Ternyata Hidup Ini Tidak Pernah Lepas dari Persoalan

in #indonesia6 years ago

5.jpg

Illustrationsource

>“Kalau kamu mau, sambil kuliah kamu bisa membantu-bantu saya,” tawar Rahman, teman satu kost Harist. “Asal nggak mengganggu kuliah saya mau.” “Nggak perlu tiap hari. Pokoknya atur waktu. Kalau nggak bisa di kantor di kost juga bisa.” “Oke deh!”

Harist dan Rahman yang pada hari pertaman bisa langsung akrab itu hidup layaknya kakak-beradik dalam satu kost. Rahman yang juga bekas mahasiswa di sana sekarang bekerja sebagai di salah satu kantor konsultan. Mereka terpaut usia tujuh tahun. Rahman sudah memiliki istri yang sekarang tinggal bersama ibunya di Bone.

Keberuntungan datang bagi Harist. Selain kuliah, dia langsung dapat kerja di Jakarta, walau cuma sambilan. Tapi semuanya itu bisa menutupi kebutuhan kuliah dan makannya hari-hari tanpa harus tergantung pada orang lain, apalagi kalau mesti mengharapkan dari orang tuanya. Mungkin sampai sekarang ibunya dan abangnya tidak tahu kalau dia sudah menjadi mahasiswa di sini.

Bagi kebanyakan pemuda Aceh, Harist orang yang paling beruntung. Setidaknya dia terbebas dari kecaman rasa takut yang mencekam penduduk Aceh. Sejak 1990, pemerintah pusat telah menetapkan status Aceh sebagai Daerah Operasi Militer dengan sandi operasi Operasi Jaring Merah. Banyak teman-temannya mati terkapar. Kemudian di mana-mana terdapat ladang pembantaian.

5b.jpg

Illustrationsource

Sepeninggalannya, lelaki itu itu tahu kalau penduduk Aceh semakin berkurang, walaupun Sabang tidak begitu terimbas dengan ekses itu. Tapi keadaan itu begitu terasa. Hidup bagaikan dalam bayangan hitam yang mengerikan. Ada saja orang hilang diculik, lantas keesokan harinya ditemukan dalam keadaan terbunuh. Sudah tidak terkira jumlah manusdia yang meninggal tidak wajar.

Berkali-kali Harist memanjatkan puji syukur. Kehidupan di Jakarta merupakan dundia baru baginya yang terpisah dari Aceh. Demikianpun hatinya selalu terbang ke sana. Membayangkan negerinya yang tercabik-cabik oleh perang saudara. Rasanya sulit mencari sejengkal saja tanah yang aman di Aceh. Semua malapetaka itu bersumber dari masalah ideologi!

Namun yang terpenting sementara ini dia harus memfokuskan diri pada kuliah dan pekerjaan, seraya terus berdoa untuk kebaikan negeri dan bangsanya. Harist sering bertukar pendapat dengan Rahman, yang juga punya masalah pelik menghadapi mertuanya yang kaya raya. Lelaki mengaku terperang dalam cinta yang tidak direstui ayah isterinya. Mereka kawin lari, dan kini menanggung resikonya!

Ternyata hidup ini tidak pernah lepas dari persoalan. Masing-masing orang punya masalah sendiri. Karena itu makanya manusdia diberi pikiran untuk menyelesaikan masalahnya masing-masing.

“Seharusnya perang nggak perlu terjadi,” kata Harist.
“Tapi pikiran orang kan berbeda.”
“Seharusnya dicari dulu titik temu, jangan langsung main senjata.”
“Orang yang memiliki kekuasaan lebih besar jarang berpikir demikian.”
“Lantas apa yang didapatkan dari kekerasa?” tanya Harist.
“Nggak ada lain, selain kehancuran!”



Sort:  

Persoalan bagian dari kehidupan 👍👍🙏

tidak ada hidup tanpa ujian, tidak ada ujian tanpa soal..

Semoga Aceh tetap damai..

Coin Marketplace

STEEM 0.26
TRX 0.11
JST 0.033
BTC 64507.66
ETH 3080.07
USDT 1.00
SBD 3.85