Saat Pembawa Kabar Bertarung Raih Predikat Kompeten

Sahabat steemian yang berbahagia.

Saat ini, dalam berbagai profesi, kompetensi menjadi hal yang diutamakan. Dengan kompetensi ini juga seseorang itu bisa mendapat tempat yang lebih baik dari posisi atau kedudukan pada awal tempat ia berkerja.

Hal itu jugalah yang suduh berlaku sejak hampir sepuluh tahun belakangan bagi wartawan di Indonesia. Dimana, seorang wartawan juga harus mampu meraih predikat kompeten dalam pekerjaannya. Bukan hanya itu, media tempat ia bekerja juga harus berlevel kompeten.

Predikat kompeten yang diakui oleh Dewan Pers – satu lembaga tertinggi dalam dunia kewartawanan – hingga kini terus “diburu” para wartawan. Ada tiga jenjang kompetensi yang diakui, yakni Jenjang Muda bagi wartawan pemula dan bertugas dilapangan. Jenjang Madya bagi wartawan yang telah berkecimpung sebagai wartawan lebih dari 5 tahun dan sudah menjabat tingkat redatur di media masing-masing.

Terakhir, Jenjang Utama. Ini merupakan level tertinggi, dimana wartawan yang berhak memegang kompetensi utama ini, bisa dikatakan wartawan senior dibidangnya dan setidaknya menjabat redaktur pelaksana (redpel), Pemimpin redaksi (Pemred) dan para penanggungjawab di masing-masing media.

Nah.. guna memperebutkan level kompetensi tersebut, sebanyak 33 wartawan di seluruh Aceh, sejak Kamis (6/12/2018) hingga Jumat (7/12/2018), bertarung memperebutkan predikat kompetensi tersebut di Gedung PWI Lantai II di kawasan Simpang Limong, Banda Aceh.

Uji Kompetensi wartawan (UKW) tersebut diselenggarakan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Aceh bekerjasama dengan Dinas Komunikasi Informasi dan persandian (Kominfosa) Aceh. UKW yang diselenggarakan PWI Aceh ini merupakan yang ke 10 sejak digelar 2013 lalu di Aceh.

Bagaimana suasana UKW ke 10 PWI Aceh tersebut, mari lihat link video YouTube Buku Iranda Channel di bawah ini:

Koetaradja, 7 Desember 2018
@catataniranda