Barang Berharga Mirna...

Suara bantingan Hp yang cukup keras di lantai membangunkan Amir dari tidur malam nya itu, entah salah apa dia hingga harus melihat Hp satu - satu nya itu pecah dengan bentuk nyaris seperti gelas pecah. Lebih terkejut nya Amir saat mengetahui bahwa Mirna yang tak lain istrinya itu yang menjadi aktor utama.

kenapa kamu, Mirna.? Sudah gila ya..?
Tanya Amir dengan nada keras

Belum sempat satu pepatah kata yang keluar dari mulut Mirna, tamparan yang cukup keras menerjang wajah putih nya..Mirna yang tidak terima perlakuan keras terhadap dirinya, langsung memberi tamparan balasan ke suami nya, hanya saja Amir lebih dulu mampu mengelak tamparannya.

Beberapa kali tangan menerjang tubuh Amir, tapi tidak satupun yang mampu mengenai dengan telak. Sambil menangis Mirna pun mengeluarkan umpatan kasar dam sumpah serapah.

Wanita mana yang sudah kamu tiduri, siapa cewek jahanam yang mengirimkan pesan sayang.. kali ini nada keras kekuar dari mulut Mirna sambil air mata nya yang tak kuasa membasahi pipinya lyang memiliki beberapa jerawat kecil itu.

Muka Amir mendengar celotehan istrinya mendadak pucat, dia tak mengira bahwa pesan yang selama 1 hari ini dia bersama wanita yang berinisial 'kodam' itu yang sudah jadi selingkuhan nya 3 bulan itu lupa dihapusnya. Padahal hampir setiap mereka melakukan percakapan via whatsapp selalu dihapus nya. Mungkin pepatah sepandai - pandai tupai melompat akhirnya jatuh juga, pantas di alamatkan kepada Amir pada malam itu.

Belum siap Amir menjawa pertanyaan istrinya,,pertanyaan baru pun langsung menghujam telinganya..

Pantesan selalu telat pulang kerumah setiap malam, rupanya kamu asyik berduaan dengan wanita itu..timpa Mirna yang semakin tidak terkendali emosi nya.

Amir yang masih kelabakan menjawab pertanyaan istrinya, langsung beranjak pergi meninggalkan kamar tempat tidur nya..

Mau kemana kamu..tanya istrinya sambil menghalangi Amir yang mau melangkah pergi dari kamar tersebut..

Aku capek mendengar celoteh kamu setiap malam, bisanya cuman marah aja, tapi tak pernah bisa pikir kalau kamu tidak pernah bisa memberiku seorang anak..jawaban Amir ini membuat amarah Mirna istrinya semakin menjadi.

jadi kamu salahin aku yang belum bisa memberikanmu seorang anak,,kamu tidak pikir bahwa kamu sendiri juga mempunyai kelainan makanya sampai sekarang kita belum memiliki anak..jawab Mirna

Sudah hampir 6 tahun mereka menikah, memang sampai saat ini Amir dan Mirna belum memiliki momongan,,padahal mereka sudah melakukan berbagai cara pengobatan dan arahan dari dokter sampai orang pintar yang sangat terkenal, tapi belum juga berhasil memiliki anak. Sehingga tidak jarang mereka sering beradu argumen dan mengalami keributan dalam rumah tangga nya.

Amir pun bersikeras pergi keluar dari kamar sambil menolak istrinya dengan sedikit keras sampai terjatuh ke lantai.

Minggir kamu, jangan pernah menghalangi aku..pinta Amir

Mirna yang melihat Amir pergi membalas nya : mau kemana kamu,,cari wanita sialan itu lagi..?

Amir pun terus beranjak pergi meninggalkan rumah dengan mobil avanza yang diparkir depan rumah dan tidak memperdulikan ucapan istrinya yang dari tadi memanggil dan membentak nya.

Keesokan hari nya,,Amir belum juga nampak batang hidung nya di rumah,,istrinya menunggu di rumah dari sejak pagi sampai mendekati malam masih belum menyerah mencoba menghubungi no telepon Amir berulang kali, tapi tidak pernah diangkat.

Dua hari berlalu tanpa komunikasi sama sekali, Mirna pun mencoba mendatangi kantor tempat kerja suaminya.

Apa Amir masuk kantor pada hari ini mbak ? Tanya Mirna pada salah satu karyawati disitu

Sudah dua hari ini Pak Amir tidak nampak di kantor dan tidak ada keterangan apa beliau cuti atau sakit..jawab karyawati tersebut

Bukankah ibu sebagai istrinya lebih tau kemana Pak Amir..?
Saya juga tidak tahu, sudah dihubungi tapi tidak pernah diangkat..jawab Mirna

Karyawati tersebut izin pamit karena banyak nya pekerjaan yang telah menunggunya, Mirna pun yang tidak tahu harus berbuat apa, akhirnya hanya bisa duduk dan menunggu di kantor suaminya. Walau dia sendiri tidak tahu harus menunggu berapa lama.

Hampir 5 jam Mirna mondar mandir di kantor suaminya,,rupanya Surya yang juga rekan kerja Amir memperhatikan dan mencoba menjumpai Mirna dan bertanya maksud dan tujuan Mirna di kantor.

Mir..Ada masalah apa, kenapa mondar mandir dari tadi pagi.? Tanya Surya dengan suara nya yang lembut

Mirna pun melihat Surya yang bertanya kepadanya hanya menjawab : tidak ada masalah kok,,cuman Amir tidak ada kabar apapun sejak 2 hari yang lalu, takutnya sesuatu terjadi padanya..timpa Mirna yang tidak mau Surya tau kalau mereka sedang bertengkar.

Surya yang makin penasaran dengan jawaban Mirna, mencoba menimpali beberapa pertanyaan, hanya saja Mirna langsung mengambil langkah seribu dan beranjak pergi meninggalkan Surya seorang diri.

Mirna tahu seandainya surya mengetahui mereka sedang bertengkar, pastinya dia akan semakin memperolok dirinya. Karena Surya merupakan orang yang sangat melarang Mirna menikahi Amir saat itu. Mungkin larangan itu menjadi masuk akal, karena Surya selain juga mencintai Mirna, dia juga tau bahwa surya sebelum menikahi Mirna, sudah berhubungan dengan wanita yang juga merupakan selingkuhannya itu.
Tapi Surya tidak pernah membeberkan berita tersebut, karena juga tidak mau merusaka persahabatan nya dengan Surya.

Tak terasa Mirna pun sampai ke rumah dan melihat pintu rumah nya sudah tidak terkunci, dia sangat bahagia karena beranggapan bahwa Amir sudah berada di rumah kembali. Tapi alangkah terkejutnya saat dia masuk ke rumah dan dihadang dengan sebilah pisau oleh dua orang perampok yang memasuki rumah nya, Mirna yang berada dalam posisi terancam kala itu, hanya bisa diam tatkala perampok tersebut mengikat tubuhnya dan melihat mereka menjarah semua barang berharga milik nya yang disimpannya selama ini.

Perampok itu pun pergi dan membiarkan Mirna sendiri dengan posisi tangan terikat ke belakang.

Tolong tolong perampok..teriak mirna cukup keras

Warga sekitar yang mendengar teriakan mirna langsung berlarian dan menghampiri Mirna serta membuka ikatan tangannya.

Kenapa Bu..apa yang terjadi ? Tanya beberapa warga yang ikut membantu

Mirna : rumah saya dirampok dan mereka memgambil beberapa barang berharga yang ada dalam rumah.

Warga yang semakin ramai datang, mencoba ikut membantu dan mengejar perampok tersebut, tapi mereka tidak menemukannya.

Mirna pun yang tidak berani tinggal sendiri, memutuskan untuk pulang ke kampung halamannya dan tidak lupa menuliskan sebuah pesan singkat ke Amir..

"Hari ini rumah kita kemalingan dan mereka mengambil barang berharga di rumah, semoga Abang bisa pulang dan kita bertemu, karena saya tidak ingin barang berharga dalam hidup juga hilang diambil oleh orang lain"
-Mirna-

Salam Komunitas Steemit Indonesia