The Story of Rujak

Kebiasaan merujak sudah sangat lazim kita dengar dimana-mana, apalagi kalau daerah aceh. Mungkin sudah menjadi tabiat bagi masyarakat kita, semua buah-buahan dirujakin, mau jambu, nenas, bengkuang, jambu air, mangga, dan buah-buahan lainnya bahkan sampai mengkudu. Rujak sudah ada dari zaman dahulu kala, dan pada saat ini sudah lazim diperjual belikan, bahkan bagi sebahagian orang rujak merupakan tempat mengais pundi-pundi rupiah demi kehidupan.

Apa sebenarnya pesan moral yang terciptakan ketika merujak bersama? Rasa asam, manis, pahit, asin, dan pedas dibungkus dalam satu kata yaitu "Rujak". Sama hal nya dalam kita hidup bermasyarakat, adakalanya senang, susah, sedih, ketawa dan menangis semua di bungkus jadi satu kata "Kehidupan". Jadi, menurut hemat saya, rujak merupakan rujukan dari kehidupan. Seperti hal nya siang tadi, kami merujak bersama dengan tujuan menyambung tali silaturrahmi sambil mendiskusikan tentang Steemit, harus anda ingat, steemit juga bisa kita mainkan sambil merujak.

Dalam arti sebenarnya, rujak merupakan kumpulan buah-buahan atau sayuran yang dibumbui atau di beri kuah tersendiri. Berbagai macam rujak yang ada di daerah aceh sekarang, ada rujak buah, rujak manis, rujak pedas yang paling terkenal adalah rujak cot buket daerah bireuen, rujak garuda kalau daerah banda aceh dan rujak blang bintang kalau daerah aceh besar, dan banyak rujak-rujak lainnya yang tidak saya sebutkan, dan saat yang paling tepat merujak adalah siang hari saat panas terik membakar kalori, sehingga tidak terjadinya lemak kaku yang menyebabkan kolestrol.

Inilah sekilas tentang rujak, rujak ini tidak disarankan bagi anda yang menderita diare, karena bisa menyebabkan sumbat kamar mandi gara-gara anda. Tetap semangat kawan-kawan dalam bergerilya di steemit, menangkan pertempuran ini demi kesuksesan kedepan.