KEMANA HASIL ALAM KAMI?

in #esteem6 years ago

Daer steemians
image
Dulu kami punya lampu teplok yang kami hidupkan dengan minyak lampu, harga minyak lampu waktu itu hanya Rp.2000/liter. Semua bisa dilakukan, tidak hanya untuk memasak tapi bisa untuk penerangan ruangan di waktu malam hari untuk belajar. Tidak ada hambatan bahkan generasi "lampu teplok" lebih pintar dari generasi "bola pijar".

Namun kemudian lampu teplok itu harus dimesiumkan, bukan karena ketinggalan zaman, tapi lebih karena kelangkaan bahan bakar, minyak sudah tidak lagi beredar dipasaran dengan harga standar dan kualitas asli. Kalaupun ada ditemukan satu dua tempat, itupun sudah tidak ori lagi, sudah banyak campuran dengan minyak lain yang oktannya tinggi. Akibatnya sering terjadi kecelakaan, kebakaran dan lain-lain.

Akibat dari perubahan kebijakan, semua kebutuhan masyarakat telah hilang, tidak ada lagi pengguna kayu bakar, karena sudah zaman tabung gas, walau kemudian gas juga sangat sulit ditemukan sewaktu-waktu dengan alasan yang tidak jelas. Bisa juga sesekali terjadi lonjakan harga yang sangat tinggi, kami tetap membelinya, karena sudah tidak ada zaman minyak lampu dan kayu bakar lagi.
image
Kami masyarakat biasa yang tidak banyak tahu menahu tentang kondisi kebijakan ekonomi negara ini, kami cuma mendengar yang bersuara, melihat yang tampak didepan mata dan membaca yang tertulis dan tertera, itu saja. Ada yang mengatakan bahwa terjadi kelangkaan bahan bakar selama ini karena stok bahan bakar semakin berkurang, toh, berkurangnya karena siapa? Karena masyarakat, atau karena perusahaan kapitalis yang menikmati subsidi dari negara?

Yang kami lihat tanki-tanki masih ada tersebar diseluruh nusantara, kilang minyak masih aktif, pompa pertamina masih berfungsi, tapi pemerintah belum puas menaikkan harga premium kalau belum sampai pada puncaknya yang dapat membuat rakyat tercekik hingga mati.
image


"*Pinggiran pantai Pangkalan Susu Sumatera Utara masih kotor dengan tumpahan minyak pertamina, lantas wajarkah kita terus merasakan penindasan secara sistematis seperti ini"*
![image]() # Banyak hasil negara ini ternyata yang tidak kembali kepada rakyatnya, tapi sebagai bekal pengumpulan bekal hura-hura untuk orang-orang tertentu.
Follow me @hasanuddin
Sort:  

Kita terjajah di negeri sendiri bg @hasanuddin ...kapan kah ini akan berakhir...

Buya krung teudong-dong, Buya tamong meuraseuki..

Saleum dari Aneuk Nisam di Medan
@zulfikarsh

Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by Hasanuddin from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, theprophet0, someguy123, neoxian, followbtcnews, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows. Please find us at the Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.

If you would like to delegate to the Minnow Support Project you can do so by clicking on the following links: 50SP, 100SP, 250SP, 500SP, 1000SP, 5000SP.
Be sure to leave at least 50SP undelegated on your account.

Coin Marketplace

STEEM 0.31
TRX 0.11
JST 0.034
BTC 64332.82
ETH 3146.25
USDT 1.00
SBD 4.17