DAMPAK KHALWAT SETELAH TUNANGAN

Assalamualaikum
Selamat sore sahabat steemit....

Sore ini saya ingin membahas dampak Khalwat Setelah Khitbah Dalam Rentang Waktu Pernikahan di Kemukiman Syamtarail

Jika para remaja yang sudah melakukan khitbah dan orang tuanya tidak melakukan pengawasan terhadap anaknya dan membiarkan mereka berduaan, maka jalan menuju khalwat terbuka lebar, dan bukan tidak mungkin hal itu tidak terjadi, banyak kejadian seperti itu karena akibat dari kelengahan para orang tua yang membiarkan anak yang telah melakukan proses khitbah, para orang tua tidak melarang mereka berduaan, karena mereka menganggap telah ada ikatan, walaupun ikatan itu belum sah.

Bapak Mansur SE, dalam wawancaranya ia mengatakan bahwa jika setelah khitbah calon suami dan calon isteri dibiarkan mereka berduaan tanpa didampingi oleh mahram maka akan terjadi ke arah yang tidak baik bagi diri pribadi dan bagi  masyarakat luas. Oleh karena itu , perbuatan tersebut di tentang oleh masyarakat dan para tokoh agama yang ada di sekitar itu, meskipun ada juga yang masih melakukannya dan tidak mau menghiraukan 

peraturan yang berlaku dalam masyarakat setempat.

Menurut Bapak Muhammad Amin dampak yang akan timbul akibat dari berduaan setelah khitbah ia mengungkapkan dengan peribahasa orang Aceh “Si beurangkaso meu-en bak bineh Mon, pasti rhot lam Mon”(siapa saja yang main di pinggir Sumur, pasti akan jatuh ke Sumur). Sebelum hal itu terjadi maka hindarilah agar tidak jatuh ke jalan yang salah.
Pada saat wawancara geuchik gampong Meucat tidak dapat diwawancarai, jadi diwakili oleh bapak Zulkarnaini selaku tokoh masyarakat gampong Meucat. Menurut Bapak Zulkarnaini setelah khitbah jika calon suami dan calon isteri sering berduaan kedepannya akan tidak baik dan bahkan banyak pula terjadi fitnah dari masyarakat luas. Jika setelah khitbah kemudian mereka tidak jadi melanjutkan perkawinan, pihak wanita akan sulit untuk mendapatkan calon suaminya karena orang beranggapan bahwa si wanita ini sudah tidak sempurna lagi. Wanitalah yang menanggung resiko, sedangkan laki-laki tidak ada kerugian sama sekali, dan bahkan ia bisa langsung dengan sangat mudah mencari calon yang baru.

Menurut Bapak Abu Bakar setelah khitbah lebih banyak terjadi khalwat daripada sebelum khitbah alasannya, pertama Si laki-laki tidak sungkan meminta izin kepada orang tua calon isteri untuk pergi berdua karena merasa sudah ada ikatan walau hanya sekedar khitbah, kedua, orang tua kebanyakan memberi izin karena merasa sudah ada ikatan serius, ketiga, Si wanita kebanyakan tidak akan curiga kepada calon suaminya untuk berbuat hal-hal yang tidak wajar karena mereka pasti akan melakukan perkawinan, keempat, lingkungan tidak akan terlalu mempermasalahkan mereka berduaan karena sudah bertunangan.
Menurut Bapak Mawardi, jika setelah khitbah calon mempelai laki-laki dan perempuan sering berduaan tanpa didampingi mahram kemungkinan untuk terjadi khalwat sangat besar karena semakin banyak waktu bersamaan, maka semakin besar pula peluang untuk terjadinya pelanggaran yaitu khalwat. Maka sebelum hal itu terjadi maka hindarilah, karena setan akan selalu mengikuti dalam setiap langkah kita.
Menurut Bapak Ismail, dampak yang akan timbul setelah khitbah jika mempelai pria dan mempelai wanita sering berduaan akan terjadi hal-hal yang berbau negatif baik bagi diri pribadi maupun dari kalangan masyarakat luas yang beranggapan bahwa si wanita tersebut sudah tidak bisa dijadikan sebagai pendidik bagi anak-anaknya di masa akan datang dan ia akan melahirkan keturunan yang tidak baik.

Terimakasih

---

Join eSteem Discord https://discord.gg/taNc9Qr

Join eSteem Telegram http://t.me/esteemapp

vote witnessgood-karma