Menjadi Steemian “Gila”

in #esteem6 years ago (edited)

image

Arrgh! Laptop kembali berulah. Programnya tidak mau jalan, hanya layar hitam yang nampak setelah kuhidupkan. Padahal aku sudah menulis sebuah artikel untuk kuposting di steemit. Rasa kesalku semakin menjadi-jadi setelah aku mencoba menghidupkan-mematikan laptop secara paksa. Air kopi sebagai teman malam bahkan tak mampu menghiburku. Malam semakin larut. Aku pun tak berniat bermimpi indah karenanya.

image

Aku sudah menuangkan ide menulis malam ini ke dalam tulisan itu. Sudah jadi. Aku sudah mengeditnya sebaik mungkin yang kubisa. Aku tak ingin cacat. Apalagi aku menuliskannya lewat laptop yang casingnya baru, isinya tidak sesuai penampilannya. Sudah puluhan artikel aku menulis artikel menggunakannya. Bualan-bualanku atau isi pikiranku telah kucurahkan di dalamnya yang kemudian mendatangkan berkah alias upvote. “Ah, tak usah berkecil hati. Kamu masih harus bersyukur karena ada hp untuk menulis sebuah tulisan untuk diposting malam ini,” bisikku dalam hati.

Bukan tanpa alasan kekesalanku ini. Malam semakin larut, sementara postinganku belum ada di feed. Aku tak bisa berpura-pura baik-baik saja dengan kondisi ini. Bermodalkan isi di kepalaku, aku tulis saja tulisan ini. Inilah bentuk komitmenku bahwa setiap hari minimal aku harus membuat satu postingan. Lagi-lagi aku teringat seniorku. Minimal postingan sekali sehari, maksimal emapat kali. Meskipun terkesan seperti minum obat, tapi nasihatnya itu benar-benar mujarab. “Kalau postingannya melebihi empat kali, maka akan dianggap spam,” ujarnya kala itu.

image

Aku menyeruput lagi kopi pancoengku. Rasanya menggelegar di mulut. Nampaknya ia sudah paham mendinginkan hatiku dengan aroma dan rasanya yang khas. Yang kupahami memosting itu sangat penting agar steemian lain menganggap kita steemian aktif yang siap besar di steemit. Alhamdulillah sekali kalau mereka mengajakku berjuang bersamanya. Aku juga ingin berkata seperti itu kepada mereka. Mudah-mudah mereka membaca tulisanku ini.

Aku akui tidak mudah menjaga ritme postingan di steemit. Apalagi kalau kesibukan kita dari pagi hingga sore hari sangat menyita waktu. Mendapatkan ide menulis sebuah postingan sudah alhamdulillah sekali. Aku ingin menulis artikel yang benar-benar milikku sendiri, bukan milik orang lain yang kuubah cara menuliskannya.

image

Di hadapanku sepeda motor dan mobil tidak berhenti lalu lalang. Kota Meureudu tidak hanya ramai pada siang hari, tetapi juga malam hari. Pemandangan itu membuatku semakin semangat tinggal di kota. Membuat postingan steemit cukup membantuku menemukan ide-ide tiap bait tulisanku ini.

Jujur, aku benar-benar memosting artikel terbaikku malam ini. Apalah daya, laptopku kondisinya tak karuan. Aku merasa seperti steemian yang gila postingan karenanya. Sekali lagi terima kasih banyak sudah berkunjung. Semoga bermanfaat meskipun aku meragukannya.

Gambar kartun: 1, 2, 3

Meureudu, 6 Juni 2018

Zulfurqan (furqanzedef)

Sort:  

Posting dari pada tidak ada postingan, ya kan?😊

Hehehe. Tapi mudah-mudahan bermanfaat.

Pat biasa jep kupi di Keude Meureudu adoe?

Lon di Bahtera nyoe, Bang. Kiban, neujak kenoe? @isnorman.

Long bak 28 puasa baro na di Meureudu, nyoe mantong di Kutaradja

Peu nan fb atau instagram droneuh, Bang? Bah mangat takomunikasi untuk tangopi. Hehehe.

search mantong nan long Iskandar Norman na 2 boh FB, meunyoe instagram long hana aktif

Wah, luar biasa komitmen one day one post-nya ya..

Hehehe. Terima kasih, Kak @dyslexicmom.

Anak muda keren, semoga semangatnya tertular ke saya

Saling menyemangati lebih tepatnya, Kak @rahmayn. Hehehe.

gila nulis saja

Coin Marketplace

STEEM 0.25
TRX 0.11
JST 0.032
BTC 63517.53
ETH 3062.83
USDT 1.00
SBD 3.81