Jangan Buka Puasa Berdua

in #esteem6 years ago (edited)


Munawir Abdullah

BUKA puasa bersama menjadi momen terpenting yang tidak bisa ditinggalkan oleh kaula muda. Bila kita lihat sekilas, momen tersebut terkesan mengalahkan perintah yang wajib dalam agama. Itulah fenomena yang terjadi kalau kita lihat tingkat antusiasme kaula muda untuk mengadakan pertemuan buka puasa bersama. Bahkan dikalangan mereka sudah ada istilah khusus untuk buka puasa bersama, seperti; buka bareng yang lebih familiar dengan bukbar, atau ada juga dengan istilah buka berdua yang kemudian di singkat dengan bukber.



Bukbar sering digunakan untuk kaum-kaum muda yang melakuan buka puasa bersama dengan teman-teman sekolah, kampus dan komunitas-komunitas lainya. Sedangkan bukber sering digunakan oleh kaum cabe-cabean yang melakukan buka puasa bersama dengan pasangannya sebelum nikah. Tuntu bukber seperti ini tidak boleh dibiarkan, karena tingkat kemaksiatannya pada level higt quality. Mereka berdua-duaan dengan pasangan lawan jenis yang belum ada ikatan suci. Orang tua mereka memiliki perenan penting dalam menertibkan fenomena ini.



Saya tidak anti dengan bukbar, yang agak sedikit anti dengan bukber. Walaupun keduanya, baik itu bukbar dan bukber berpeluang untuk mengurangi pahala puasa, yang pasti bukber tidak ada alasan untuk dibernakannya. Sedanngkan bukbar bisa disisipi dengan nilai-nilai positif, seperti untuk merajut silaturahmi, menyantuni anak-anak yatim dan fakir miskin. Hal itu tidak mungkin dilakukan oleh mereka yang bukber dengan pasangannya. Kalau pun nilai-nilai positif tersebut dipaksanakan dalam bukber mereka, seperti santunan anak yatim dan lainya sebagainya. Maka pondasi dasar mereka bukber tetap di atas perbuatan yang tidak baik.



Buka Puasa Bersama

Fakultas Ekonomi dan bisnis Universitas Malukussaleh tanggal 07 Juni kemarin melakukan buka puasa bersama, bukan buka puasa berdua. Kegiatan tersebut berbarengan dengan santunan anak nyatim, cuma saya tidak ingat lagi angka pasti berapa orang anak nyatim yang disantuni pada momen buka puasa bersama tersebut, yang pasti saya melihat Bapak Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Malikussaleh menyerahkan santunan kepada anak yatim. Kemudian penyerahan santunan tersebut disusul oleh dosen-dosen yang lain.



Prediksi saya peserta bukbar tidak kurang dari 200 orang, walaupun kalau di kalkulasikan secara keseluruahan alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Maliukussaleh melebihi angka tersebut. Mungkin karena faktor kerja, keluarga atau lain sebagainya, sehingga ke-tidakhadi-ran sebagian besar mereka bisa di maklumi. Namun sisi keakraban sangat terasa, apalagi sebagian dari kami telah berpisah selama bertahun-tahun. Namun di momen ini dipertemukan kembali dengan penuh suka cita.



Ceritanya pun tidak habis-habis, mulai dari makan nasi bungkus bersama-sama, semasa di kos, saat berjuang bersama-sama untuk menyelesaikan sarjana ekonomi. Peristiwa beberapa tahun silam tersebut kami kenang kembali dengan penuh nostalgia. Maka wajar bukbar merupakan salah-satu momen yang tunggu-tunggu saat bulan Ramadhan tiba. Di akhir postingan ini saya mengucapkan selamat kepada Alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah melakukan buka puasa bersama. Dan juga selamat kepada Pengurus Ikatan Alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Malikussaleh (IKA FEB UNIMAL) yang telah dilantik pada momen tersebut.

SEMOGA DI TANGAN KALIAN IKA FEB UNIVERSITAS MALIKUSSALEH AKAN BERJAYA

Sort:  

Ehhhh ada pak wahyu ,
kalaian enak ada buka puasa alumni, kami ndak ada ....

Masih ada kesempatan Bang untuk membuatnya dalam minggu ini . . .

hehehe

Dekan Terkeren itu Bang . . .

Coin Marketplace

STEEM 0.25
TRX 0.11
JST 0.033
BTC 63157.91
ETH 3096.77
USDT 1.00
SBD 3.91