Happy steemit friends everywhere.

We know that marriage is a sacred one and only once in a lifetime. So many married couples always promise to be faithful to life forever. Nothing can separate but death.

The marriage is also one of the phases in human life, once in the womb, birth and great and adulthood until marriage before everything will undergo death until resurrected at the end of the masses.

Many also say marriage or marriage is the initial process of human life. So, if you hear or get word there is someone married/married we almost always say: congratulations to take a new life.

Why is it said to take a new life? Because by marrying a pair of human children will start doing things that once done alone now must be together. Begin to unite the two minds into a single named mind and start killing each other's ego in a shared idea and fruit.

In five to eight months running even some faster, began to feel the knick-knacks dynamics. Small pebbles begin to interrupt the steps as they go along. And it is at this moment that these two egos must be killed, minimally removed in life.

Disruptive gravel and threads still lurk in a certain phase. Even when the age of marriage start to matangpun still continue to be a barrier in achieving the ultimate life purpose of family.

This little note is not marriage advice, but let's just say "wedding gift" for Rizal and his wife, who have been married and married in Lhokseumawe City on July 14, 2018. Hopefully both of you can share up to the end of age to pick up.

As long as also make my friend Nono Tarigan and wife kak Ainal who has managed to raise and release the single Rizal, to take a new life.

Lhokseumawe, July 14, 2018
@catataniranda

Pernikahan Itu Sakral

Sahabat steemit dimanapun berada.

Kita ketahui bahwa pernikahan itu merupakan satu yang sakral dan hanya sekali seumur hidup. Makanya banyak pasangan yang menikah selalu berjanji untuk setia semati selamanya. Tidak ada yang bisa memisahkan selain maut.

Pernikahan itu juga adalah salah satu dari fase dalam kehidupan manusia, setelah dalam kandungan, lahir dan besar serta dewasa hingga menikah sebelum semuanya akan menjalani kematian hingga bangkit kembali di akhir massa.

Banyak juga yang mengatakan pernikahan atau perkawinan itu merupakan proses awal dari kehidupan manusia. Makanya, jika mendengar atau mendapat kabar ada seseorang menikah/kawin kita hampir selalu berkata: selamat menempuh hidup baru.

Mengapa dikatakan menempuh hidup baru? Karena dengan menikah sepasang anak manusia tersebut akan memulai melalukan hal-hal yang dulu dilakukan sendiri kini harus bersama-sama. Memulai menyatukan dua pikiran menjadi satu pikiran bernama dan mulai membunuh ego masing-masing dalam satu gagasan dan buah pikir bersama.

Pada lima hingga delapan bulan berjalan bahkan ada yang lebih cepat, mulai terasa pernak-pernik dinamika. Kerikil-kerikil kecil mulai mengganggu langkah seiring sejalan. Dan pada saat inilah, kedua ego tersebut harus bisa dibunuh, minimal disingkirkan dalam kehidupan.

Kerikil dan onak yang mengganggu masih terus mengintai dalam fase tertentu. Bahkan saat usia perkawinan mulai hingga matangpun masih terus bisa jadi penghalang dalam mencapai tujuan hidup hakiki berkeluarga.

Catatan kecil ini bukanlah nasehat perkawinan, namun anggap saja “kado pernikahan” buat pasangan Rizal dan istrinya, yang telah melangsungkan pernikahan dan pesta perkawinan di Kota Lhokseumawe, pada 14 Juli 2018. Semoga kalian berdua bisa berbahagian hingga batas akhir usia menjemput.

Selama juga buat sahabat ku Nono Tarigan dan Istri kak Ainal yang telah berhasil membesarkan dan melepas masa lajang Rizal, hingga menempuh hidup baru.

.Lhokseumawe, 14 Juli 2018
@catataniranda

---

Posted from my blog with SteemPress : https://catataniranda.000webhostapp.com/2018/07/marriage-is-sacred-pernikahan-itu-sakral-bilingual

---