Azril, Berbisnis Kacang Tanpa Modal

in #food6 years ago

P_20170326_120806.jpg

Persoalan keuangan keluarga mendorong Teuku Azril (26) untuk terus membantu orang tuanya mencari nafkah sejak masa sekolahan. Beranjak dari sini, cintanya kepada dunia bisnis mulai tumbuh dalam jiwanya.

Sekarang ia sudah memiliki bisnis kacang. Kacangnya gurih. Warnanya sekilas nampak sama dengan kacang lain pada umumnya. Tapi warna kacang satu ini lebih bersih. Ia menamakannya Kacang Manggeeng. Sesuai nama tempat kacang diambil di Kecamatan Manggeng, Aceh Barat Daya. Nama itu dianggap mudah diingat pelanggan. Ia juga ingin mempromosikan daerah asalnya sambil berjualan kacang.

Di Abdya, kacang produksi dari daerah ini lebih berkualitas dibandingkan daerah lain. Azril mencoba membuktikannya sendiri. Hasilnya memang benar. "Setiap daerah memiliki kelebihan masing-masing," tuturnya.

Dua minggu sekali ia memesan kacang ini sebanyak 500 kilogram. Kacang-kacang tersebut kemudian diseleksi secara teliti setelah dibersihkan dan dijemur. Kebanyakan pekerjanya merupakan masyarakat sekitar lingkungan. Hampir seluruhnya berasal dari kalangan ibu-ibu sebanyak tujuh orang. Setelah dijemur, kacang tesebut dibagikan ke setiap rumah ibu-ibu untuk disortir.

"Mereka juga kita bayar. Proses yang kita lakukan masih menggunakan cara manual," pungkasnya.

IMG-20170326-WA0024.jpg

Kata Azril, kacang kulit yang tidak lulus seleksi akan dijual menjadi kacang kupas. Karena sebenarnya kacang tersebut cuma tidak bagus bila dilihat kulitnya. Sedangkan isinya masih baik.

Proses produksinya hingga siap jual dilakukan di tempat Azril tinggal sekarang, Lambaro Skep, Banda Aceh. Saat ini masih mengenyam bangku kuliah untuk mendapatkan gelar sarjananya. Sebelumnya ia sempat tidak kuliah selama tiga tahun sesudah menyelesaikan diploma tiga di salah satu perguruan tinggi di Aceh.

Selama ini ia merasa sedikit kesulitan memproduksi kacang di rumah. Ia berharap ke depan memiliki pabrik sendiri untuk memproduksi kacang.

Kacang Manggeeng dijual dalam berbagai bentuk kemasan. Seperti kemasan botol, atau dalam bentuk plastik yang dibuat seperti sachet. Disesuaikan dengan permintaan pembeli. Harganya mulai Rp 1.000 hingga Rp 5.000. Kacang tersebut didistribusikan ke berbagai warung kopi, swalayan, dan kios-kios kecil. Lokasi daerahnya seperti di Sabang, Aceh Jaya, Aceh Besar, dan Banda Aceh.

Khusus Sabang, kacang dijual kepada pemilik toko grosir. Mereka nantinya yang akan menjual kacang secara eceran. Sedangkan untuk daerah lain, pekerja di Banda Aceh sendiri yang akan turun untuk memasarkannya.

"Pihak swalayan meminta kita membuat yang kemasan sepuluh ribu, tapi belum kita buat," tambahnya.

IMG-20170326-WA0021.jpg

Azril menceritakan sudah memulai bisnis kacang sejak berada di bangku kuliah diploma tiga yakni pada 2013. Saat itu belum bisa fokus berbisnis karena kesibukannya menjalani kuliah yang hampir selesai. Usahanya semakin berkembang ketika ia dibantu oleh adiknya yang berkuliah di Banda Aceh. Produsiknya semakin meningkat pada 2015.

Ia menjelaskan, usaha yang dibangunnya sekarang tanpa modal. Ia meminta kepada ibunya yang sehari-hari membuat kacang sejenis ini, untuk mengirimkan kacang itu dari kampung. Kacang tersebut kemudian dijual ke warung-warung kawasan Beurawe. Sedikit demi sedikit ia berhasil mengumpulkan uang senilai satu juta rupiah. Uang tersebut diputar lagi untuk berbisnis. Sekarang, penjualan kacang itu sebulan sebanyak Rp 30 juta. Belum dikurangi seluruh biaya operasionalnya.

Penjualan kacang terkadang ada naik turunnya. Salah satu momen yang meningkatkan penjualan pada masa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Banyak sekali kegiatan pengumpulan masyarakat demi tujuan kampanye. Ketika itu Kacang Manggeeng banyak dipesan sebagai snack. "Tapi waktu ramadhan penjualannya menurun," imbuhnya.

Selama berbisnis, menurutnya, pebisnis harus memahami bagaimana cara memasarkan produknya. Masyarakat perlu mendukung pengusaha lokal dengan membeli produknya.

Ia mengharapkan, ke depan banyak lahir produk lokal. Padahal Aceh memiliki potensi mengembangkan produk sendiri. Inovasi produk bisa dimulai dari hal yang paling mudah. "Buatlah hal mudah dulu, yang mungkin dikerjakan," jelasnya.

Coin Marketplace

STEEM 0.26
TRX 0.11
JST 0.034
BTC 63418.73
ETH 3094.09
USDT 1.00
SBD 3.89