Exploring The Forest Aceh Seulimum Boarding School Of Babun Najah
Bismillah.
Salam Steemian dimanapun berada semoga sehat selalu. Exploring the Forest ala Santri ini dinamakan dengan "Cross Country". Awal mula dari agenda jelajah hutan ini pada dasarnya terinfirasi oleh gerakan Pramuka cinta alam, sehingga terbentuklah kesepakatan antara Yayasan serta unsur pimpinan Dayah Pesantren untuk membuat agenda tahunan sekaligus ajang pengetesan mental santri dan ketangguhan fisik dalam perjalanan mengandrungi hutan.
Tahun ini Tim Survei terdiri dari 5 orang yang bertanggung jawab untuk mencari lokasi penjelajahan, setelah lokasi di temukan, maka mereka akan mensurvei medannya, paling tidak ada gunung atau bukit sebagai tempat yang paling disukai peserta cross countri dan sungai untuk Pos terakhir, sekaligus tempat peristirahatan makan dan Shalat.
Kebiasaan dalam Cross Countri ini memang banyak yang unik, setiap kelompok terdiri dari 15 Santri/ siswa. Sedangkan jarak jelajah tergantung medan yang dilalui. Artinya kalau rintangan tidak terlalu berat maka Rute yang di tempuh sekitar 5 km, sebaliknya kalau medannya berat rutenya sekitar 2 atau 3 km. Jarak tempuh tersebut terdiri dari 5 pos, masing-masing pos terdiri dari 4 orang kakak yang akan memberikan pertanyaan serta kesiapan baris-berbaris.
Exploring The Forest ini tetap memegang teguh nilai Agama, setiap peserta wajib menunaikan Shalat 5 waktu secara berjama'ah, terutama Shalat Dhuhur dulu yang berdekatan dengan jelajah. Sedangkan Yel yelnya berupa Nasyid dan Mahfudhat atau kata-bijak yang membangkitkan semangat keislaman dan kebersamaan. Yang namanya Ala Santri, maka pemisahan antara santriwan dan santriwati tetap berlaku dan tidak boleh bercampur baur.
Ketika ada kelompok yang duluan sampai ke pos terakhir, maka mereka akan di tes kembali apa saja pertanyaan yang diberikan dari pos pertama sampai pos ke empat. Karna dalam rute hanya terdiri dari 5 pos, pos terakhir adalah tempat dimana para cross cantri menerima pertanyaan berat untuk menentukan layak atau tidak memperebutkan juara pertama nantinya.
Setelah semua kelompok sampai di pos terakhir, maka mereka di perbolehkan untuk mandi di sungai sekaligus persiapan untuk makan siang. Karna penjelajahan mengeluarkan banyak kalori serta tenaga, maka menu makan siang biasanya Gule Beulangong (gulai kambing), air minum berupa air semangka dingin yang sudah di olah sedemikian rupa.
Begitulah bayangan sedikit banyaknya mengenai jelajah hutan ala Santri Pesantren Modern Babun Najah Ulee Kareng.
Postingan yang bagus dan menarik