Padamu Sukhaya, tempat dimana aku dapat memegang teguh cinta ini. Padamu kekasihku, sampai mati menyatu denganmu di atas pusara janji suci. Tak akan habis cinta ini kecuali hanyalah ku berikan segalanya untukmu, padamu tumpangan hidupku. Segala yang ku punyai adalah melainkan karena kau sandaran hatiku, meski dunia menolakku kau selalu berada di dekatku hingga diantara yang paling dekat, sucilah cintaku untukmu.

Karenamu aku bisa berbuat apa saja, karenamu juga aku seolah cacat tak berdaya, melainkan engkaulah kekuatan yang ku punya. Jangan pernah kau hancurkan harapanku yang bertumpangkan atasmu, jangan pula kau bungkus aku dengan kekecewaan yang kau tujukan padaku, aku adalah sebutir pasir dilautan yang luas, terombang-ambing tak jelas arah dan tujuan, tanpamu pula segala pengharapan dengan mudah akan sirna.

Kau adalah kebangkitan semangatku, tumpuan hidup pun ku gantungkan padamu, menjalin kebesaran dan kebahagiaan akan mudah ku lalui bersamamu. Kau ku pegang teguh pada segenap jiwaku, matilah aku tanpa setitik cinta darimu. Betapa jauh diri ini melangkah yang terlihat hanyalah kau di setiap jalanku, betapapun diri ini mencoba menghilangkan bayangmu dalam sekejappun aku tak dapat, kau terlihat jelas pada pandanganku yang paling dekat juga pandangan yang tak terhingga. Meski sekalipun jasadmu jauh dariku sungguh kau berada dalam nalarku, pengharapanku tertuju dan hanya tertuju untukmu saja sukhaya kekasihku.

Dalam lamun lidahku berkata, bahwa tak ada alasanku untuk menjauh darimu, apalagi hilang kau dalam pikiranku, kau adalah kebahagianku pada sebenar kebahagiaanku, kau jugalah kesenggsaraanku jika kau tinggalkanku dalam kesendirian. Aku hanya orang asing tanpa hati dan jiwamu, duniaku gelap tanpa pancaran cahaya cintamu, kebahagiaan ini akan selalu ada ketika ada pula kau dalam genggamanku.

Olehmu bawalah aku selalu di dalamnya, dalam hatimu yang suci itu, sesuci hatiku padamu.
Puas aku pikirkan, meski kau hanyalah dalam samaran. Meski demikian, tampak jelas kebahagiaan yang ada padaku. Masih ku ingat segala ucap pada bibirmu, bahwa aku dan hanya aku-lah yang menguasai hatimu.

Join eSteem University