HabaWORLDCUP | Dua Momen Inggris Ketika Bersua Belgia

in #esteem6 years ago

imageSource

Sebenarnya Inggris dan Belgia sudah pernah berjumpa di fase grup. Sama-sama menghuni Grup G, Raheem Sterling Cs berhadapan dengan Kevin de Bruyne Cs pada laga penutup, di mana posisi keduanya sudah aman. Kedua tim menurunkan pemain pelapis dengan sedikit "berharap" kalah agar mendapat jalur yang lebih ringan.untuk menuju puncak. Belgia memenangi laga ini melalui gol tunggal Adnan Januzaj. Belgia puncaki grup. Sebagai peringkat dua di grup, Inggris memang mendapat lawan agak berat yaitu Kolombia, sedangkan Belgia "hanya" berjumpa wakil Asia, Jepang. Tapi di babak-babak selanjutnya Belgia sudah ditunggu calon-calon lawan kelas berat seperti : Brasil, Meksiko, Portugal, Uruguay, Argentina, atau Prancis. Inggris cuma berpeluang untuk melayani Spanyol, Rusia, Swedia, Swiss, atau Kroasia dan Denmark. Tapi beruntung, kedua wakil Grup G ini lolos sampai semifinal. Sialnya, di babak ini keduanya malah terjungkal oleh Prancis dan Kroasia. Akibatnya Inggris dan Belgia harus menggelar "tanding ulang" di laga terakhir mereka.

imageSource


Menjelang laga perebutan peringkat ketiga ini, ada dua momen yang dibuat tim nasional Inggris ketika terakhir kali masuk semifinal di Piala Dunia 1990. Momen manakah yang akan menyapa pasukan Gareth Southgate nanti malam?

Momen Pertama
Setelah meraih juara saat Piala Dunia 1966 digelar di rumah sendiri, Inggris hanya sekali mampu lolos ke semifinal yaitu pada Piala Dunia 1990 di Italia. Di empat besar ada tuan rumah, Italia, Jerman Barat, dan Argentina. Sesuai skema, Italia bertemu Argentina sedangkan Inggris kontra Jerman Barat, musuh besar sejak final Piala Dunia 1966.

imageSource Terlihat Lothar Matthaeus mencoba menghibur Chris Waddle

Di Italia, nggris punya kesempatan untuk mengulang sejarah manis tersebut. Namun, harapan Three Lions dihancurluluhkan oleh pasukan Der Panzer yang kala itu dibesut **Franz Beckenbauer **. Kegagalan dua penendang terakhir, Stuart Pearce dan Chris Waddle pada babak adu penalti menjadi petaka bagi Inggris. Seharusnya mental pemain Inggris lebih kuat karena di babak normal, ketika Jerman Barat sudah unggul sejak menit ke-60, Gary Lineker mampu membayar gol Andreas Brehme tersebut menjelang akhir laga. Tepatnya "Mr. Clean" menjebol gawal Bodo Illgner pada menit ke-80. Tapi itulah, soal utama pasukan Inggris selalu soal mental. Sampai sekarang!

Hasil yang tidak memuaskan itu memaksa pelatih Inggris, Bobby Robson untuk mengerahkan segala upaya agar bisa membawa pulang peringkat ketiga saat melawan tuan rumah Italia.

imageSource

Italia sendiri di semifinal dipermalukan Argentina yang diperkuat oleh mega bintang Diego Maradona. Apa tidak memalukan sekaligus mengkhawatirkan, Italia yang bertanding di San Paolo, Napoli, tapi tidak mendapatkan dukungan sepenuhnya dari para tifosi. Sebagian besar penonton Italia malah mendukung Maradona, yang ketika itu masih bermain untuk klub setempat, Napoli. Kepahlawan Maradona bagi Napoli menjadi alasan kecenderungan para fans di kota itu untuk memberi dukungan kepada negara sang idolanya. Miris! Italia kalah lewat babak adu penalti setelah laga berakhir 1-1 di waktu normal, persis seperti yang dialami timnas Inggris ketika bertemu Jerman Barat.

Di laga penghibur ini, nasib pasukan Tiga Singa lagi-lagi tidak mujur, David Platt dan kawan-kawan tumbang 1-2 dan gagal membawa pulang peringkat ketiga. Salah satu gol Gli Azurri lahir akibat kelalaian seorang Peter Shilton dalam mengawal bola aman di tangannya sehingga bisa diserobot Roberto Baggio. Akhirnya Bobby Robson pun dengan seluruh anak asuhnya tidak bisa pulang dengan kepala tegak.

*Laga perebutan tempat ketiga antara Italia dengan Inggris*

Apakah kekalahan 28 tahun lalu itu akan terulang dalam laga perebutan tempat ketiga di Stadion St. Petersburg, Rusia nanti malam?

Momen Kedua
Menariknya, Belgia, lawan mereka pada laga nanti sempat menjadi lawan Inggris pada babak enam belas besar di Piala Dunia 1990. Meski menjuarai grup F, anak asuh Bryan Robson Cs hanya sekali memenangi laga yakni saat berjumpa Mesir sedangkan kontra Belanda dan Irlandia berakhir draw.

imageSource

Di grup E, Belgia memenangi dua laga pertama lawan Korea Selatan dan Uruguay, tapi dibekuk Spanyol di laga pamungkas. Spanyol juara grup, Belgia runner up sehingga harus bentrok dengam Inggris di babak 16 besar. Pertandingan berlangsung seru dan ketat, tidak cukup waktu 90 menit untuk sebuah tiket ke perempat final. Inggris gemilang saat sebuah gol keren David Platt di menit ke-119 menembus gawang Les Diables Rouges yang dikawal Michel Preud'homme. Laga pun selesai dalam masa 120 menit tanpa harus masuk babak tos-tosan.

*Gol fantastis dari David Platt membawa Inggriss ke-8 besar Piala Dunia 1990*

Kita tunggu bersama, momen mana yang akan direkayasa ulang oleh Harry Kane dan kawan-kawan.

Oya, prestasi yang sedikit elok yang dibawa pulang Des Walker Cs dari Italia 1990 adalah : gelar Top Skor yang diraih Gary Lineker dengan enam golnya dan penghargaan Inggris sebagai Tim Fair Play.



Saleum,
@yoesrizalrusli

Coin Marketplace

STEEM 0.31
TRX 0.12
JST 0.034
BTC 64418.55
ETH 3157.64
USDT 1.00
SBD 4.06