Sistem Pendidikan di Dunia (Pembelajaran berbasis Penelitian) - Dunia Pendidikan #11
Salam sahabat steemians
Semoga antum selalu dalam keadaan sehat wal 'afiyah !!!
Hari ini saya berkesempatan menjadi peserta dalam kuliah tamu internasional, dengan tema:
Pembicara:
Dr. Taufiqurrahman, M.Ed (UIN Antasari Banjarmasin)
Takesyi Fukumoto (Candidate Doctor of Philosophy Saga University Japan)
Spenser Edward Lemaich, MA (RELO, US Embassy)
Alicia Bredley, MA (RELO, US Embassy)
Sesuai dengan temanya, tamu-tamu internasional ini memberikan kuliah terkait pentingnya model pembelajaran berbasis penelitian. Sistem pendekatan pembelajaran berbasis penelitian ini menjadi sistem yang diadobsi dengan baik oleh negara-negara maja. Seperti penjelasan dari Takesyi Fukumoto (Candidate Doctor of Philosophy Saga University Japan) bahwa di Jepang, hasil dari setiap pendidikan menghendaki suatu produk yang berkontribusi sesuai dengan minat jurusan pendidikan anak-anak.
Sebagai contoh, jika anak-anak telah memilih jurusan bahasa, maka sudah seharusnya ia harus menghasilkan produk yang progressif untuk wilayah kajiannya sendiri seperti membuat buku panduan tourist atau tourist guide. Begitu juga mereka yang fokus pada fakultas pertanian atau teknik otomotif, mereka dituntut adanya produk hasil dari proses pembelajaran, dan produk-produk mereka disambut baik oleh Pemerintah.
Mungkin, hanya sekian saja yang dapat saya review dari kuliah dosen tamu internasional ini. Wallahu a'lam...
Wallahu a'lam...
Saya kira agar pendidikan lebih bernyawa kegiatan yang berdampingan dengan metodologi harus digalakkan. Sepertinya ini yang kurang digarap serius oleh pemerintah.
terim kasih @bangrully. Saya pikir jg begitu bg
Mengapa terlalu sulit mengadopsi sistem pendidikan di negara maju dan menerapkannya di Indonesia? Apa saja tantangannya bila ditinjau dari berbagai aspek?
terima kasih bg @ayijufridar, sudah berkenan utk berkunjung :D
Oya Bg, ini saya Muslem dri Bytra - Lhokseumawe.
Iya Bg, terlalu sulit memang utk diterapkan di Indonesia. Kita menang dalam tataran teoritis, artinya tenaga pendidik kita sbenarnya sudah cukup memahami langkah-langkah penerapan strategi atau model2 pembalajaran yang kemudian cita-citanya adalah anak-anak menjadi lebih produktif.
Hanya saja, tataran praktis yang tidak begitu siap. Jadi, aspek sarana & prasarana begitu jg dgn lingkungan masih belum memadai untuk mengadobsi sistem pendidikan di negara maju. Meskipun sisi lain juga harus diakui kekurangan-pekaan (tidak begitu responsif) pemerintah atau pihak swasta ketika anak-anak menghasilkan sesuatu yg produktif, sehingga anak-anak kekurangan stimulus yg kemudian merangsang karakter inovatif mereka.
Kurang lebih begitu Bang, aspek2 mendasar yg dalam pandangan dan hasil diskusi di kuliah tamu tersebut. Mungkin, Bang Ayi memliki perpesktif pada aspek lain, saya sangat mengarapkan itu. :)