Teungku Rangkang, Kisah Para Penyelamat Generasi dari Buta Huruf Alquran

in #garudakita6 years ago (edited)

 

Sederhana, tapi penting. Akbar Rafsanjani mengambil tema Teungku Rangkang menjadi sebuah film. Ditengah gembar gembor para caleg yang tidak diluluskan karena tak bisa baca quran dan banyak mahasiswa yang juga tidak bisa membaca kitab suci ini. Para tim juri Calon Legislatif mengatakan, kalau quran saja tak bisa baca, bagaimana dia mengamalkan isi Alquran dalam kepemimpinannya.

Akbar membandingkan antara pembaca Alquran metode Bagdadi dan metode Iqra’. Metode Bagdadi dipercaya merupakan metode pertama dibawa oleh orang Abbasiyah, ini disebut oleh yang pusat kotanya di Bagdad, makanya disebut metode Bagdadi. Atau metode Aleh ba.


Tgk Akbar (yang pegang Mik)

Film ini diproduksi tahun 2014 di Pidie , setiap Kemukiman bahkan gampong ada satu tempat pengajian, tempat anak-anak Aceh belajar membaca Alquran. Bagi masyarakat Aceh, mengantar anak ke tempat ngaji dengan mengantar sekarung (sinaleh) padi untuk Teungku dan saat itu belum ada iuran resmi untuk mengaji dan semua guru ngaji diangungkan oleh seluruh santrinya.

Problem generasi muda tak bisa membaca kitab suci tidak hanya terjadi di dunia Islam. Para rabi yahudi juga mengalami fenomena yang sama saat ini, yaitu generasi muda yahudi malas dan bahkan tak bisa membaca kitab taurat (torah) yang berbahasa ibrani. Parahnya lagi masalah kebahasaan ini di India, para generasi bahkan artis India masa kini, ada yang tak bisa lagi membaca huruf Hindi/urdu, mereka sudah diajarkan berbicara dan menulis dalam bahasa Inggris sejak kecil sehingga bahasa ibunya terpinggirkan.

Kisah para penyelamat ini diambil di dua lokasi, yang pertama di Balee (bangunan dari kayu dengan dinding terbuka, Pria bernama Tgk Hanifuddin, mengajari anak-anak usia SD dari huruf Hijaiyah, Quran kecil (qur’an ubeut) sampai membaca mushaf Alquran (Quran Rayek). Dulu merupakan kebanggaan tersendiri bagi kita, kalau sudah naik tingkat ke bisa membaca Quran Rayek.

Sedangkan metode Iqra yang ditemukan oleh KH As’ad Humam diajarkan di Masjid Alfalah Sigli. Anak-anak sehabis Asar mengaji berkelompok berdasarkan usia dan level Iqra’nya ada 6 jilid Iqra dari level 1 sampai 6. Setelah level 6 selesai baru anak-anak bisa lanjut ke membaca mushaf Alquran. Saya tak tahu metode mana yang lebih bagus,karena saya baru bisa baca alquran setelah ikut tahsin di Darul Quran, dengan metode As-syafi’i.


Guru Darul Quran

Teungku Rangkang di Garap Muhajir bersama Akbar Rasfanjani –Akbar setelah film ini diputar sudah melekat di namanya Teungku Rangkang, untuk beberapa tahun dia malah tak dipanggil lagi Akbar. Mereka merupakan finalis Aceh Documentary competition 2014 yang bertemakan Soul of Culture.

 





Posted from my blog with SteemPress : https://riodejaksiuroe.knpipidie.or.id/teungku-rangkang-kisah-para-peyelamat-generasi-islam-dari-buta-huruf-alquran/

Sort:  

Diparparah dengan kata² anak jaman now. Boleh dilakukan survey. Tanyakan Besok pergi Sekolah dengan Besok pergi mengaji anda akan terkejut dengan jawaban mereka.

hahah,,, abang ureng tuha jaman now

Tgk Akbar memang mampu. Semangat tgk @akbarrafs

ya, beliau adalah cahaya di keterangan kota garot

Halo @riodejaksiuroe, postinganmu semakin bagus! Garuda telah memberi penghargaan dengan voting 100 %. Gunakan tag indonesia dan garudakita untuk memudahkan Garuda menemukan tulisanmu.Tetap menghadirkan konten kreatif ya, Steem On!

makasih the Garuda

Coin Marketplace

STEEM 0.32
TRX 0.12
JST 0.034
BTC 64647.93
ETH 3160.25
USDT 1.00
SBD 4.09