Menyambut Lebaran Dengan Tradisi Unik di Aceh

in #indonesia6 years ago

Lebaran tinggal beberapa hari lagi, segala hal dilakukan untuk menyiapkan kedatangan hari raya umat Islam. Mulai dengan membereskan atau membersihkan rumah dari debu dan "jelabah", ada yang menyiapkan menu kue, dan juga ada yang membeli baju untuk dipakai di hari lebaran. Segala persiapan dilakukan semata untuk menyambut hari kemenangan.

image

Source image


Ada sebuah tradisi menyambut hari lebaran yang dilakukan oleh sebagian masyarakat Aceh khususnya masyarakat di Pidie. Setiap lebaran mereka melakukan sebuah tradisi unik yang sudah dilakukan sejak jaman dahulu yaitu "toet beudee trieng" (bakar meriam bambu) atau toet karbet (bakar karbit). Segala persiapan yang dibutuhkan seperti drum atau karbit sudah disiapkan jauh hari sebelum lebaran datang.

Tradisi "toet beudee trieng" membakar karbit dengan menggunakan bambu, sedangkan "toet karbet" menggunakan media drum bekas untuk menghasilkan suara letusan yang lebih besar. Suara yang dihasilkan seperti letusan meriam disaat perang. Desa A dan desa B menyiapkan letusan dari masing-masing meriam siapa yang mengeluarkan suara paling besar dialah sang juara. Walaupun tidak ada berupa piagam kemenanangan namun setiap kesenangan yang dilakukan memberikan sebuah rasa kepuasan tersendiri.

image

Source image


Menurut kabar, jika lebaran tiba rumah yang berada disekitar lokasi tempat toet beudee trieng harus eksodus sementara ke rumah tetangga atau saudara yang agak berjauhan dari lokasi untuk beberapa hari. Hal ini untuk menghindari suara letusan yang bikin jantung copot. Acara yang dimulai dari sore hingga pagi hari (sebelum subuh) ini berlangsung sangat meriah. Semua masyarakat sekitar sangat menikmati permainan yang satu ini.

Tradisi ini juga sempat hilang saat konflik melanda Aceh, saat itu segala bentuk permainan yang mengeluarkan bau seperti ledakan akan ditindak oleh aparat dan akan melakukan penyisiran ke tempat desa tersebut. Segala bentuk permainan seperti mercon atau permainan perang-perangan yang dilakukan oleh anak-anak mulai dilarang. Sehingga setiap lebaran datang tidak ada kemeriahan dalam penyambutannya.


Source

Namun setelah perdamaian di Aceh pada tahun 2015, tradisi ini perlahan demi perlahan mulai dihidupkan kembali. Dan masyarakat mulai menyambut lebaran dengan rasa gembira. Segala piasan dunia kembali digelar dan mereka sangat menikmatinya tanpa ada satu pun yang mengeluh karena kebisingan yang ditimbulkan.

Jika steemian penasaran dengan salah satu tradisi menyambut lebaran dengan "toet beudee trieng" atau "toet karbet", anda bisa langsung menuju desa garut Indra Jaya atau sekitarnya di daerah Pidie.

Bireuen, 12 juni 2018


Regards

@albertjester


image

Sort:  

Tradisi perang- perangan menjadi perang beneran,

Tradisi yang membuat geulet2let le masyarakat
Hehhehehehehe

That brat hawa teuh na dalam suasana lagenyan,,,

Hi, @albertjester! Please take a minute and check out my new Steemit t-shirt design. I was working on it for a long time and hope that it is nice.
https://teespring.com/welcome-to-steemit-t-shirt
front.jpg

Meuruwah sang pineung kali nyoe , nyoe bang ?

Coin Marketplace

STEEM 0.36
TRX 0.12
JST 0.039
BTC 70112.96
ETH 3549.99
USDT 1.00
SBD 4.71