EXIT EXAM PROFESI NERS

Hi friend,
Sahabat steemian dan esteemian di mana saja anda berada walaupun SBD dan STEEM menurun, tetap semangat.

image

Uji kompetensi nasional untuk seluruh
bidang kesehatan sebagai salah satu syarat kelulusan dari pendidikan vokasi atau profesi
(uji kompetensi sebagai exit exam) akan diimplementasikan mulai akhir Juni 2019 oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Apakah semua lembaga penyelenggara pendidikan profesi siap untuk itu. Bagaimana menyikapinya.

Sebagai ilustrasi banyak perawat yang sudah bergelar profesi Ners tidak lulus Uji Kompetensi (Ukom), ada yang ikut 2 sampai dengan 5 kali baru lulus. Ini pertanda kompetensi yang dimiliki oleh alumni masih rendah, dan banyak perawat tidak bisa ikut tes CPNS 2018 karena belum lulus Uji Kompetensi.
Informasi dari Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI) salah satu lembaga profesi kesehatan yang melahirkan perawat profesional memetakan bahwa Retaker periode II/2018 uji kompetensi nasional dari sejumlah 15.392 orang yang lulus sebanyak 5.718 (37,1%) dan yang tidak lulus sebanyak 9.674 (62,9%) yang berarti
jumlah retaker sampai periode II/2018 adalah 9.674 orang.
Data di atas membuka mata kita bahwa angka tersebut sangat memprihatinkan dan butuh langkah-langkah strategis untuk memperbaikinya, khususnya lembaga penyelenggara profesi Ners menjadi bahan kajian yang mendalam dan lebih bertanggung jawab, mau dikemanakan alumninya yang tidak memiliki kompetensi. Agar dapat mengevaluasi diri dengan Integritas yang tinggi supaya dapat diketahui kelemahan dan kekurangan serta akar persoalannya, sehingga dapat diperbaiki dengan mudah dan tepat sasaran. Jika ada lembaga penyelenggara profesi Ners hanya mampu alumninya meraih kelulusan Ukom 10%-20% saja, maka tidak boleh berlalu begitu saja, harus disikapi dengan serius dan penanganan klinis, jika tidak akan tiba seleksi alam, kampus penyelenggara profesi Ners ditinggalkan mahasiswanya.

image

Kemudian AIPNI memaparkan dari 271 penyelenggara program studi ners sebanyak 19 institusi dengan kelulusan di atas 75 %,
sebanyak 35 institusi dengan kelulusan 50 – 75 % dan sebanyak 217 Institusi yang lulus 50%. (laporan uji kompetensi Nasional periode II/2018), ini menunjukkan bahwa sebanyak 80% Institusi masih di bawah standar, dan Institusi swasta lebih besar persentasenya.
Karena faktor tersebut di atas cukup beralasan jika AIPNI meminta kepada Pemerintah agar dapat menunda implementasi exit exam pada akhir Juni 2019 untuk profesi Ners sampai waktu yang disepakati bersama.

Jika jadi pemerintah menunda Exit Exam atas usulan tersebut dalam beberapa waktu, maka Lembaga penyelenggara profesi Ners bisa menyusun rencana jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang untuk meningkatkan kompetensi lulusan. Sebagai bahan perencanaan yang baik Lembaga harus memiliki pemetaan dari hasil uji kompetensi tahun-tahun sebelumnya. pemetaan dimaksud untuk melihat indikator mana yang paling rendah bagi setiap lembaga atas hasil yang dicapai oleh alumninya. Dengan demikian sasaran untuk memperbaiki lebih mudah.

Salah satu langkah perbaikan adalah dengan meningkatkan kompetensi dosen. Kompetensi mahasiswa sangat ditentukan oleh ruang 8x9. Artinya dosen mendidik dan mengajar harus memiliki kompetensi Profesional, kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial. Dosen yang baik, yang dapat menanamkan keterampilan berpikir kritis, kreatif, kolaboratif dan komunikatif kepada mahasiswa.

Demikian, yang dapat saya bagikan malam ini, semoga bermanfaat.

Lhokseumawe, 28 Nopember 2018

Esteem. Esteemuniversity. OK

SALAM KOMUNITAS STEEMIT INDONESIA

MOVE TOGETHER, BE GREAT TOGETHER AND ALL PROSPERITY
By: @mukhtarilyas