu dia menyamar menjadi haji dan pedagang, masuk ke tanah Batak. Tugasnya adalah untuk men- "cek" bagaimana sebetulnya hubungan tanah Batak dengan Aceh. Di Jakarta suara kabar, bahwa si Singamangaraja sudah bersedia membantu Aceh untuk memukul Dia sebetulnya pegawai tetap Belanda, distrik serupa, berkedudukan di Jakarta. Dalam masalah yang khas tentang Sumatera Utara, baik militer maupun politik, dia butuh sebagai "Intellegence" (Atas jasa-jasanya pada Belanda, mendapat bintang Ridder Willemsorde). Masa persiapan agresi Belanda ke Aceh itu, Raja Burhanuddin lebih dulu datang ke Deli, melalui Penang. Disini dia menerangkan bahwa dia tidak mau menjadi pegawai Belanda lagi. Dia masuk dulu ke kampung di Serdang, sudah itu dia menyamar menjadi haji dan pedagang, masuk ke tanah Batak. Tugasnya adalah untuk men- "cek" bagaimana sebetulnya hubungan tanah Batak dengan Aceh. Di Jakarta suara kabar, bahwa si Singamangaraja sudah bersedia membantu Aceh untuk memukul Dalam masalah yang khas tentang Sumatera Utara, baik militer maupun politik, dia butuh sebagai "Intellegence" (Atas jasa-jasanya pada Belanda, mendapat bintang Ridder Willemsorde). Masa persiapan agresi Belanda ke Aceh itu, Raja Burhanuddin lebih dulu datang ke Deli, melalui Penang. Disini dia menerangkan bahwa dia tidak mau menjadi pegawai Belanda lagi. Dia masuk dulu ke kampung di Serdang, sudah itu dia menyamar menjadi haji dan pedagang, masuk ke tanah Batak. Tugasnya adalah untuk men- "cek" bagaimana sebetulnya hubungan tanah Batak dengan Aceh. Di Jakarta suara kabar, bahwa si Singamangaraja sudah bersedia membantu Aceh untuk memukul Dalam masalah yang khas tentang Sumatera Utara, baik militer maupun politik, dia butuh sebagai "Intellegence" (Atas jasa-jasanya pada Belanda, mendapat bintang Ridder Willemsorde). Masa persiapan agresi Belanda ke Aceh itu, Raja Burhanuddin lebih dulu datang ke Deli, melalui Penang. Disini dia menerangkan bahwa dia tidak mau menjadi pegawai Belanda lagi. Dia masuk dulu ke kampung di Serdang, sudah itu dia menyamar menjadi haji dan pedagang, masuk ke tanah Batak. Tugasnya adalah untuk men- "cek" bagaimana sebetulnya hubungan tanah Batak dengan Aceh. Di Jakarta suara kabar, bahwa si Singamangaraja sudah bersedia membantu Aceh untuk memukul (Atas jasa-jasanya pada Belanda dia mendapat bintang Ridder Willemsorde). Masa persiapan agresi Belanda ke Aceh itu, Raja Burhanuddin lebih dulu datang ke Deli, melalui Penang. Disini dia menerangkan bahwa dia tidak mau menjadi pegawai Belanda lagi. Dia masuk dulu ke kampung di Serdang, sudah itu dia menyamar menjadi haji dan pedagang, masuk ke tanah Batak. Tugasnya adalah untuk men- "cek" bagaimana sebetulnya hubungan tanah Batak dengan Aceh. Di Jakarta suara kabar, bahwa si Singamangaraja sudah bersedia membantu Aceh untuk memukul (Atas jasa-jasanya pada Belanda dia mendapat bintang Ridder Willemsorde). Masa persiapan agresi Belanda ke Aceh itu, Raja Burhanuddin lebih dulu datang ke Deli, melalui Penang. Disini dia menerangkan bahwa dia tidak mau menjadi pegawai Belanda lagi. Dia masuk dulu ke kampung di Serdang, sudah itu dia menyamar menjadi haji dan pedagang, masuk ke tanah Batak. Tugasnya adalah untuk men- "cek" bagaimana sebetulnya hubungan tanah Batak dengan Aceh. Di Jakarta suara kabar, bahwa si Singamangaraja sudah bersedia membantu Aceh untuk memukul masuk ke tanah Batak. Tugasnya adalah untuk men- "cek" bagaimana sebetulnya hubungan tanah Batak dengan Aceh. Di Jakarta suara kabar, bahwa si Singamangaraja sudah bersedia membantu Aceh untuk memukul masuk ke tanah Batak. Tugasnya adalah untuk men- "cek" bagaimana sebetulnya hubungan tanah Batak dengan Aceh. Di Jakarta suara kabar, bahwa si Singamangaraja sudah bersedia membantu Aceh untuk memukul

image

Sort:  

This post has received a 1.09% upvote from thanks to: @azzuka.
For more information, click here!!!!

If you use our Robot before your post has 1 day and get an Upvote greater than 1%, you will automatically receive Upvotes between 1% and 10% as a bonus from our other robots.

Do you know, you can also earn passive income after every bidding round simply by delegating your Steem Power to @minnowhelper?
you can delegate by clicking following links: 10 SP, 100 SP, 500 SP, 1000 SP or Another amount

Help support @minnowhelper and the bot tracker by voting for @yabapmatt for Steem witness! To vote, click the button below or go to https://steemit.com/~witnesses and find @yabapmatt in the list and click the upvote icon. Thank you.

Voting for @yabapmatt

Coin Marketplace

STEEM 0.26
TRX 0.11
JST 0.033
BTC 64359.90
ETH 3105.50
USDT 1.00
SBD 3.87