Ada lagi nih perbendaharaan cita rasa mie Aceh di kota Banda Aceh, yaitu mie Aceh lobster air tawar Takengon. Ceritanya saya dapat broadcast tentang kedai mie yang baru buka dengan menu utamanya mie lobster, namanya Dekrom Mie Lobster. Kalau terima iklan makanan, apalagi unik dan menarik, rasanya pantang di lewatkan.

Ini dia menu yang di iklankan.

Kalau melihat alamatnya, dari Keutapang tempat saya tinggal lumayan jauh, dari ujung ke ujung juga. Tapi tal apalah, anggap aja sekalian jalan-jalan keliling kota. Saya dan istri langsung cuss.. menuju tekape. Ini nih alamatnya :
👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇

Dekrom Mie Lobster
Jl. Tibang - Syiahkuala
(Rutenya : Sebelum lorong hutan kota, masuk ke dalam, lokasinya sekitar 20 meter di sebelah kanan jalan).

Sebenarnya kawasan alamatnya mudah di temui, cuma karena penerangan yang kurang, jadi agak planga plongo juga cari kedai ini. Saya dan istri sempat berhenti dan memastikan lagi spanduk namanya, baru bisa yakin. Ah.. sampai juga :)

Kedainya berada di sebuah ruko sederhana. Ruko kiri-kanannya sepi dan ada pohon-pohon rindang. Kawasan ini tak ramai. Di depan kedai ini tampak seorang perempuan yang sedang memasak mie di depan sebuah gerobak sederhana. Kami mendekatinya dan memesan mie Lobster, mie yang kami pesan adalah Indomie (bukan iklan ya). Harga 1 porsi cukup terjangkau, yaitu 15K. Saya dan istri duduk di salah satu sudut meja dan kursi panjang yang di sediakan.

Begini nih tampilan lobster air tawar khas Takengon :)

Aroma obat nyamuk bakar lumayan mengganggu, sepertinya tempat ini banyak nyamuknya ya hehe. Pengunjung mulai berdatangan, kalau dari bahasa yang mereka pakai, mereka adalah orang-orang Gayo. Oiya, Lobster air tawar ini berasal dari danau Laut Tawar, Takengon, Gayo. Saya jadi teringat kawasan One-one di tepi danau Laut Tawar, Takengon, jika ke sana saya selalu pesan Lobster asam manis atau Lobster bakar.

Dan... Ga lama menunggu, akhirnya dua piring Mie Lobster pesanan kami datang. Saya membandingkan hidangan piring saya dan piring istri. Punya saya lobsternya 1 buah, ukurannya agak besar, sedangkan punya istri saya lobsternya ada 2 tapi ukurannya kecil.

"Gimana Rasanya?"
Mie lobster di sini bumbunya tidak pekat seperti memie Aceh pada umumnya. Kalau menurut saya rasanya pas. Lobsternya memang memberi citarasa tersendiri. Saya dan istri langsung melahap mie lobster ini. Kami terlihat sibuk membolak balikkan lobsternya untuk mencari daging lobster yang terselip diantara cangkang. Seru juga yaa..

Semoga kedai mie ini makin banyak pelanggan, makin baik pelayanannya, sehingga bisa meraih sukses. Amin :)

Source : IG Mie Lobster

Medan, Jum'at 11 Januari 2019

"Lasaklah ... Sebanyak, Sebisa dan Sejauh Mungkin, Karena Hidup Bukan Diam di Satu Tempat"

Kaki Lasak : The Story, Travel, Photo & Food

---

---

---

Follow Me :
Steemit @kakilasak
Facebook Husaini Sani
Instagram kaki lasak ucok silampung
Whatsapp +6282166076131