Pelangi membuatku "Ngeut"

Lupakan sejenak tentang ambiguitas lagu pelangi yang sejak kecil pernah dan selalu kita dendangkan, musnahkan sebentar saja memori dan kisah asmaramu saat mendengar lagu mendayu yang tak biasa berjudul pelangi di matamu dari grup Rock Jamrud, tidak perlu kau pusingkan dirimu dengan sejumlah penjelasan ilmiah mengapa pelangi terbentuk. Mari nikmati, resapi dan hambakan diri akan karunia keindahan pelangi dan betapa sang maha pencipta tidak pernah kurang memberikan kita hiburan abadi di dunia ini.

Pelangi, ah betapa indahnya pelangi sore ini, perjalananku mencari secuil keindahan berakhir dengan tumpah ruahnya nikmat atas mata ini memandang pelangi yang telah kuabadikan ini. Aku memang tak menyangka bahwa kehadiran pelangi di belakangku karena aku terlalu sibuk dengan mentari yang hampir tenggelam itu. Sedari tadi pelangi sepertinya telah menggodaku dan melirik-lirik diantara awan yang mulai menebal itu, bodohnya aku karena aku acuh. Amal terlambat bukan sebuah dosa, tersentak mengingat kebesaran ilahi perlahan spontan mengalir dari lisanku, sejumput lambaian selamat tinggal mentari yang kudapatkan sore itu memang menyisahkan sedikit kecewa karena jelas tak ada sudut indah dalam kamera ini.

Namun, hentakan pelangi ini seolah menggantikan secuil kesedihan sore itu bersama mentari, aku dapati diriku yang tak berani berkedip, seolah aku mencukupkan nikmat kehadiran pelangi sore itu. Maafkan aku karena ketidaktajaman naluriku, aku bertindak terlalu jumawa, kadang aku mengacuhkanmu, tapi yakinlah bahwa tindakanku bukan untuk mencoba lebih cantik darimu, tapi aku takut karena waktumu sangat sebentar sehingga aku merasa akan sangat kehilanganmu karena sesaatnya dirimu dalam pandanganku.

Mengapa engkau begitu cantik duhai pelangi ? bentukmu tidak berubah dari sejak dahulu, hanya berupa lengkungan panjang, warnamu juga tidak pernah bertambah kan ? tapi jelas sekali engkau terlihat anggun sepanjang waktu. Ah pelangi, mengapa engkau selalu menjadi kias dalam kesederhanaamu itu ? tidak adakah hal lebih indah yang terlukis di mulut para makhluk sempurna berjenis jantan itu ? mengapa keanggunanmu, kesederhanaamu dan kehadiranmu sesaat itu terlukis bagai makhluk sempurna berjenis betina ?

Ah katamu-katamu khaimi, jelas engkau seperti orang mabuk kopi. Postinganmu mirip birahi pencari materi, tak kulihat kualitas kelaki-lakianmu disana, hentakan palumu, ketajaman kata memutusmu seperti tidak bertaring kali. Apa yang bisa kau saluti kali khaimi ? gubahan katamu seperti penyair meminta sertifikasi dan akreditasi. Kacaupun sudah pasti dan putus urat malumu kali ini, akibat idemu sedang melancong pergi. Pintar kemana dan ngeut jadi dirimu kini.

Salam hormat atas ngeutnya diri ini

@khaimi

---

---

---

---