10 Tahun Kemesraan

in #history6 years ago (edited)

image

Ada dua nama yang saya simpan sebagai mustika di hati: Wak Lah & King Munawir Jim Shakir al Burtuqally. Mereka penting. Penting sekali.

Sepuluh tahun silam, saya masih ingat, di kampus yang kemudian bagi saya sangat menjijikkan itu kita bertemu. Tidak ada yang terlalu istimewa. Bahkan bertahun-tahun setelahnya juga tetap biasa saja. Kita berteman sama seperti anak-anak dewasa muda pada umumnya. Sesekali ngonco di kampus, kantin atau tempat wisata. Saban hari bertemu hanya membicarakan hal-hal menyangkut kampus belaka.
imageKetika Bermain Teater "Munah" di Sigli. 2010

Kita tidak pernah berpikir akan terus saling bersama hingga sepuluh kali persalinan tahun. Sejak RKU 3 masih dipenuhi rumput rimbun hingga diserang batu tanah timbun. Barangkali di beberapa sendi saja kita kerap tak terpisahkan dan itu semata demi karya yang sudah menjadi keharusan.

King Munawir Jim Shakir al Burtuqally dan Wak Lah @muntazar, hanya pada kemudian hari kita sadari bahwa banyak ruang yang seolah mewajibkan kita terus seiringan. Teman tawa yang jika dengan kalian saya hilang dukalara. Kampus sudah bukan satu-satunya tempat kita bergerak sama.
imageMenjaga Stand Komunitas Jeuneurob di Piasan Seni 2012

Malam dalam hidupku lebih panjang, teman. Dan kalian selalu sigap membawa sinar. Kalian angkat dagu saya untuk khidmat mengejar masa depan. Jika saya sekarat, kalian tiba membawa beberapa biji obat mujarab. Saya pernah dibenci sebab fitnah abang leting jahannam yang kemudian tidak terbukti benar, kalian menganggap fitnah itu persetan. Kalian tidak pergi meninggalkan saya ketika semua mata memandang saya sebagai petaka. Masih bertanya, apakah hari ini ada lawan baru untuk kita tertawakan bersama?

Maka nikmatilah setiap kenduri yang saya buat setiap saya menang lomba. Itu sebagai wujud terima kasih sebab kalian selalu ada, di segala senang dan segala mara. Tidak ada kenduri lain selain dari saya, saat itu. Dan kita menikmatinya.
imageMenikmati Hasil Rampasan di Cafe Darussalam. 2011

Kita pernah lapar bersama sebab tak punya kerja dan tak punya uang untuk belanja. Menangis? Tidak. Kita cukup tertawa dan menertawakan keadaan yang sedang celaka. Untuk menyelamatkan diri, kita ke kantin. Makan peyek lima, bayar dua. Kita tipu orang warung kopi: minum dan makan macam-macam, bon harga kemudian sebagian dihilangkan.

Kita ancam teman-teman yang malas lalu meminta mereka memberikan tugas membuat makalah untuk kita kerjakan, lalu kita dibayar: nanti ketika mereka presentasi kita tidak akan menyerang kelompok mereka dengan berbagai pertanyaan yang memberatkan. Mereka senang, kita menang.
imageWak Lah dan King Shakir di Video Klip "Mabok Kupi" Apache13. 2017

Kita tidak selesai kuliah bersamaan, saya paling khatam. Tapi hanya di acara kalian saya datang. Sebab kalian spesial. Saya ingat tentang sore memancing ikan, malam memancing keributan dengan banyak orang. Kita tetap bersama. Ketika seorang terfitnah, kita berada di sampingnya sebagai kekuatan. Kita bertiga pernah terfitnah dan disakiti, tapi tidak pernah sendiri menghadapi.
imageDi Kantor Polsek Syiah Kuala Ketika Menuntut Warga Gampong Lam Gugob yang Memukul King Shakir. 2016

Sepuluh tahun sudah. Celakanya beberapa tabiat buruk kita belum juga hijrah. Masih suka saling ngutang tapi enggan dibayar. Ditagih bahkan di media sosial secara terang-terangan malah ditanggapi dengan kelucuan. Kalau berjanji masih suka saling ingkar. Kalau sepakat duduk, masih suka telat datang. Kalau meminjam barang, diikhlaskan untuk hilang lebih baik dibanding meminta barang tersebut pulang. Kalau ada yang gagal, masih suka ditertawakan. Kalau duduk masih sering menertawai kekonyolan teman-teman.

Sepuluh tahun bersama dalam tawa dan canda, sejak si Ida gadis hingga dia janda, kita masih seperti dulu. Tidak ada yang benar-benar serius. Meski tahu pilihan teman salah, tetap didukung. Paling sedikit saja diingatkan, tapi tidak memaksa tikung. Jika pilihan salah teman membuatnya celaka, kita tidak meninggalkannya. Tetap bersama, tetap tertawa. Tidak mengungkit luka dan salah sesama.
imagePeluncuran album "Saban Sama" Solomon Kingdom, Wak Lah dan King Shakir Tiba Saat Acara Sudah Usai Sebab Harus Menyelesaikan Tugas. Tapi Datang. 2018

Terima kasih sudah menjadi teman baik sekaligus teman buruk bagi saya. Telah bersama mengantarkan saya ke ruang penub keberuntungan sekaligus sering membuat saya rugi besar. Saya mencintai kalian dan tidak berharap kalian mencintai saya. Biasa saja!

Sepuluh tahun di antar waktu untuk seikat. Sejak sama lapar hingga sama-sama punya panggung menjabat. King Shakir akan diangkat menjadi Wakasek di SMPIT Nurul Fikri, Wak Lah sudah bekerja sebagai Pj. Geuchik Gampong Lam Peuneu'eun, dan saya sedang menaklukkan panggung-panggung. Tuhan punya rencana. Dan tentang sampai kapan kita akan terus seperti sediakala, biarlah Tuhan punya kuasa.
image

Sort:  

oman sudah sukses ya bg, sepuluh tahun lamanya hehe

"Sepuluh tahun bersama dalam tawa dan canda, sejak awal Ida gadis hingga dia janda", hahaha.

Membaca tulisan kali ini, seakan segenap alur cerita mengalir di depan mata. Hana bhah.

Terungkap sudah diantara bertiga ada Ida, siapakah sosok ida? Bagaimana kisahnya sampai ia Janda. Akankah @muntazar berkisah?

Haha, perihal Ida harus diulas pada edisi khusus @cek.sin 😁

Coin Marketplace

STEEM 0.35
TRX 0.12
JST 0.040
BTC 70733.96
ETH 3563.16
USDT 1.00
SBD 4.76