Superhero Zaman Sekarang Membuat Remaja Jadi Galau

sumber

Walaupun saya kurang suka dengan film hero tetapi saya menemukan konsep "heroisme" dalam film itu adalah sesuatu yang sangat menarik. “Heroes” adalah pola dasar yang abadi, dari mitologi Yunani hingga Katniss Everdeen hari ini. Pahlawan bertahan selama peradaban yang ada, pada saat yang sama konsep dan kepribadiannya berubah berulang kali. Mungkin mencerminkan waktu dan nilai yang berubah juga.

Pahlawan film yang bertahan selama bertahun-tahun, bahkan beberapa dekade. Tidak cukup hanya memiliki satu film blockbuster. Film yang bertahan menjadi model peran, titik referensi, lelucon, bahkan inspirasi mode selama bertahun-tahun. Saya tumbuh dengan Indiana Jones, Star Wars, John McClane (Die Hard), Rocky, Rambo, Terminator, Ripley (Alien).

sumber

Mereka keras. Mereka menjawab panggilan tugas, sering kali secara naif tanpa bertanya. Mereka hidup dengan tanda kehormatan, keberanian, dan kesetiaan yang lama. Jika mereka merasa kesakitan, itu karena peluru baru saja merobek jaringan dan darah mereka tumpah keluar. Mereka pintar-pintar, siap untuk memecahkan lelucon bahkan ketika hidup mereka tergantung pada seutas benang. Inilah bagaimana mereka menjadi abadi.

Mungkin, mereka menjadi demikian karena dunia mereka sangat membutuhkannya. Saat itu, kami hanya tahu dunia hitam & putih. Kami hidup di bawah ketakutan perang nuklir. Orang-orang jahat itu mudah pada masa itu, sebagian besar didukung oleh negara (seperti kekaisaran Soviet yang jahat), atau perampok yang digerakkan oleh uang, beberapa robot pembunuh di masa depan, atau alien brengsek. Dunia itu sederhana. Kejahatan itu sederhana. Dunia remaja saya sederhana. Dan kepahlawanan itu sederhana.

Siapa pahlawan abadi kita hari ini?

Tolong jangan sebutkan Edward / Bella. Ini adalah pasangan douche yang bertanggung jawab atas fenomena pernikahan remaja, saya katakan. Alamdulillah saya hanya menonton film pertama mereka. Mungkin Harry Potter sangat dekat untuk bergabung dengan pahlawan abadi. Sayangnya, saya tidak terlalu suka tongkat sihir, mantra, atau orang asing yang tidak tahu apa-apa. Para dukun dan penyihir itu berada di dunia yang kacau balau persis karena mereka tidak pernah menggunakan senapan M4 Assault Rifle yang bagus untuk menyelesaikan masalah. Oh, dan Harry Potter juga mengalami kecemasan remaja terlalu banyak.

sumber

Bahkan masa kanak-kanak saya, Batman berbeda pada saat-saat ini. Dia jelas lebih baik daripada Adam West yang mengeja, tetapi kamu tidak bisa tidak memperhatikan Batman terlalu merenung. Bung, kamu kaya, tampan, punya mobil kickass, dan THE Morgan Freeman bekerja untukmu. Kenapa kamu sangat sedih sepanjang waktu, kawan? Dan cukup dengan trauma masa kecil itu atau pidato panjang tentang moralitas dan omong kosong. Jika kita ingin berkhotbah tentang kehidupan, kita menonton Oprah dan Dr. Phil. Kami menonton Batman karena kamu menendang pantat musuh.

Ketika para pahlawan hari ini merasa ngeri dan menangis, itu bukan lagi karena peluru hampir kehilangan tulang belakang mereka. Itu karena mereka memikirkan pacar mereka, etika mereka, krisis identitas mereka. Mereka meragukan panggilan, standar moral mereka, dan tujuan mereka. Untuk setiap 10 menit aksi, mereka menghabiskan 30 menit merenungkan, merengek, dan curhat.

Aku ingin tahu yang mana lebih dulu. Apakah hari-hari sekarang memang lebih rumit untuk remaja, dan oleh karena itu kita memiliki para pahlawan “galau” yang rumit? Ataukah karena kita memiliki pahlawan yang rumit dan bingung, kita berakhir menjadi remaja “galau” yang bercita-cita dengan karakter-karakter ini? Jika John McClane pernah menangkap putrinya membaca / menonton The Fault In Our Stars, ia akan mengusirnya dari rumahnya. (Ngomong-ngomong, anak perempuan McClane sama agresifnya dengan ayahnya di 'Live Free atau Die Hard').

---