How can it be a long story between us?

in #fiction6 years ago (edited)

ruh.jpg

Source

All the miles that separate
Disappear now when I’m dreamin’ of your face…
I’m here without you baby, but you’re still on my lonely mind
I think about you baby, and I dream about you all the time

Penggalan lagu three doors down berjudul “here without you” mengantarkan imajinasi sang gadis menjadi liar malam ini. Pikirannya kembali pada 10 tahun lalu ketika bertemu dengan seorang pria yang sampai saat ini tak bisa bahkan tak ingin dilupakan olehnya.

Sebuah aula salah satu hotel yang terdapat di Medan menjadi saksi terhadap perkenalan mereka. Pria itu hanyalah seorang banquet hotel, tapi jauh dari itu dia mempunyai wawasan yang luas. Hal ini yang membuat si gadis menjatuhkan hatinya pada pria sederhana itu. Senyum menawan, keramahan, tatapan nakal, bahkan argumen-argumen sok tahu yang dimiliki si pria inilah yang membuat si gadis merasa seperti terseret dalam dunia si pria.

Tidak… pria ini tidak ada potongan tukang santet kok, bukan karena hal itu pula si gadis tak dapat berpaling darinya. Hubungan mereka hanya sedikit kompleks, tapi nyaman untuk dinikmati. Tersebab hal itu pulalah, mantap gadis ini ingin mengajak hati dan logikanya berdiskusi. Ya.. sejatinya si gadis yang merupakan jiwa yang utuh akan mengungkapkan segala rasa dan asa yang disaksikan oleh hati dan logika, agar nantinya mereka bisa diajak untuk bekerjasama.

Ini bukan drama Rama dan Shinta, ataupun Romeo dan Juliet. Siapa juga yang mau punya kisah cinta dengan ending salah satunya mati. Sungguh si gadis tidak tertarik pada drama-drama semacam itu. Ini hanya sebuah pengakuan untuk memuntahkan segala kejujuran yang selama ini disembunyikan pada ruang tergelap dalam raganya.

“Hai gadis ku… kau terlihat lebih bersinar hari ini? Wajahmu pun lebih cerah, aku senang melihat senyum mu kembali hadir” ungkap hati sebagai pembuka percakapan.

“Ya.. hari ini saya merasa lebih tenang dari hari-hari sebelumnya”

“Iyalah kau bisa tenang, semalam kan dirimu yang membuat kami berdebat. Sudah puas???” logika tiba-tiba hadir namun langsung nyerocos.

“Hahaha… maafkan saya, gak bermaksud loh… tapi saya juga sedang dikerjai, tadinya saya ingin cerita ke seseorang tentang hal ini. Ya.. tentang pria itu, tapi saya terus-terusan mengurungkan niat. Mungkin beliau tahu hal tersebut, ya akhirnya jadi seperti ini. Tapi harusnya kalian senang. Toh karena beliau kalian jadi saling mengenal, kan? Saya aja malas memperkenalkan kalian. Bukan apa-apa, nanti takutnya saya jadi lemah atau terkesan mendramatisir, padahal saya paling anti terhadap drama”

“Kau mencintainya?” Tanya hati

“Pardon me?”

“Maksudku seseorang yang membuat beberapa malam mu jadi tak karuan”

“Mana mungkin gadis kita mencintainya. Cintanya kan hanya untuk pria itu. Huhhh.. aku aja bosan kalau dia sudah mengingat-ingat pria itu,”pernyataan logika selalu saja merusak suasana.

“Pastilah! Saya sangat mencintainya. Sangat… seperti cinta seorang anak kepada orang tuanya,” si gadis menjelaskan dengan senyum khasnya. Kali ini dia tidak mau mengikuti permainan dari logika yang bisa merusak mood.

“Berarti kau sering kesal dong terhadapnya. Kan biasa seorang anak sering tuh kesal terhadap orang tuanya, tak perduli mau seberapa besar cintanya, kesal tetaplah kesal,” hati memang tak pernah salah dengan apa yang dirasakannya.

Si gadis memaklumi hal itu, “husss… jangan berisik, nanti ketahuan. Haha.. tapi iya sih saya sering kesal. Karena apa yang dibilangnya selalu benar, sementara saya selalu mencoba menampik perkataannya, biar gak ketahuan aja kalau bodoh dan lemah. Tapi saya suka caranya mengerjai”

“Iya.. kau benar gadis ku, aku juga merasakan hal yang sama. Aku merasa beliau perduli padamu, kalau tidak mana mau beliau membenturkanmu dengan berbagai pertanyaan-pertanyaan masa lalu yang belum pernah kau dapati jawabannya. Bahkan gara-gara hal itu, hidupmu tak pernah tuntas. Maksudku masalah-masalah di masa lalu mu, tak pernah kau tuntaskan, kau hanya bergantung pada waktu untuk melewati semuanya” logika mulai membangkitkan kembali memori yang disimpan si gadis pada alam bawah sadarnya.

“Sejak kapan kau punya perasaan?? Kau kan logika? Mana bisa kau mengenal rasa,” ledek hati.

“Sejak kita dileburkan semalam, bodoh!!” jawab logika kesal.

Sementara si gadis hanya bisa tersenyum geli melihat mereka yang selalu berdebat. Baginya ini permulaan yang bagus, setidaknya dia lebih mengenal mereka. Jadi kontrol penuh ada ditangannya, bukan sebaliknya yang selama ini sering terjadi, bahwa merekalah yang mengontrol si gadis.

“Lalu kau tidak berterimakasih pada beliau?” hati dan logika kompak menanyakan hal tersebut.

“Untuk apa??? Tak perlu lah, beliau juga sangat paham dengan saya, sekompleks apapun pikiran saya, serumit apapun orang lain menebak pikiran saya, beliau tetap bisa meruntuhkan ego dan membuat saya berpikir jernih. Jadi untuk apa saya berterimakasih?” si gadis menjelaskan.

Hati mencoba menterjemahkan apa yang dipikirkan si gadis “Ahhh… sepertinya aku bisa mengerti apa yang ada dipikiranmu. Gila… aku punya kemampuan baru! Aku bisa merasakan sekaligus berpikir!”

“Tuhkan akhirnya kamu mengalami apa yang aku alami tadi” logika merasa menang.
Logika memang selama ini tak pernah mau mengenal kata kalah, ini dilakukan untuk menutupi ketidaksempurnaan si gadis tapi caranya keliru, yang ada si gadis malah kehilangan jati dirinya.

tanda-kamu-sosok-pribadi-tahan-banting-01.jpg
Source

“Baguslah kalau seperti itu, semoga kedepannya kalian bisa saling bekerjasama"

“Hmmm… ceritakan pada kami tentang pria itu, karena aku samar-samar mengenalnya, dulu kau jarang melibatkan aku” desak hati.

“Masih penasaran? Baiklah ini bermula 10 tahun yang lalu, saya masih kuliah saat itu namun menjadi volunteer di salah satu yayasan. Hari itu kami ada acara workshop provinsi tentang pendidikan dan anak. Saya kebetulan panitia. Ya sudah saya membantu mempersiapkan semuanya. Saya berada sendirian di di aula tersebut, tiba-tiba si pria muncul. Tadinya dia membantu untuk menyiapkan lcd atau keperluan presentasi, setelahnya dia menawarkan bantuan lainnya pada saya.”

“Terusss terusss..” logika tak sabar dengan kelanjutannya.

“Ya.. saat itu tak ada yang istimewa, biasa saja. Besoknya ketika sarapan juga ketemu lagi sama si pria kita ngobrol sebentar. Lalu saya permisi sama pimpinan untuk lanjut ke kampus, setelah itu balik lagi ke tempat acara. Ternyata di pintu masuk aula sudah ada dia dan temannya yang mengatur meja untuk mempersiapkan coffe break. Bahkan saya tidak perduli ketika temannya meledek dia saat saya lewat.” Gadis tersebut mengambil napas panjang sambil mengingat kembali.

“Kapan kau mulai tertarik padanya?” hati bertanya.

“Saya tak pasti karena rasa itu fluktuatif. Namun yang bisa saya pastikan ketika bersamanya saya bisa jadi diri sendiri. Kami tak perlu menamai hubungan kami, kita jalan dengan komitmen yang kita pegang bersama kalau apa yang kita lakukan adalah sebuah keseriusan, ya walaupun sering diwarnai dengan permainan. Kalian pasti mengerti maksud saya”

“Siapa nama pria itu?” Tanya hati

“Tak perlu saya sebutkan. Yang perlu kalian tahu adalah saya tak pernah mempunyai rasa cemburu berlebihan terhadapnya ketika dia melirik perempuan lain atau ketika sedang membicarakan tentang mantannya. Dan se-emosi apapun saya terhadapnya dia bisa memaklumi, paling nanti dia meninggalkan saya sampai reda, lalu kembali lagi.”

“Lalu siapa yang meninggalkan dan ditinggalkan?” logika bertanya serius kali ini.

“Saya.. ya.. saya yang meninggalkannya secara tak langsung.”

“Maksudmu?” logika tambah penasaran.

“Saat itu dia tak berani mengambil sikap, saya tak ingin terlalu lama menunggu. Saya sudah berniat untuk meninggalkannya ketika berada di Jakarta, tapi dengan cara baik-baik. Sialnya saya kecopetan dan simcard saya hilang. Jadi kita lost contact, sampai sekarang”.

“Jadi kalian belum selesai?”

“Belum.. dan saya tak ingin ini selesai. Sudah lebih dari 6 tahun saya tak dapat menghubunginya, bahkan saya tak pernah berhasil dengan yang lain. Ditengah perjalan hubungan dengan yang lain bayangan pria itu langsung hadir dan meluruhkan semua cinta yang coba saya berikan pada selain si pria”

“Apa yang kau inginkan selanjutnya?” Tanya mereka serentak

“Bertemu dengannya, setidaknya saya tahu masih ada atau tidaknya kesempatan bersama dia”

“Tapi… semalam??” hati ternyata merasakan kejadian semalam.

“Ya.. semalam saya merasakan kehadirannya di dalam mimpi, merasakan pelukannya, sampai tak ingin bangun”.

“Kau percaya pada Pencipta mu kan? Mintalah padanya, kami pun akan membantu!” kali ini logika menyebarkan pikiran positifnya.

Si gadis tak menjawab lagi. Dia hanya ingin menikmati kesepian yang diciptakannya sendiri. Perkara diskusi mereka tadi, pastilah dia memikirkannya. Perasaan lega mulai menjalar dan dia mengakhiri malamnya dengan sebuah senyuman, hanya dia yang tahu arti senyuman itu.

PicsArt_06-05-10.52.19.jpg

Salam,
@fararizky

Sort:  

Hai, helo @fararizky! Ini tulisan menarik.. sudah kami upvote dan resteem ke 7277 follower ya.. :] (Sedikit kontribusi kami sebagai witness pada komunitas Steemit Indonesia.)

Terimakasih 😊

This comment has received a 2.09 % upvote from @speedvoter thanks to: @puncakbukit.

Kirain nama pria itu adalah Fajar. Hehe.

Perasaan lega mulai menjalar dan dia mengakhiri malamnya dengan sebuah senyuman, hanya dia yang tahu arti senyuman itu.

Great ending!

Hahaha bukan kak bukan... Namanya sangat umum se-umum2nya sebuah nama

Terus.. terus.. ya terus aja, bertus. Huhu. Yang pasti, si gam itu -yang sok dimisterius-misteriuskan gadis itu; bukan aku.

Hahaha kamu mah remah2an rengginang

Thiiiss! Si Gadis sok me-misterius2-kan. Awas nanti kalau Kak Aini yang ketemu duluan. Tak gaet duluan. Hahahaha

Jaaangggaaaaannn
Kasihlah kesempatan pada yg lbh muda..
Hahaha

Haha. Gaet aja!

Haha..gak jadi deh. Ada yang nangis darah nanti. Saya pun nggak berat bersaing dengan Ms. Crypto. Biar dia aja.

kalian tak sayang saya...

Gombalnya melebihi dilan ya hihi

Kalau yg ini gak berani komen deh. Hehe

Penasaran siapa y kira2 gadisnya ini 😄, cerita yang bagus sekali dek..

Aduhh.. Fara pun gak tau siapa kak.haha
Wahh makasih kak.. Ceritanya mmg bagus, apalagi cerita hidup si gadis, eh...

Coin Marketplace

STEEM 0.26
TRX 0.11
JST 0.033
BTC 65012.58
ETH 3101.28
USDT 1.00
SBD 3.86