[FIKSI] Apa Salahku ?

in #fiction5 years ago

image


Source

Sebagai seorang wanita, pastilah ingin hidup seperti wanita pada umumnya, ingin di cintai, ingin menikah, ingin mengandung, melahirkan dan punya anak. Walau terkadang banyak wanita kita lihat tidak ingin punya anak. Mungkin itu bukan wanita sejati. Wanita itu lembut dan penyayang, bahkan seorang wanita mampu tersenyum walau kenyataan berbeda.

Aku juga seorang wanita ingin di cintai, ingin menikah, bahkan aku juga ingin punya anak, karena tiga hal ini akan membuat hidup wanita sempurna karenanya. Namun nasib baik belum berpihak kepadaku walau aku seorang sarjana, dan sudah mengajar di sekolah swasta, itu semua tidak membuat nasib baik berpihak kepadaku.

Entah apa salahku ? Bahkan aku pernah di putusin cowokku, karena jarak kami yang berjauhan. Ada juga seseorang yang mendekatiku memutustuskan hubungan kami karena kulitku yang hitam, dan yang lebih menyayat hati, aku juga pernah di putusin pacarku karena aku anak orang miskin.

Sering aku memikirkan hal ini, bukan karena ingin membandingkan hidupku dengan orang lain, bukan pula aku tidak bersyukur, tapi aku sering diam-diam melakukan survey. Misal, antara kulitku dengan si anu, hitaman dia, tapi dia sudah punya suami. Nah aku paling pacaran dua bulan di putusin. Terus ada juga kawan sekolahku suaminya dari Kalimantan dan dia di Aceh, tapi meraka sudah nikah. Jarak tidak di permasalahkan, ada juga tetanggaku dia anak orang tak berpunya juga tapi suaminya anak konglomerat.
Nah ! Yang salah di hidupku apa ?
Dewi fortuna tidak berpihak kepadaku.

Aku selalu stress dengan pertanyaan-pertanyaan teman sekolahku. Jumpa si A nanyanya
Kapan nikah ? Jumpa si B nanyanya juga kapan nikah? Bingung jadinya saya jawab aja habis puasa ! Ya maksud saya sih habis puasa ya lebaran. Belum lagi pertanyaan dari ummi di rumah

"Nak ! kapan nih ummi di kenalin sama calon mantu" ?

Aduhh,... harus jawab apa sama ummi, udah coba pacaran walaupun aku tau hukumnya dosa tetap juga anaknya di putusin.
" kapan ummi bisa buat acara walimah" ?. bahkan banyak sindiran-sindiran yang membuat aku tak ingin menjawab.
Terladang mendengar saja membuatku emosi.

" Ummi jika ingin anaknya laku, pajang foto aku di akun-akun tuh ummi tulis butuh pendamping" terkadang aku jawab aja dengan emosi yang meluap. Terkadang saat malam di terpa sunyi pikiran seakan melayang jauh berandai-andai, mencari jejak dimana aku hidup seperti yang aku inginkan sungguh indah dan bahagia.
Tapi itu hanya angan-angan saja, bukanlah kenyataan.

Tamat

Note: Tulisan original

Sumber inspirasi: saya adopsi dari kisah nyata curhat teman di WhatsApp, semoga menginspirasi

image

Salam Sahabat Inspiratif

Sort:  

Thanks for using eSteem!
Your post has been voted as a part of eSteem encouragement program. Keep up the good work! Install Android, iOS Mobile app or Windows, Mac, Linux Surfer app, if you haven't already!
Learn more: https://esteem.app
Join our discord: https://discord.gg/8eHupPq

Cukup terinspirasi @midiagam ...tapi sayang diriku lelaki...😃😃😃 sukses bro...🖒🖒🖒

Haha, menjadi laki-laki itu lebih baik, karena kita berada diposisi yang menguntungkan, terimakasih bang @kevirizal telah ikut meramaikan.

Salam sukses selalu😊

Coin Marketplace

STEEM 0.35
TRX 0.12
JST 0.040
BTC 70557.88
ETH 3560.83
USDT 1.00
SBD 4.75