42 Tahun GAM: Mendorong Pendirian Museum Hasan Tiro

in #history5 years ago

image

Empat puluh dua tahun sudah usia Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Dalam perjalanannya, GAM telah mewarnai dinamika peradaban Aceh, nasional bahkan dunia internasional. GAM memiliki rentetan sejarah tersendiri yang mengisi ruang memori publik.

Hari ini (Selasa, 4/12) GAM baru saja memperingati miladnya yang ke 42. Selain melakukan upacara seremonial dan sempat berkibarnya bendera bulan bintang, ada pula wacana lain yang muncul ke permukaan. Salah satunya adalah mendorong pembangunan museum tokoh GAM, Hasan Tiro.

Salah seorang senator DPD asal Aceh, yang tidak sedang ingin saya sebutkan namanya, kepada sejumlah media mengatakan, mendorong pemerintah untuk mendirikan Museum Hasan Tiro (MHT). “Bertepatan dengan Milad ke-42 GAM, 4 Desember 2018, saya pikir Pemerintah Aceh perlu menginisasi pembangunan sebuah museum yang merekam semua hal tentang kehidupan dan pemikiran Dr. Teungku Hasan Tiro di Aceh,” sebutnya.

image

Suara itu ditanggapi banyak pihak, terutama masyarakat yang aktif di media sosial. Melihat wacana tersebut mendapatkan respon yang dominan positif, saya Ichsan Maulana berusaha menelusuri pemilik ide pertama pendirian MHT. Upaya tersebut saya lakukan demi mempersiapkan tulisan dengan pendekatan Indept, yang akan tayang esok hari di salah satu koran lokal Aceh.

Sesungguhnya, ide pendirian MHT telah diwacanakan dua tahun pasca perdamaian Aceh. Wacana itu disampaikan oleh Ketua Institute Peradaban Aceh, Haekal Afifa.

"Sudah kita wacanakan dua tahun sesudah perdamaian Aceh. Artinya, awalnya saya itu mengumpulkan bahan-bahan penelitian terkait pemikiran Tgk Hasan Tiro dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM), jadi beberapa bahan yang kita kumpulkan itu agak sulit kita dapatkan. Baik dari tokoh GAM maupun keluarga Hasan Tiro," jelasnya.

image

Institute Peradaban Aceh memiliki sejumlah koleksi data terkait Hasan Tiro maupun GAM. Beberapa diantaranya adalah, 3.473 Kliping Surat Kabar (Lokal, Nasional, Internasional) dari tahun 1953-2010, 723 Surat dan dokumen korespondensi baik untuk petinggi negara maupun sesama petinggi Aceh Merdeka (AM) dari tahun 1954-2010.

74 Artikel/Opini Media Internasional/Internal AM, 27 Judul Buku/Pamflet. 152 Kaset Tipe (Pidato) - sebagian sudah ditranskrip, 79 Video (Termasuk Video latihan Camp Tanzura) dan 4.230 Photo-Photo (Pribadi maupun kegiatan AM). Data ini diizinkan untuk saya tampilkan.

"Ketika (data) itu sudah terkumpulkan, lantas saya berpikir untuk mewacanakan pendirian museum," sebutnya.

image

Museum Hasan Tiro dianggap penting, terutama bagi para peneliti. Sebagaimana dirinya (Haekal) yang konsen meneliti itu, maupun para peneliti lainnya dari berbagai latar belakang dan tempat. Hal itu dimaksudkan agar segala yang otentik mengenai Hasan Tiro dan GAM dapat dilestarikan.

"Baik sekarang, 10, 20 tahun ke depan, tidak sulit mengakses sumber-sumber yang otentik terkait pemikiran Tgk Hasan Tiro dan GAM," jelasnya lagi.

Konsep Museum Hasan Tiro

Mengenai konsep Museum Hasan Tiro (MHT), menurut versi Institute Peradaban Aceh, pihaknya sudah memiliki konsep. Salah satunya terinspirasi dari museum Civil War yang ada di Amerika Serikat.

image

"Jadi konsep yang pertama, kita ambil dari konsep museum Civil War, perang sipil di Amerika. Kemudian kita padukan dengan museum NAZI di Jerman," bebernya.

Dua konsep tersebut, menurutnya dapat terwakili baik secara media, konten, reproduksi, bahan, dan seterusnya. Di sisi lain, pihaknya juga mengusung konsep moderen dengan penggunaan teknologi.

"Akan tetapi, secara tehnis, lay out dan tampilan kita mengambil konsep museum Exebition Museum Dubai. Memadukan peralatan teknologi moderen untuk menampilkan beberapa dokumen MHT atau perdamaian Aceh," jelasnya lagi.

image

Saat ditanyakan lebih jauh, apakah ia optimis ide dan wacana tersebut dapat direalisasikan, ia mengaku pesimis. Dikarenakan, pola selama ini hampir tidak ada yang mengarah kepada gerakan literasi.

"Kalau dulu saya sangat optimis ini terwujud. Tapi untuk sekarang saya pesimis.
Alasannya, sudah belasan tahun perdamaian Aceh, tokoh GAM memimpin, tidak satupun gerakan yang mengarah kepada gerakan literasi atau pendidikan. Khususnya museum,"
akunya.

Sebelumnya ia berpikir, bahwa ide dan wacana tersebut tidak terpikirkan di kalangan kaum GAM, khususnya petinggi para petinggi. Karenanya, ketika pihaknya mencoba mengadvokasi jauh ke dalam, respon yang ada justru biasa saja.

image

"Apakah mungkin Hasan Tiro dianggap sebagai simbol eksklusif dari kawan-kawan kombatan, itu saya tidak tahu," Pungkasnya.

Lebih lengkapnya, tulisan ini bisa dibaca pada koran harian Rakyat Aceh terbitan esok hari, Rabu (5/12). Selamat membaca.

Sort:  

Gron ateuh bareh gron brader @lontuanisme

Hehe na saja droe neuh @isnorman.

Thanks for using eSteem!
Your post has been voted as a part of eSteem encouragement program. Keep up the good work! Install Android, iOS Mobile app or Windows, Mac, Linux Surfer app, if you haven't already!
Learn more: https://esteem.app
Join our discord: https://discord.gg/8eHupPq

Coin Marketplace

STEEM 0.33
TRX 0.11
JST 0.034
BTC 66598.01
ETH 3236.65
USDT 1.00
SBD 4.66