Kecemburuan Nabi Musa

Hari ini (Jumat) seluruh lelaki berkewajiban melakasanakan ibadah salat Jumat di masjid. Karena ini bulan Ramadan, biasanya khatib akan berceramah bertemakan tidak jauh tentang puasa dan Hari Raya Idul Fitri. Metode pemilihan tema sesuai dengan momen seperti ini sangat baik. Pendengar pun akan antusias mendengarkannya.

Di Masjid Madinah Japakeh, yang bertindak sebagai khatib Jumat adalah Tgk Anwar Ahmad. Ia akrab disapa Abi Blang Cut karena tinggal di sana. Ada tiga tema yang diangkat Abi dalam ceramah khutbahnya. Pertama, kecemburuan Nabi Musa terhadap umat Nabi Muhammad yang dianugerahkan bulan Puasa. Kedua, persoalan membayar zakat fitrah.

Sesungguhnya fazilah Ramadan sangat besar. Satu kebaikan yang kita lakukan tapi pahalanya berlipat ganda. Allah membuka hijab antara umat Nabi Muhammad dengan Allah. Sehingga umat Nabi Muhammad sangat dekat dengan Allah. Sementara itu,Nabi Musa saat bertutur dengan Allah dilapisi 70 ribu hijab. Dapat dibayangkan bahwa umat Nabi Muhammad sangat dimuliakan Allah.

Berkaitan keirian Nabi Muhammad, ada satu riwayat. Diriwayatkan oleh Abu Nuaim dari Abu Hurairah radliyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda bahwa ketika Nabi Musa diberi kitab Taurat, maka di dalamnya ia menemukan kabar tentang umat ini. Lalu Nabi musa bertanya kepada Allah:

"Ya Tuhanku! Aku menukan dalam lembaran-lembaran Taurat berita tentang umat yang disebut sebagai umat yang paling akhir dan paling terdepan. Maka jadikanlah mereka sebagai umatku.”

Allah: Mereka adalah umat Muhammad.

Nabi Musa: Aku menemukan dalam lembaran Taurat umat yang kitab sucinya berada di hati mereka, sementara mereka membacanya. Jadikan mereka umatku!

Allah: Mereka adalah umat Muhammad.

Nabi Musa: Ya Allah! Aku menemukan dalam lembaran Taurat, umat yang dihalalkan makan harta rampasan (fa'i). Jadikan mereka umatku!

Allah: Mereka adalah umat Muhammad.

Nabi Musa: Ya Allah! Aku menemukan dalam taurat, umat yang menjadikan sedekah dalam perut mereka, sementara mereka mendapatkan pahala. Jadikan mereka umatku!

Allah: Mereka adalah umat Muhammad.

Nabi Musa: Ya Allah! Aku menermukan dalam taurat, umat yang ketika salah satu mereka menginginkan satu kebaikan tetapi tidak melakukan, maka akan diberi satu pahala. Jika dilakukan, maka akan dicatat dengan 10 kebaikan. Jadikan mereka umatku!

Allah: Mereka adalah umat Muhammad.

Nabi Musa: Ya Allah! Aku menemukan dalam taurat, umat yang ketika di antara mereka menginginkan keburukan, lalu tidak dilakukannya, maka tidak akan dicatat baginya sesuatupun. Dan jika ia melakukannya maka hanya di catatan satu keburukan. Jadikan mereka umatku!

Allah: Mereka adalah umat Muhammad.

Nabi Musa: Ya Allah! Aku menermukan dalam taurat umat yang diberi ilmu yang pertama dan ilmu yang terakhir. Lalu mereka memerangi Dajjal. Jadikan mereka umatku!

Allah: Mereka adalah umat Muhammad.

Nabi Musa: Ya Allah! Jadikanlah aku sebagai umat Muhammad. Jika demikian, maka aku telah diberi dua perkara.

Allah: Wahai Musa! Sesungguhnya Aku telah memilihmu di atas manusia dengan risalah dan kalamKu. Maka ambilah apa yang telah aku beri dan jadilah engkau dari golongan orang-orang yang bersyukur.

Nabi Musa: Aku ridhai Wahai Tuhanku!

Dua kesenangan yang dirasakan oleh orang berpuasa adalah saat berbuka dan bertemu dengan Allah hari kiamat. Saat manusia bersujud, Allah melarangnya. Pada saat itu manusia tinggal menikmati kenikmatan surga.

Tema kedua berkaitan dengan zakat fitrah. Zakat ini hanya boleh diambil oleh orang yang tidak bermaksiat kepada Allah. Boleh saja mengambilnya asalkan bertobat sebelumnya. Kata Abi, orang yang meninggalkan salat, tidak berpuasa, maka tidak boleh menerima zakat fitrah.

“Misalkan ketika imum gampong memberikannya, katakana saja bahwa sebenarnya Anda orang kaya, tapi rumahnya saja jelek. Daripada mengatakan tidak bisa menerima zakat karena bermaksiat, mungkin jadi malu,” kata Abi yang membuat jamaah tersenyum tipis.

Demikian postingan saya malam ini. Semoga bermanfaat.

Gambar: 1, 2, 3