Tak Seperti Janji
Hari ini seperti status sebelumnya, pemadaman bergilir itu dilakukan di tiap-tiap kecamatan yang tertera dalam list. Namun sayangnya, sempat membuat saya menuliskan status di WA "Janji Pukul 11.00 WIB, Sudah Pukul 13.00 WIB Belum ada Tanda-tanda Kehidupan." Ya, mereka mencantumkan jadwal seolah tidak ada penguluran waktu. Apabila memamg mereka tidak sanggup menyanggupi seperti tertera, kan tidak salahnya membuat pengumuman dengan waktu yang bisa diperhalus bahasanya mengingat ketidak sanggupannya. Namun, setelah status itu melayang kedua kalinya, yang pertama saya layangkan "Sampai Pukul 12.00 belum ada reaksi kehidupan" lalu tetiba pas teng jam 13.00 kembali menyala beriring-iringan dengan hidup dan terlayangkannya status saya.
Pertama saya pikir mereka tarik ulur waktu karena pemadamannya dilakukan pukul 8.30 saya pikir ini akan kembali menyala setelah 30 menit melewati pukul 11.00 (11.30) dan ternyata itu tidak seperti tebakan saya.
Karena mengingat menimbang ada sahabat yang bekerja di sana lalu memutuskan untuk menghapus status itu setelah menyala.
Besok sehari lagi dalam tempo waktu pemadaman yamg sama, yaitu 3 jam dimulai dari pukul 08.00-11.00 WIB, dan tebakan saya lagi yang bisa dan sangat mungkin salah yaitu "Tidak ada pemadaman pada wilayah yang telah di tarik ulur sampai drngan jam.13.00 WIB hari ini, karena kalau dihitung dari Pukul 08.00-13.00 WIB maka terdapat 5 jam waktu yang telah terpakai artinya, lebih 2 jam dari yang tertera di pengumuman.
Jika pun ada maka satu jam setengah saja, dan ingat itu hanya prediksi saya.
Dan saat-saat seperti inilah yang membuat para pelanggan kecewa sehingga melampiaskan kekecewaannya terhadap PLN. Dan menghilangkan rasa pengertian yang sudah tertanam dalam diri mengingat mereka bekerja di lapangan penuh resiko.
Karena, menunggu adalah hal yang paling membosankan begitu ucap dalam film serial Doraemon, tapi sepertinya kita juga harus menonton filmnya Mak Lampir, karena kata kawan saya Mak Lampir sehabis memerintah akan anak buahnya, dia mengingkari janjinya, sambil berkata "Hi hi hi, janji itu tidak selalu harus ditepati, hi hi hi."
Namun, jangan berpedoman pada kata Mak Lampir karena kan di situ dia berperan sebagai orang jahat, Hi hi hi...
Semua kejadian penguluran waktu itu saya jadikan sebagai sebuah latihan saya melatih kesabaran saya.
Semoga kita semua masih dalam sadar dan sabar sehingga caci dan maki bisa tertalum dalam baluem yang dalam sehingga tidak keluar ke media ini dan itu.
15/09/2018
Regards: @jubagarang***