"Kalau Wartawannya Baik, Klubnya Baik,"

in #football5 years ago (edited)


KETUA UMUM PSSI Eddy Rahmayadi benar-benar menjadi newsmaker tahun ini. Sebagai sosok sentral yang memanejerial sepakbola di Indonesia, dia benar-benar tidak mendapat hormat dari suporter sepakbola.

Tentu ini berbeda saat dia berada di lingkungan TNI dengan jabatan terakhir Pangkostrad. Di lingkungan "loreng" tentu komentar bin pernyataan komandan adalah kebenaran, tak boleh dibantah oleh bawahan, apalagi prajurit berpangkat sersan.

"Siap, salah...," ucap seorang prajurit saat ditegur komandan.

Begitulah kira-kira ilustrasi saat seorang Edy yang pensiun dalam pangkat tiga bintang alias Letnan Jendral, "dihormati" oleh bawahannya.

Lalu, ketika Edy mengurus PSSI dan masuk ke ranah sipil. Kondisinya berbanding terbalik. Harapannya agar semua ucapannya harus diamini oleh suporter sepakbola tidak menemukan tempatnya.

Kali ini, "Siap, Edy Salah," begitu kira-kira ilustrasi bangai kondisi terkini yang harus diterima.


Apalagi kini Edy sukses menjadi Gubernur Sumatera Utara. Dia juga sosok kunci keberadaan PSMS Medan di Liga 1 musim ini. Musim depan, Ayam Kinantan akan kembali ke Liga 2. Kembali bergabung dengan Aceh United dan Persiraja.

Belakangan, lidah Edy kembali membuat "ulah". Pernyataannya menjadi meme dari publik sepakbola Indonesia. Penyataannya dicapture hingga menjadi viral di dunia maya.

Bahkan tak jarang, para netter menanti-nanti komentar Edy. "Kekakuan" Edy yang kental dengan gaya militernya, terbawa-bawa dalam kesehariannya sebagai pejabat sipil. Sebab, anak buah tidak boleh protes komandan. Biarkan komandan itu --- terkadang --- tidak benar.

Menurut catatan saya, pernyataan kontroversial Edy dimulai di televisi. Dalam sebuah wawancara dengan Aiman Wicaksono dari Kompas TV, Edy Rahmayadi ditanyai soal rangkap jabatan sebagai Gubernur Sumatra Utara dan Ketua Umum PSSI.

Akan tetapi, Edy justru dalam nada geram dengan pertanyaan tersebut dan menyemprot Aiman. "Apa urusan Anda menanyakan hal itu? Bukan hak Anda juga bertanya kepada saya," kata Edy Rahmayadi.


Tak pelak, ucapan Edy Rahmayadi tersebut langsung menjadi guyonan di media sosial. Sangking viral, setiap komentar yang tak diingini oleh lawan bicara, langsung ke luar kata-kata seperti di atas.

"Apa urusan Anda menanyakan hal itu? Bukan hak Anda juga bertanya kepada saya,"
Kemudian, Edy juga menjadi "inspirasi" bagi warganet di media sosial. Pada sebuah kesempatan, ia ditodong seputar Luis Milla, mantan pelatih timnas Indonesia yang kontraknya habis seusai Asian Games 2018.

Sebagai Ketua Umum PSSI, tentu hanya Edy yang patut dan layak memberi komentar terkait proses perpanjangan kontrak Luis Milla yang dilakukan oleh PSSI dinilai berbelit-belit.

Akan tetapi, jawaban yang berikan Edy justru dianggap lucu oleh netizen-netizen di media sosial. "Luis Milla sedang pendalaman. Kalau ada coach, coach itu pelatih, dia ada masa-masa pendalaman ilmu," lontar Edy.

Nah, ini yang terakhir. Ketika pria kelahiran Sabang itu, melontarkan penyataan yang sedikit nyeleneh.


Ketika ditanya wartawan soal kegagalan timnas Indonesia di Piala AFF 2018. Seperti kita tahu, Timnas Indonesia tersisih setelah menjalani tiga laga di fase grup.

Jawaban Edi malahan meminta wartawan lebih menjaga sikap. "Wartawan harus baik. Jadi kalau wartawannya baik, timnasnya baik," koar Edy Rahmayadi.

Lantas, kalimat ini dijadikan chant oleh kelompok suporter Ultras Garuda pada laga timnas Indonesia vs Filipina beberapa waktu lalu.

"Wartawan baik, timnasnya baik".
Hmm..., melihat fenomena ini, sepertinya Edy tidak perlu #out dulu dari tampuk pimpinan PSSI. Sebab, sebelum masa jabatannya berakhir, tentu akan ada kata-kata dan kalimat lain yang lebih menginspirasi di kalangan suporter dan penikmat sepakbola. Meski itu terkesan negatif.

Tapi, ya memang begitulah "kemampuan" pengurus kelembagaan yang mengurus sepakbola, termasuk di level klub. Karena, "kekuasaan" dan "keuangan"-lah yang menentukan layak atau tidak menjadi ketua dan juga pemilik tim, meski yang bersangkutan tak pernah mengerti sepakbola. Hom hai...


Posted from my blog with SteemPress : http://pedagangkata.com/2018/11/29/kalau-wartawannya-baik-klubnya-baik/

Sort:  

Han jeut peugah hom hai, seubab brader @munaa kalam pengurus club sepak bola liga2, ha ha ha ha. Tapi kata pengurus PSSI di Mata Najwa kemarin malam, Pak Edy sudah tiga kali minta mundur, tapi tetap dipertahanan, alasannya Pak Edy benteng terakhir sepak bola Indonesia, karena dia tidak bisa disogok.

hom hai nyan na wabil khusus jih, hehehe, mungkin juga iya, Edy dengan bekas baju lorengnya tidak bisa disogok dan diobrak-abrik... hehehe

Coin Marketplace

STEEM 0.31
TRX 0.11
JST 0.035
BTC 66739.07
ETH 3228.97
USDT 1.00
SBD 4.23