Pemberhentian Waktu

Waktu tidak pernah berhenti meski kita mencoba menahannya dengan cara mencopot baterai jam. Dan dengan cara tidak mengganti lembar kalender. Kecuali kita menjadikan diri gila dengan sebenarnya. Atau mengembalikan dirinpada masa kecik yang tidak tahu jam berapa dan juga hari apa.

Dan apa yang kita lalui sebenarnya telah diatur oleh sang maha kuasa. Sehebat apapun usaha kita tetap tidak tembus jika tuhan telah menetapkan kita tetap ditempat.

Usaha memanglah harus jika usaha tidak berhasil maka jangan sesekali engkau ingin menghentikan waktu bahkan ingin kembali ke masa lalu untuk memperbaikinya.
Semua sempat berandai-andai seperti dalam bukunya AKU karya Khalil Gibran. Dalam bukunya menyebutkan impian dia menjadi orang lain dan berada diposisi orang lain bahkan dilahirkan dari rahim orang lain.
Namun, aku adalah aku. Puisi itu ditutup dwngan penegasan yang fantastis.

Sempat memang terbayang andai kita menjadi anak si Fulan, belajar di kampus yang seharusnya bukan di situ. Menamatkan S1 minimal. Menjadi anak saudagar kaya, atau apalah lainnya.
Andai-andai itu hanya membuat pikiran lelah. Hadapi dan jalani saja hidup ini.
Seperti sebuah lagu yang isi liriknya.
Kaya sebentar
Miskin sebentar
Sakit sebentar
Sehat sebentar
Cantik & ganteng sebentar
Akhiratlah yang kekal selama-lamanya.

Selamat siang dan salam beuseujahtra keutanyoe bandum
@jubagarang