Kisah Memalukan Pelari Indonesia L.M Zohri

Assalammualaikum ya ahlil steemit...

Kembali lagi dalam dunia tulis menulis di steemit. Beberapa hari lalu aktifitas masih padat dan kini sedikit renggang maka bolehlah kita mulai lagi "maen" steemit.

Ada kisah yang sekarang sedang viral, apalagi kalau bukan tentang World Cup, TGB, 2019 ganti presiden, CR7 pindah Ke Juventus, LM Zohri, hingga Timnas Indonesia U16 gagal lagi Juara. Tapi kali ini kita hanya membahas satu saja, lelah kali kalau harus bahas semua yang sedang viral.

Kita bahas tentang sprinter 100 meter Indonesia LM Zohri, yang berhasil keluar sebagai juara di Kejuaraan dunia yang di selenggarakan di Finlandia.

Image link

Dalam tiga hari ini Zohri menjadi "buah bibir" media online, televisi, dan media cetak ramai membicarakannya. Namun syang seribu kali sayang hampir semua berita menyorot kehidupan pribadi Zohri bukan prestasinya. Dari prestasinya inilah yang diungkap adalah kehidupan pribadinya, seperti rumah reyot sang sprinter, "kelabilan ekonomi" keluarga zohri. Bagi kita yang menonton terpampang jelas ketimpangan ekonomi dan prestasi zohri membuat "kontroversi hati" semakin berkecamuk. (Viky presetyo mode on).

Seakan-akan kita terfokus akan rumah reyot milik keluarga Zohri. Yang ironisnya, tanggapan masyarakat begitu antusias terhadap rumah reyot (Rumah sederhana) tersebut. Jika ini terus berlanjut bukan tidak mungkin Zohri akan di undang di acara tv Hitam Putih, Kick Andy, ILC, dan acara sejenisnya, acara Rumah Uya saya yakin tidak akan mengundang Zohri, karena memang acara ini buat asam lambung naik, asam urat kumat, dan tensi darah meledak meletop.

Image link

Rasa simpati juga hadir dari pengacara parlente Paris Hotman menyumbang 100 juta kepada Zohri untuk membangun rumah baru sang sprinter. RI 1 juga tak ketinggalan katanya akan diundang makan ke istana. Zohri akan jadi artis dadakan semacam Briptu Norman, habis viral tinggalah sengsara.

Sebenarnya ini memalukan! Zohri dengan suport dari pemerintah yang minim mampu membuat bangga sekitar 270 juta penduduk Indonesia. Jika pemerintah "punya niat" bukan tidak mungkin Zohri-zohri lain bisa berprestasi, serius kelola "uang atlet" niscaya atlet Indonesia akan berprestasi, ingat cuy! 270 juta manusia Indonesia masa cuma satu yang jago lari.

Terlampau banyak kisah atlet berprestasi dan membanggakan Indonesia setelah habis masa jaya maka terjatuh dalam kemiskinan, ada juga kita dengar atlet yang menjadi gelandangan sampai menjual medali emasnya hanya untuk "isi perut" hingga jadi "tukang pukul" di pub.

Image link

Kita tidak mengecilkan prestasi Zohri, tapi pemerintah Indonesia memang bersikap "kecil" terhadap atlet membanggakan. Sekarang Zohri masih muda, Kita bisa liat nanti beberapa tahun kemudian, saat kebutuhan hidup terasa sesak, apakah zohri masih menjadi sprinter atau sudah jadi PNS atau bahkan jual cilok di sudut gang jalan. Karena memang profesi atlet di Indonesia tidak menjamin kehidupan yang layak, seakan-akan pemerintah hanya menikmati prestasi atletnya, "perut atlet" tidak mau tau.

Kisah sedih atlet membanggakan Indonesia sangat banyak, beda hal dengan atlet yang memang sudah dari awal berasal dari keluarga berekonomi mapan. Semakin lebay Kisah Zohri maka semakin Malulah pemerintah sesungguhnya.

Buruj ck