Tips Mewawancara Subjek Untuk Film Dokumenter Dari Herzog

Dalam percakapan dengan Thom Powers di Festival Film Internasional Toronto pada tahun 2018, Werner Herzog menjelaskan mengapa film terbarunya itu penting, tetapi juga bagaimana ia menangani kesulitan yang Mikhail Gorbachev hadapi. Herzog mengatakan bahwa dia bukan pembuat film yang duduk dengan daftar pertanyaan yang disiapkan secara sistematis (dia suka percakapan yang bisa dan biasanya sebagaimana dia suka).

Dengan Gorbachev, Herzog menjelaskan bahwa dia "harus mengikuti arus" untuk membuat film tentang orang yang memicu pengurangan senjata terbesar dalam sejarah dunia dan dengan cukup menangkap "jiwa Rusia." Bagaimana cara Herzog berhasil?

Herzog menavigasi karyanya ke bidangnya, Mikhail Gorbachev, dengan banyak kesuksesan meskipun tidak mudah. Sementara itu meyakinkan untuk mendengar bahwa bahkan seorang pembuat film kelas berat dapat terhalang oleh subjek wawancara yang sulit, ini info untuk mengetahui bagaimana dia berhasil! Berikut beberapa strategi gemilang.

1. Mulailah dengan rasa hormat yang mendalam (atau bahkan cinta) untuk subjek Anda

Ketika ditanya mengapa ia memutuskan untuk mengambil film tentang Gorbachev ketika ia biasanya tetap berada di luar bidang politik dalam film-filmnya, Herzog menjelaskan bahwa politik sehari-hari, baginya, bukanlah lahan subur untuk pembuatan film. Namun, ia menerapkan aturan yang sama untuk subjek ini seperti yang ia anggap layak untuk film: apakah ia sangat menghormati mereka?

"Saya langsung berpikir ya saya bisa melakukan ini, dan itu akan menjadi sukacita untuk melakukannya," kata Herzog.
"Karena aku tidak bisa melakukan film pada siapa pun, juara dunia terbang ski atau politikus atau penjahat ... tanpa memiliki rasa hormat yang dalam atau bahkan cinta untuk karakter ini."

2. Jadilah seorang penyair, bukan jurnalis

Menurut Herzog, Mikhail Gorbachev sudah tahu dia bukan tipe pembuat film jurnalis. Gorbachev sebenarnya telah menyiapkan banyak halaman dan mulai menjelaskan dirinya kepada Herzog ketika mereka pertama kali bertemu. "Tolong, tolong, tolong jangan lakukan itu sekarang!" dijelaskan Herzog tentang reaksinya. "Ayo nyalakan kameranya," katanya, "dan mari kita berbisnis," kata dengan cara sebagai lelucon tetapi itu dimaksudkan dengan serius, "Aku akan berbicara dengan seorang penyair."

"Dan aku [Herzog] berkata, 'Kamu benar, Tuan Presiden, kamu benar.' Saya tidak punya kertas , tidak ada katalog pertanyaan ... itu adalah percakapan dan saya mengikuti arus, dan saya mencoba untuk meregangkan pengaba saya, dan saya mencoba memahami dasar-dasar dari orang itu. "

3. Sebagai seorang penyair, bersiaplah dengan bait-bait Anda untuk digelincirkan oleh realitas manusia

Herzog ingin berbicara dengan Gorbachev tentang sifat intrinsik senjata dan mengapa itu sangat sulit untuk dihapuskan meskipun fakta bahwa kita tidak ingin mereka ada. Tapi untuk Gorbachev, menurut Herzog, dia tidak peduli untuk berbicara dengan gambaran manusia yang lebih besar tetapi lebih memilih untuk tetap menggunakan mantra penghapusan yang sudah lama dilakukannya untuk dirinya sendiri.

Pada akhirnya, Herzog harus menerima itu tanpa membiarkannya mengganggunya atau melemparkan kunci pas di seluruh proyek. "Beberapa hal yang ingin saya diskusikan dengannya. Itu benar-benar luar biasa, pemikiran baru. Tapi tentu saja, dia 87 tahun dan tidak fleksibel lagi. "

4. Percaya bahwa kru Anda juga bisa berguling dengan kejutan

"Ya, saya punya kejutan," jelas Herzog. Salah satu momen yang menyentuh dalam film ini adalah ketika Gorbachev membacakan puisi Rusia. Puisi itu tidak akan tertangkap jika bukan karena pemecahan masalah independen dari salah satu operator kameranya.

"Dia kadang sangat keras kepala," kata Herzog dari Gorbachev. "Pada pertemuan terakhir kami, kami memiliki kamera dan suara kami, lampu kami di luar biasa diatur untuk tiga kamera dan dia berkata, 'Saya tidak akan duduk di kursi ini.' Dan saya berkata, 'Tapi kita tidak bisa membiarkan kamera bergerak maju.' Dia berkata, 'Oh tidak masalah, kami akan melakukannya tanpa kamera.' Dan kameramen kami hanya meraih kamera digital kecil dan kecil dan mulai menembakkan seluruh sesi terakhir ... dia mengerti ini penting. ”

---