The Market Traditional in Lhokseumawe, Aceh, Indonesia

Saleum Peuhaba..

Lhokseumawe is also called the city of Petro dollars, which in this city has some of the largest vital factories in Indonesia.

Kota Lhokseumawe merupakan salah satu kota di provinsi Aceh, Indonesia. Lhokseumawe juga disebut dengan kota petro dollar, dimana dikota ini mempunyai beberapa pabrik vital yang terbesar di Indonesia.

In this post, I will write about the traditional market in the city of Lhokseumawe. In the city of Lhokseumawe there are several traditional market places. But the Inpres market is the largest market in the city of lhokseumawe compared to some traditional markets elsewhere.

Pada postingan ini, saya akan menulis tentang pasar tradisional yang ada dikota Lhokseumawe. Dikota Lhokseumawe ada beberapa tempat pasar tradisional. Namun pasar inpres merupakan pasar yang terbesar di kota lhokseumawe dibandingkan dengan beberapa pasar tradisional di tempat lainnya.

This market activity operates from 05.30 - 13.00 Wib. Various types of merchandise for sale in this market that starts from food needs to other needs.

Aktivitas pasar ini beroperasi mulai pukul 05.30 – 13.00 Wib. Berbagai jenis barang dagangan di jual belikan di pasar ini yang dimulai dari kebutuhan pangan hingga kebutuhan lainnya.

I see, the merchants peddle their merchandise that is placed in the halls with mats / plastic pads. A number of lhokseumawe urban communities generally shop in this traditional market.

Saya melihat, para pedagang menjajakan barang dagangannya yang di letakkan di lorong-lorong yang dengan alas tikar/terbal plastik. Sejumlah masyarakat kota lhokseumawe umumnya yang berbelanja di pasar tradisional ini.

According to one of the traders I interviewed Bang Kamal, this bang kamal from the village, which every day, bang Kamal collects his goods in the village like bananas, vegetables and others in the afternoon, then morning bang Kamal sells this traditional market. Reveal bang Kamal.

Menurut salah satu pedagang yang saya wawancari yaitu Bang Kamal, bang kamal ini berasal dari desa, yang setiap hari, bang kamal mengumpulkan barangnya di desa seperti pisang, sayur-sayuran dan lainnya pada sore hari, kemudian pagi harinya bang kamal menjualnya dipasar tradisional ini. Ungkap bang Kamal.

The traditional merchandise supply comes from the farmers in various districts in the province of Aceh, one of which vegetable commodities imported from the central Acehdistrict or better known as the cold city area. Every morning farmers from various regions deliver their goods to be sold in this traditional market.

Pasokan barang dagangan tradisional ini berasal dari para petani yang ada di berbagai kabupaten yang di provinsi Aceh, salah satunya komoditi sayur-mayur yang didatangkan dari kabupaten aceh tengah atau yang lebih dikenal dengan sebutan daerah kota dingin. Setiap pagi para petani dari berbagai daerah mengantarkan barangnya untuk di jual di pasar tradisional ini.

---

This is a series of community actors in the traditional market of Kota Lhokseumawe, Aceh, Indonesia. All the pictures above, I took by using Samsung Galaxy J5 2016 camera and I edit it using adobe photoshop. Thank you for taking the time to read my writing. May be useful for you all.

Inilah serangkaian aktitivas masyarakat di pasar tradisional Kota lhokseumawe, Aceh, Indonesia. Semua gambar di atas saya ambil dengan menggunakan kamera Samsung Galaxy J5 2016 dan saya mengeditnya dengan menggunakan adobephotoshop.Demikian tulisan saya kali ini, semoga anda menyukai gambar yang saya bagikan. Terima kasih sudah menyempatkan waktunya untuk membaca tulisan saya ini. Semoga bermanfaat bagi anda semua.