Jokowi Banci

Assalammualikum ya ahlil steem....

Salam untuk para pecinta steem yang lurus jiwa, dikesempatan kali ini boleh kiranya berbagi sedikit apa yang otak pahami mengenai dunia tulis menulis. Dulu sempat saya membuat postingan mengenai menulis, "menulis itu gampang, seperti anda ngobrol, ngobrol yang dituliskan". Saya tidak ingat postingan yang mana dan malas mencarinya untuk menyertakan alamat link-nya disini.

Jika mau mencarinya cari saja sendiri, geser kebawah pakai jempol anda di blog saya ini kalau gak mau yasudah tak mengapa, tinggal tekan tombol upvote saja dipostingan saya lalu tinggalkan, hehhe.... Postingan itu udah lama mungkin dibuat awal tahun 2018 lalu, dan postingan itu sedikit mendapat upvote tentunya hahha

Banyak yang bilang menulis itu susah-susah gampang, artinya ada yang merasa kesusahan dan ada yang merasa gampang. Sebenarnya menulis itu gampang sepenuhnya, tidak ada susahnya, kan tinggal tulis, boleh pakai pulpen atau sejenisnya atau pakai jempol di hp, jari jemari di keyboard laptop atau PC komputer, tinggal tulis apalah susahnya.

yang susah itu membaca! Bukan menulis.

Menulis juga seperti hal-hal lainnya, butuh kemauan dan latihan. Karena berkaitan dengan si pembaca, kita menulis memang untuk dibaca tulisan kita, maka dari itu dibutuhkan latihan agar dapat memenuhi keinginan para pembaca.

Image link

Melihat budaya kita yang malas membaca tapi KEMAL (Kepo Maksimal), kita harus menuliskan sesuatu yang bombastis sedikit kritis sehingga mampu menarik perhatian para pembaca. Memang benar sebuah tulisan harus memperhatikan target pembaca dan SIKON-TOL (Situasi Kondisi dan Toleransi), maksudnya sebuah tulisan itu memiliki kategori target pembaca, apakah sebuah tulisan diperuntukkan ke kalangan intelektual, akademis, sastra, umum, "orang pasaran", ibu-ibu, anak alay, atau anak-anak. Sebuah tulisan juga harus memperhatikan Toleransi si pembaca, karena tidak semua kalangan mengerti sebuah tulisan dengan kata-kata istilah yang tidak umum dikenal, contoh: sekonyong-konyong, coup de etat, marger (malas gerak), winter is coming, atau the lanister always pay his debt, atau anda mau jadi penulis yang idealis yang menulis sesuai selera anda tanpa memperdulikan SIKON-TOL itu terserah anda.

Ada beberapa teori dasar dalam menulis, tentu saja menurut Mazhab Buruj ck, paling tidak ada 4 teori dasar. mari kita kupas satu persatu, Insya Allah.

Pertama : Judul yang Membuat "KEMAL"

Berangkat dari budaya membaca yang malas, maka kita perlu membuat judul yang bisa memacu KEMAL para pembaca bombastis dan sedikit kontroversial. Contoh: seperti tulisan ini, suasana politik yang ngeri-ngeri sedap seperti sekarang ini dapat dimanfaatkan juga, dengan harapan memancing minat baca seseorang.

Setiap orang memiliki cara tersendiri dalam membuat sebuah tulisan, ada orang yang membuat judul terlebih dahulu dan ada juga orang yang membuat isi tulisannya terlebih dahulu baru membuat judul. Semua itu terserah saja, pilih yang enak bagi anda saja. Diantara keduanya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Apa saja kelebihan dan kekurangannya, lain kali aja kita bahas ya...

Kedua : Gunakan Rumus Standar 5W 1H

5W 1H (Who, What, Where, When, Why, and How) jika di Indonesiakan menjadi Siapa, Apa, Dimana, Kapan, Kenapa, dan Bagaimana. Biasanya rumus standar ini lebih sering digunakan oleh para jurnalis, akan tetapi kita bisa gunakan juga tak mengapa. Gunakan kebalik-balik juga tak mengapa asalkan memuat semua dari 5W1H. Rumus ini akan membuat tulisan kita levih berbobot dan teratur, dalam arti kata paragraf pertama hingga akhir terstruktur dengan baik, juga dapat membantu membuat isi tulisan lebih fokus tidak lari dari topik yang ingin dibahas.

Secara tidak sadar menggunakan rumus ini dapat membawa pembaca terus membaca hingga akhir tulisan, ingat rumus pertama pembaca itu KEMAL, giring pembaca dengan menggunakan rumus ini kecuali memang si pembaca itu telah kena malas stadium 7.

Contoh menggunakan Rumus 5W 1H : Truk Jatuh Kejurang Terbelah Tiga
what (apa) = Truk jatuh kejurang
Where (dimana) = Disimpang 7 kelok 9 bukit Arjuna perbatasan Aceh-Sumut.
When (kapan) = tanggal 7 Desember 2018 jam 8 lewat 13 menit.
Who (siapa) = truk milik PT. Angin Ribut, memakan korban 3 orang, Ned Stark 35 tahun sopir, putus sendalnya, Jon Snow 28 tahun teknisi, benjol kepala otaknya, dan Obryn Martel 30 tahun kenek, koyak sempaknya.
How (bagaimana)= truk oleng ke kiri dan manabrak pembatas jalan hingga jebol dan terjun ke jurang.
Why (kenapa) = Menurut keterangan saksi, truk melaju kencang tak terkendali hingga mengalami kejadian naas ini. Diduga sopir mengantuk.

Image link

Seperti itulah kira-kira penulisannya, bagaimana anda gunakan dalam tulisan anda dengan pembahasan yang berbeda-beda. Jika anda Sastrawan atau Sastrawati gunakan bahasa sastra, semisal= Sekelabat cahaya beriring suara dentuman keras, jelas saja memekak telinga. Seketika itu andrenalin terpacu bergejolak dalam raga. Langkah kakipun mengantar ke sumber kilatan dan dentuman itu. Belum lagi tapak kaki terhenti kengerian melanda diri, kobaran api tampak berkecamuk dibawah sana, apa gerangan. Oggokan besi terbelah tiga mengherankan, kuyakin ini bagian-bagian truk, benar saja saat kutolehkan kepala kebawah jurang sebuah truk telah celaka.

Kemayu embun pagi di bukit Arjuna yang belum habis termakan Sinar surya, tampak harus segera pergi. Kelok 9 orang-orang menamakannya, sebuah kelokan pengantar maut tak terelak. Cukuplah sudah pilu tangis mengoyak dada, bukan kali ini, selepas tahun 2017 juga demikian, ya Tuhannn tolong kami, degupan jantung melaju cepat secepat doa dalam batin, ini bukit gerbang Perbatasan Aceh Sumut bukan bukit gerbang antara dunia dan nirwana.

Hehhhe kira-kira kektulah bahasanya :) silahkan tuliskan sendiri lanjutannya, ingat harus memuat rumus 5W 1H ya ;)

**Ketiga : Piramida Terbalik **
..................

Keempat : Delivery

..................

Sudah larut malam, malas pun datang, untuk teori ketiga dan keempat lain kali saja kita jelaskan, insya Allah. Karena kebanyakan kita malas membaca juga tulisan ini sudah cukup panjang, sebaiknya kita padahin sampai disini saja.

Ingat jangan salah tafsir, tulisan ini bukan bermaksud mengajari apalagi menggurui kalian, saya yakin anda jauh levih hebat dalam menulis. Semata-mata tulisan ini hanya sekedar tulisan biasa saja.

Ingat juga ini hanya teori menulis mazhab Buruj Ck bukan teori untuk mendapat upvote dari whale. Di dunia Steem ini terkadang kualitas tidak mengikuti kuantitas, juga sebaliknya kuantitas tidak mengikuti kualitas. Jadi biasakan diri anda untuk paham, bahwa arah kiblat itu ke Kakbah bukan ke Barat ;)

Buruj ck
Golekan di pintu belakang 8/12/2018