Sirup Maple dan Meulisan
Hai Steemians...
Salah satu pilihan menu sarapan pagi yang umum di luar negeri adalah pancake dan waffle yang disajikan dengan beberapa jenis topping seperti coklat pasta, keju, madu atau sirup maple. Pancake atau waffle dengan topping sirup maple hampir mirip dengan menu sarapan di Indonesia seperti cenil ataupun lupis yang disiram dengan gula merah cair. Sekilas sirup maple dan gula cair agak mirip. Keduanya merupakan gula yang berasal dari pohon.
Sirup maple dibuat dari getah maple. Pohon maple menyerap air pada musim dingin yang kemudian disimpan dalam bentuk pati di dalam batangnya. Pada musim semi, getah maple dapat disadap dan diolah menjadi sirup maple melalui proses evaporasi.
Di Indonesia, kita mengenal gula merah padat. Gula merah dibuat dari nira pohon enau atau aren. Nira ini disadap dari batang malai atau bunga jantan. Penyadapan ini sangat unik. Pohon aren memiliki bunga jantan dan betina, bunga betina tumbuh di sela pelepah dan akan menjadi buah aren yang bisa dibuat menjadi kolang kaling. Sedangkan bunga jantan tumbuh di pohon, bukan di sela pelepah dan tidak menjadi buah.
Sebelum disadap, tangkai bunga diikat kuat pada pelepahnya, kemudian bagian batang hingga malai dipukul-pukul selama beberapa hari dan malai bunga diayun. Setelah bunga berubah warna menjadi coklat, bunga dipotong dan ujung tangkai bunga dibalut plastik. Dari ujung tangkai inilah air nira menetes dan ditampung dalam batang bambu, di Aceh biasa disebut pacok atau bisa juga ditampung dalam jirigen. Air nira ini berwarna putih keruh dan rasanya manis. Air nira yang terkumpul diambil saat pagi dan sore hari. Air nira bisa langsung dikonsumsi dan bisa juga dimasak hingga mengental, dicetak dan didinginkan hingga menjadi gula merah.
Di sebagian besar tempat di Aceh, nira tidak dimasak terlalu kental dan beku tetapi lebih cair dan biasa disebut meulisan atau gula merah cair. Meulisan disajikan dengan berbagai macam makanan seperti cenil, lupis, rujak atau menjadi pengganti gula dalam pembuatan dodol dan halua. Rasanya jauh lebih enak dibandingkan dengan gula merah yang dicairkan.
Wujud gula merah ini mirip dengan sirup maple, namun cara pembuatannya secara tradisional tidak menggunakan alat yang lebih maju seperti evaporator dalam pembuatan sirup maple. Mengingat pohon aren banyak tumbuh di Indonesia dan di Aceh khususnya, maka produksi gula merah cair atau meulisan dapat menjadi salah satu produk unggulan, tentu saja dengan teknologi produksi dan pengemasan yang lebih baik.[]
