Mau Rasakan Sensasi Megic “Opoh Ulen-ulen”, Datang ke Anjungan Gayo Lues

in #indonesia6 years ago

image

Sahabat steemian yang berbahagia.

Banyak cara yang dapat dilakukan guna menarik minat pengunjung untuk mau singgah ke anjungan kabupaten/kota di arena Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke 7 di Taman Ratu Safiatuddin (Tarasa) Banda Aceh yang sedang berlangsung saat ini.

Salah satunya, dengan menampilkan yang berbeda dengan anjungan daerah lain. Seperti halnya di anjungan Kabupaten Gayo Lues, pengunjung buka saja bisa menikmati dan melihat berbagai potensi daerah, pakaian adat, pelaminan dan berbagai lainnya yang dipamerkan.

Dimana, anjungan Gayo Lues memberikan kesempatan bagi setiap pengunjung untuk berselfi ria atau berfoto ria dengan menggunakan kain ‘Opoh Ulen-ulen’. Sebagaimana diketahui, ‘Opoh Ulen-ulen’ merupakan kain kebesaran adat Gayo dan tidak sembarangan orang bisa menggunakannya.

‘Opoh Ulen-ulen’ sendiri merupakan kain yang dipenuhi dengan ukiran kerrawang Gayo. Kain ini biasanya digunakan untuk menyambut tamu kehormatan, seperti halnya kedatangan Presiden Jokowi pada Maret 2016 lalu ke Bener Meriah.

Kain ini juga biasanya digunakan pada acara adat dan upacara besar di Bumi Gayo baik di Kabupaten Aceh Tengah, Kabupaten Bener Meriah maupun di Kabupaten Gayo Lues. Masyarakat Gayo teramat bangga bisa mengenakan kain ‘Opoh Ulen-ulen’ ini.

Bahan yang digunakan dalam pembuatan atau menjahit kerawang Gayo Opuh Ulen-ulen adalah bahan jenis sanwos dan evita, benang bordir dan viselin. Saat ini, sudah sangat jarang atau sedikit yang mahir menjahitnya.

Pada dasarnya ada 5 jenis motif pada Opoh Ulen-ulen yang sekaligus menjadi filosofi yang terkandung di dalamnya, yakni:

  • Sarak Opat/tekukur
  • Emun Berangkat
  • Pucuk Rebung
  • Puter Tali dan
  • Rante

Opoh Ulen-ulen ini juga menggunakan lima warna utama dan masing-masing warna mengandung makna tersendiri. Warna koning (kuning) ini biasanya melambangkan pemimpinatau raja (reje).

Warna ilang (merah) melambangkan Petue atau orang yang dituakan dalam masyarakat. Warna poteh (putih) melambangkan imam atau ulama. Warna ijo (hijau) melambangkan tokoh adat serta warna item (hitam) melambangkan masyarakat.
image

Opuh Ulen-ulen yaitu merupakan suatu ragam hias adat Gayo dan merupakan identitas masyarakat Gayo. Kain ini sudah ada turun temurun sejak zaman dahulu kala, pada masa nenek moyang suku Gayo di Aceh.

Ada yang mengatakan, bila seseorang pas memakainya, maka jiwa dan hatinya akan se-jiwa dan se-hati pula dengan bumi Gayo. Hal ini, tentunya mengandung makna yang teramat dalam dan penuh filosofi.

Namun, ungkapan terkahir tersebut butuh pembuktian langsung. Makanya, jika ada steemian atau masyarakat luar Aceh yang saat ini sedang berada di Banda Aceh, datanglah ke anjungan Gayo Lues dan cobalah mengenakan kain tersebut.

Sebagai bukti, silahkan berselfi dan berfoto ria. Hingga nantinya, suatu saat anda akan melihat foto tersebut di smartphone anda atau di kamera foto, jiwa dan hati anda tergugah untuk berkunjung ke bumi Gayo.

Disitulah terasa sensasi megic-nya. Tak percaya.. buktikan sendiri.

Sp Surabaya, 8 Agustus 2018
@catataniranda

Sort:  

Bagus 2 motif kainnya bg @catataniranda 👍

iya, khas tradisional Gayo. salah satu suku di Aceh @santiintan

Kainya seperti kain ulos ya bang..

iya @maryamalda. hampir sama kain dan tenunannya

Indah Sekali bang kainnya..

iya.. karya warisan orang zaman untuk kita-kita saat ini.

Karya turun temurun yang harus kita jaga ya bang..


Postingan ini telah dibagikan pada kanal #Bahasa-Indonesia di Curation Collective Discord community, sebuah komunitas untuk kurator, dan akan di-upvote dan di-resteem oleh akun komunitas @C-Squared setelah direview secara manual.
This post was shared in the #Bahasa-Indonesia channel in the Curation Collective Discord community for curators, and upvoted and resteemed by the @c-squared community account after manual review.

terimakasih banyak. thank you very much

Coin Marketplace

STEEM 0.25
TRX 0.11
JST 0.032
BTC 62062.59
ETH 3002.04
USDT 1.00
SBD 3.77