Bagaimana Seorang Pembuat Film Mendokumentasikan Perjalanan Pahlawan dari Artis Wanita Paling Sukses di Dunia

Yayoi Kusama sekarang adalah artis wanita paling laris dalam sejarah. Meskipun Anda mungkin mengenalnya dari karya kamar infinity yang Instagramable dan bintik-bintik dalam beberapa tahun terakhir, perjalanannya dimulai beberapa dekade yang lalu, mencoba menyerbu dunia seni ... tidak berhasil. Kusama kebetulan berada jauh di depan masanya.

Terbukti, begitu pula pembuat film Heather Lenz. Sebagai seorang mahasiswa seni pada 1990-an, Lenz menjadi tertarik pada Kusama ketika ia jarang tampil di New York City. Lenz memutuskan dia harus menceritakan kisah Kusama. Dia memulai, 17 tahun yang lalu, menulis sebuah film biografi. Dia akhirnya menyadari bahwa dia harus membuat dokumen yang akan menunjukkan pada Kusama sendiri. Satu-satunya masalah? Heather Lenz belum bertemu dengan Kusama. "Saat itu 2004 ketika kami mulai syuting, dan itu tahun 2007 sebelum kami bertemu dengannya," jelas Lenz. "Ini yang tidak boleh dilakukan!"

"Apa yang terjadi adalah, sekitar tahun 2002, saya telah melacak nomor telepon untuk menghubunginya. Seorang teman menelepon studio Kusama, di mana dia bekerja, dan pada dasarnya berkata, "Teman saya akan membuat film tentang Kusama." Dan jawaban mereka adalah, "Oh bagus, stasiun TV apa yang akan digunakan? Bioskop apa yang akan dimainkan?" Mereka tidak benar-benar memahami film independen, jadi saya menyadari itu akan menjadi masalah, terutama karena saya tidak memiliki nama yang jelas. Tapi saya bertekad untuk membuat film itu".

Kami baru mulai syuting. Dan itu hal bagus yang kami lakukan, karena beberapa orang di film ini, mereka sekarang sudah meninggal, dan kami tidak akan bisa mendapatkannya. Kami bisa mendapatkan orang-orang yang penting dalam kehidupan Kusama, seperti Beatrice Perry. Itu adalah salah satu wawancara pertama yang kami lakukan, dan secara kebetulan, putranya adalah Hart Perry yang merupakan sinematografer yang sangat sukses. Dia memenangkan film-film pemenang Academy Award seperti Harlan County, USA.

Kemudian, lebih banyak waktu berlalu, dan saya bisa mengedit bersama video pitch. Kami mendapat hibah pertama, dan salah satunya adalah untuk proyek impian yang melibatkan perjalanan ke Jepang. Tetapi ketika penyelenggara hibah di kepala yayasan mengetahui bahwa kami sebenarnya tidak memiliki izin dari Kusama, dia tidak terlalu senang. Namun, dia memutuskan untuk membawa saya di bawah sayapnya dan benar-benar pergi ke Jepang bersama saya di perjalanan pertama saya. Dia memperkenalkan saya dengan baik, karena bisnis di sana sangat berbeda dari di sini. Dia memberi tahu saya apa yang harus saya lakukan, seperti membawa hadiah, misalnya.

Dia menyuruh saya bekerja dengan seorang tutor sebelum saya pergi dan belajar budaya Jepang. Saya belajar bagaimana melepaskan sepatu saya dari rendah untuk membungkuk ketika saya bertemu dengan Kusama dan hanya percakapan bahasa Jepang dan hal-hal seperti itu. Itu proses yang panjang hanya untuk bertemu dengannya. Saya kira saya sudah lama tidak memikirkan hal ini, jujur, jadi jika saya mulai mengerjakan skrip [biopic] pada tahun 2001, dan tahun 2007 sebelum saya bertemu dengannya. Itu tidak normal atau biasa! Kami memfilmkan dia dan mematikan kemudian, sejak saat itu.

---